Ash-Shiddieqy, Syiehd Achmed Farhan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Phenomenon Of Begging Culture and Review According To Islamic Ulama’s Ash-Shiddieqy, Syiehd Achmed Farhan
Journal of Humanities, Social Sciences, and Education Vol. 1 No. 2 (2025): Edisi April 2025
Publisher : FKIP UNSULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/jhuse.v1i2.25

Abstract

Poverty is a social problem that is still a concern for the government today. Poverty has positive and negative impacts on human life. The negative impact is that poverty causes a high number of beggars. The purpose of writing this journal is to review research on the phenomenon of the current begging culture in Indonesia and collect the opinions of scholars regarding the law of begging so that the importance of conducting this research. The results of this study, namely: 1). That the phenomenon of begging culture has mushroomed in today's times and raises social problems for society, such as: vagrancy, sawer gifts via streaming platforms, silver humans, buskers and street clowns. 2). The ruling on begging, according to the scholars, is basically haram However, there are circumstances in which it is permissible to beg if it is an emergency.
Analisis Kebijakan Beban Kerja Guru Tinjauan Yuridis, Sosiologis dan Filosofis Ash-Shiddieqy, Syiehd Achmed Farhan; Warohmah, Mawaddah
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 6 No. 2 (2025): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/diksi.v6i2.1505

Abstract

Guru memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.  UU No. 14 tahun 2005 mengamanatkan bahwa guru wajib bekerja minimal 24 jam tetap mengajar dan maksimal 40 jam tetap mengajar per minggu; namun, karena kondisi yang ada di daerah-daerah tertentu, tidak semua guru dapat memenuhi kewajiban ini.  Hal ini menggambarkan belum memadainya pelatihan guru di lembaga pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban kerja guru dari perspektif yuridis, sosial, dan filosofis.   Penelitian ini menggunakan tinjauan literatur dan metodologi analisis deskriptif kualitatif.  Temuan dari penelitian ini adalah:  Beban kerja guru secara hukum diatur oleh peraturan pemerintah dan arahan menteri pendidikan. Di antaranya adalah: Permendikbudristek No. 262 Tahun 2022, Permendikbudristek No. 15 Tahun 2018, PP No. 19 Tahun 2017, dan Permendiknas No. 30 Tahun 2011.  Aspek sosiologis dari beban kerja guru, khususnya beban mengajar yang diamanatkan sebanyak 24 jam tetap mengajar, menjadi tantangan yang signifikan bagi sekolah dan perlu dievaluasi kembali, karena tidak semua pendidik mencapai beban kerja 24 jam tetap mengajar secara penuh. Konsep filosofis beban kerja guru beban kerja guru seharusnya tidak hanya diukur secara kuantitatif, seperti melalui jumlah jam mengajar atau tugas administratif, tetapi juga secara kualitatif.