Salah satu faktor penyebab penurunan produksi kacang panjang diantaranya kurang intensif cara budidaya oleh petani. Upaya yang dapat dilakukan dalam memperbaiki cara budidaya petani kacang panjang diantaranya dengan melakukan pemupukan yang berimbang sesuai kebutuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dosis yang tepat antara pupuk kascing dan NPK dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Penelitian dilaksanakan pada Agustus – Oktober 2024 di Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial. Faktor pertama yakni pupuk kascing (K) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan K1 : 900 g/plot, K2 : 1.800 g/plot, dan K3 : 2.700 g/plot, sedangkan faktor kedua yakni pupuk NPK (N) yang terdiri dari dua taraf perlakuan N1 : 6 g/tan dan N2 : 9 g/tan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif, total buah panen per tanaman, total bobot segar buah per tanaman, dan panjang buah. Data hasil penelitian dianalisa menggunakan analysis of variance (ANOVA), jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya interaksi antara perlakuan pupuk kascing dan pupuk NPK pada semua parameter pengamatan. Perlakuan pupuk kascing dan pupuk NPK tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun namun memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah cabang produktif, total buah panen, dan total bobot buah segar kacang panjang. Perlakuan terbaik adalah pupuk kascing dengan dosis 2.700 gram/plot dengan jumlah cabang produktif sebesar 17.66 cabang, jumlah buah panen sebanyak 43.33 buah dan total bobot buah segar sebesar 393.08 gram, sedangkan untuk pupuk NPK dengan dosis 9 gram/tanaman memberikan hasil 14.33 cabang produktif, 40.27 buah panen, dan 377.89 gram bobot buah segar.