Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Eksistensi Ekologi Alam dan Budaya Tradisi Anggoro Kasih Widiyanti, Uma Latifa; Inderasari, Elen; Cahyani, Isah
Anufa Ikaprobsi Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/anufa.v1i1.26

Abstract

This article aims to describe the ecological existence of the Anggoro Kasih tradition of literature in Sendang Pituh, Cabean Kunti Cepogo Village, the slopes of Mount Merapi. The existence of this literary ecology appears in the procession of the Anggoro Kasih tradition, namely tirakatan, nawu sendang, and the ambengan kembul bujono carnival. This research also aims to introduce the Anggoro Kasih tradition as community reciprocity at Sendang Pituh to the wider community. The method in this research is descriptive qualitative. The theory used is the literary ecology of Suwardi Endraswara. The results of this study indicate that the Anggoro Kasih tradition in Sendang Pituh has literary ecology with natural and cultural ecological types. The natural ecology in the Anggoro Kasih tradition in Sendang Pituh is reflected in the actions taken by the community as a form of good reciprocity for the Sendang Pituh ritual, while the cultural ecology in the Anggoro Kasih tradition is reflected in the people who preserve the nature of Sendang Pituh holding on to the local culture of the people of Cabean Kunti Village. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi ekologi sastra tradisi Anggoro Kasih di Sendang Pituh Desa Cabean Kunti Cepogo Lereng Gunung Merapi. Eksistensi ekologi sastra ini muncul pada prosesi tradisi Anggoro Kasih, yakni tirakatan, nawu sendang, dan kirab ambengan kembul bujono. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengenalkan tradisi Anggoro Kasih sebagai timbal balik masyarakat pada Sendang Pituh kepada masyarakat secara luas. Metode dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Adapun teori yang digunakan, yakni ekologi sastra Suwardi Endraswara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, tradisi Anggoro Kasih di Sendang Pituh terdapat ekologi sastra dengan jenis ekologi alam dan ekologi budaya. Ekologi alam dalam tradisi Anggoro Kasih di Sendang Pituh tergambar pada tindakan yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk timbal balik yang baik kepada petirtaan Sendang Pituh, sedangkan ekologi budaya pada tradisi Anggoro Kasih tergambar pada masyarakat yang melestarikan alam Sendang Pituh berpegangan dengan kebudayaan lokal masyarakat Desa Cabean Kunti.
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi dengan Model Example Non Example dan Media Gambar Berseri di Sekolah Menengah Pertama Permatasari, Dini Pancawati; Widiyanti, Uma Latifa; Suhita, Raheni; Wihartati, Endah
Jurnal Basicedu Vol. 9 No. 5 (2025): In Progress
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v9i5.10078

Abstract

Saat melaksanakan kegiatan pembelajaran, peserta didik sering mengalami kendala dalam menulis teks eksplanasi sehingga aktivitas belajar tidak berlangsung secara maksimal. Berdasakan permasalahan tersebut maka model Example Non Example dan gambar berseri untuk pembelajaran keterampilan menulis di SMP Negeri 13 Kota Surakarta tepatnya di kelas IX C perlu ditingkatkan dan menjadi tujuan penelitian sehingga kebaruan dari penelitian ini adalah integrasi antara penggunanaan model dan media pembelajaran yang masih jarang dipakai untuk menciptakan proses pembelajaran menulis lebih bermakna bagi peserta didik. Metode penelitian ini yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan tindakan di siklus I dan siklus II. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data kualitatif untuk menghitung persenrase ketuntasan hasil belajar dan analisis data kuantitatif untuk mendeskripsikan proses pembelajaran.  Penelitian ini menghasilkan adanya kemampuan menulis teks eksplanasi dapat ditingkatkan dengan dibuktikan keberhasilannya oleh nilai ketuntasan. Ketuntasan belajar pada tahap awal pra siklus hanya mencapai 25,81%. Kemudian, di tindakan pertama mampu meningkatkan hasilnya menjadi 64,51% dan naik lagi di tindakan kedua menjadi 80,65% sehingga menandakan bahwa kegiatan pembelajaran dengan model maupun media cukup efektif diterapkan.Oleh karena itu, kombinasi kedua model mampu menjadi alternatif dalam pembelajaran menulis yang lebih menarik dn bermakna bagi peserta didik
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi dengan Model Example Non Example dan Media Gambar Berseri di Sekolah Menengah Pertama Permatasari, Dini Pancawati; Widiyanti, Uma Latifa; Suhita, Raheni; Wihartati, Endah
Jurnal Basicedu Vol. 9 No. 5 (2025): In Progress
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v9i5.10078

Abstract

Saat melaksanakan kegiatan pembelajaran, peserta didik sering mengalami kendala dalam menulis teks eksplanasi sehingga aktivitas belajar tidak berlangsung secara maksimal. Berdasakan permasalahan tersebut maka model Example Non Example dan gambar berseri untuk pembelajaran keterampilan menulis di SMP Negeri 13 Kota Surakarta tepatnya di kelas IX C perlu ditingkatkan dan menjadi tujuan penelitian sehingga kebaruan dari penelitian ini adalah integrasi antara penggunanaan model dan media pembelajaran yang masih jarang dipakai untuk menciptakan proses pembelajaran menulis lebih bermakna bagi peserta didik. Metode penelitian ini yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan tindakan di siklus I dan siklus II. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data kualitatif untuk menghitung persenrase ketuntasan hasil belajar dan analisis data kuantitatif untuk mendeskripsikan proses pembelajaran.  Penelitian ini menghasilkan adanya kemampuan menulis teks eksplanasi dapat ditingkatkan dengan dibuktikan keberhasilannya oleh nilai ketuntasan. Ketuntasan belajar pada tahap awal pra siklus hanya mencapai 25,81%. Kemudian, di tindakan pertama mampu meningkatkan hasilnya menjadi 64,51% dan naik lagi di tindakan kedua menjadi 80,65% sehingga menandakan bahwa kegiatan pembelajaran dengan model maupun media cukup efektif diterapkan.Oleh karena itu, kombinasi kedua model mampu menjadi alternatif dalam pembelajaran menulis yang lebih menarik dn bermakna bagi peserta didik