Kemhay, Hardi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DANA DESA TAHUN 2018 DI KABUPATEN HALMAHERA SELATAN (Studi di Desa Amasing Kota Kecamatan Bacan) Pora, Rasid; Kaunar, Abdullah; Kemhay, Hardi; Ridwan, M. Saleh; Latif, Fandi Hi.
JURNAL GOVERNMENT OF ARCHIPELAGO - JGOA Vol 2 No 1 (2021): JGOA Volume II Nomor 1 Maret 2021
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam penyususnan program dana desa di desa Amasing Kota Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan. Jenis penelitian yang dipakai deskriptif kualitatif yaitu peneliti berusaha memberikan pemahaman secara mendalam tentang obyek yang di teliti serta memberi gambaran yang jelas mengenai masalah yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertama, Dalam setiap penyusunan program dana desa di Desa Amasing Kota tahun 2018, pemerintah desa selalu melibatkan masyarakat dalam bentuk rapat umum, untuk membahas program-program apa saja yang hendak akan dilaksanakan di desa Amasing Kota dalam satu tahun anggaran. Kedua Faktor penghambat dalam penyusunan program dana desa di Desa Amasing Kota adalah, kurangnya pemahaman masyarakat tentang peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan dana desa.
PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN DI KECAMATAN PULAU MANGOLI TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN SULA Kemhay, Hardi; Suhu, Bakri La; Lating, Ali; Sangadji, Norita
JURNAL GOVERNMENT OF ARCHIPELAGO - JGOA Vol 2 No 2 (2021): JGOA Volume II Nomor 2 September 2021
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami persepsi masyarakat terhadap Pemerintah Kecamatan Mangoli Tengah dalam memberikan pelayanan publik pasca pemekaran kecamatan. Penelitain ini menggunaan tipe penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis Deskriptif (Descriptif Reseearce) yakni mendeskripsikan fakta-fakta sosial Pollitik yang bersentuhan dengan objek yang diteliti. Sebagaimana yang disarankan dalam teknik Penelitian Deskriptif pada umumnya dalam pengumpulan data penelitian, penulis menggunakan teknik Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, Pertama : Pelayanan publik di bidang pendidikan pasca pemekaran Kecamatan Mangoli Tengah, telah berjalan dengan baik. Walaupun demikian bentuk pelayanan publik pada sisi pendidikan mesti terus ditingkatkan dengan perlu dibangunnya lembaga pendidikan formal diberbagai desa yang belum ada lembaga tersebut sebaga basis transformasi ilmu pengetahuan. Keciuali itu pula, masih terdapat kekurangan guru. Kedua : Pelayanan publik bidang kesehatan belum berjalan secara maksimal, oleh karena tenaga kesehatan yang ada tidak representative dengan jumlah fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Kecamatan Mangoli Tengah
STABILITAS POLITIK PEMERINTAH LOKAL DALAM IMPLEMENTASI DESENTRALISASI DI INDONESIA (RELASI VERTIKAL DAN HORISONTAL) Kemhay, Hardi
JURNAL GOVERNMENT OF ARCHIPELAGO - JGOA Vol 7 No 2 (2024): JGOA Volume 7 Nomor 2 September 2024
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stabilitas politik pemerintahan local dalam implementasi desentralisasi di Indonesia (relasi vertical dan horizontal). Untuk mengetahui bagaimana “stabilitas politik pemerintahan local dalam implementasi desentralisasi di Indonesia (dilihat dari relasi vertical dan horizontal) “. Dengan sub pembahasan, yaitu; perkembangan ekonomi dari asas money follows function, perkembangan pelembagaan baik struktur maupun proses politik dalam melaksanakan urusan pemerintahan konkuren, partisipasi politik atas keterlibatan warga negara terhadap penyerahan wewenang desentralisasi, serta hubungan relasi vertical dan relasi horizotal. Metode Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif studi Pustaka (library research) untuk mengkaji tentang stabilitas politik pemerintahan local dalam implementasi desentralisasi di Indonesia (relasi vertical dan horizontal). Perkembangan Ekonomi adalah proses perkembangan barang untuk menunjang perkembangan ekonomi dalam waktu jangka Panjang sesuai kebutuhan. Kemudian money follows function (uang mengikuti fungsi) merupakan pendekatan penganggaran berdasarkan kebutuhan program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh masing – masing fungsi sesuai kewenangan yang dimiliki untuk kemanfaatan masyarakat. sedangkan money follows program penganggaran berbasis pada fungsi dan program prioritas yang memberikan manfaat nasional lebih besar. Kemudian perimbangan keuangan terbagi menjadi keuangan negara dan keuangan daerah. Urusan pemerintahan konkuren, merupakan urusan Bersama yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten / kota. Urusan pemerintahan konkuren terdiri dari urusan pemerintahn wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar berwenang mengurus 6 (enam) urusan, dan urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar berwenang mengurus 18 ( delapan belas) urusan. Sedangkan urusan pilihan terdiri dari 8 (delapan) urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan diserahkan sebahgian kewenangan kepada pemerintah provinsi. Desentralisasi merupakan penyerahan kewenangan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk daerah mengatur dan mengurus urusannya sendiri. Desentralisasi terdiri dari ; Desentralisasi politik atau desentralisasi ketatanegaraan (territorial dan fungsional), desentralisasi fiscal, desentralisasi ekonomi atau pasar dan desentralisasi administrasi (Dekonsentrasi, delegasi dan devolusi). Relasi vertikal mencakup hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang melibatkan transfer kekuasaan, sumber daya, dan tanggung jawab antara kedua tingkatan pemerintahan. Relasi horizontal berkaitan dengan hubungan antara pemerintah daerah dan pemerintah daerah lainnya, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
KOLABORASI TRIPEL HELIX DALAM PEMBANGUNAN UMKM DI WILAYAH PROPINSI MALUKU UTARA Kemhay, Hardi
JURNAL GOVERNMENT OF ARCHIPELAGO - JGOA Vol 8 No 1 (2025): JGOA Volume 8 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolaborasi Tripel Helix dalam Pembangunan UMKM Di wilayah propinsi Maluku Utara. Penulisan ini bertujuan memperdalam pengetahuan tentang Kolaborasi tripel helix dalam pembangunan umkm Di wilayah Propinsi Maluku Utara dengan sub tema; Pembangunan usaha UMKM Mikro dan Pembangunan usaha UMKM Makro. Penelitian ini penulis menggunakan Penelitian kualitatif yang bersifat studi pustaka (library research) menggunkan buku-buku dan literatur-literatur lainnya. Dengan berbagai sumber informasi berupa catatan dan teks yang diteliti. Kesimpulan: Kolaborasi dan kerjasama pengembangan usaha UMKM Mikro dapat memberikan nilai positif terhadap pertumbuhan ekonomi, bila menggunakan actor helix sebagai stakeholder dalam menyiapkan regulasi, memetakan peluang usaha berdasarkan krakteristik wilayah, menyiapkan investasi modal usaha serta merumuskan rencana strategis untuk mewujudkan tujuan kesuksesan usaha UMKM. Sedangkan Pembangunan usaha makro yang sukses; memerlukan rencana yang baik, waktu yang tepat, manajemen yang efektif, keberpihakan pemerintah yang pasti dan ketersediaan modal yang cukup serta jaminan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Saran : untuk meningkatkan pertumbuhan usaha UMKM, dibutuhkan keberpihakan tiga stakeholder yaitu; Pemerintah, universitas dan industry/bisnis. Kerja sama ini bertujuan untuk mengisi dan menyiapkan sarana prasarana seperti konsep, regulasi, dan sumberdaya yang menjadi kebutuhan usaha UMKM.