Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan sebagai Upaya dalam Membantu Ketersediaan Pangan dan Pemenuhan Gizi Rumah Tangga di Desa Pemenang, Lombok Utara. Afifah Farida Jufri
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 5 No. 1 (2023): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v5i1.300

Abstract

Kerawanan pangan merupakan kondisi tidak tercapainya ketahanan pangan di tingkat wilayah maupun rumah tangga secara berulang yang dapat terjadi karena terbatasnya akses untuk mendapatkan pangan atau akibat keadaan darurat seperti bencana alam maupun bencana sosial (transient). Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara termasuk salah satu kawasan yang berpotensi rawan pangan karena rendahnya aksesibilitas masyarakat terhadap pangan dan kondisi geografi yang rawan bencana, terutama gempa bumi. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk dapat mencapai ketahanan pangan yang tidak hanya untuk meningkatkan ketersediaan pangan, tetapi juga dapat diakses oleh rumah tangga dalam kondisi apapun, termasuk ketika bencana seperti gempa bumi. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan kembali memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Metode pendekatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah metode Tindak Partisipatif (Participatory Action Program), yaitu melakukan pendampingan melalui diskusi dan kegiatan usaha tani secara langsung. Tahapan dalam kegiatan ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Pengembangan potensi lahan pekarangan di Desa Pemenang Barat sangat didukung oleh keunggulan potensi lokal, seperti kepemilikan lahan pekarangan yang masih ada, keinginan dan peran aktif masyarakat dalam pengembangan potensi lahan pekarangan yang cukup tinggi, dan sumberdaya lainnya yang juga sangat mendukug. Namun, ada beberapa kendala dalam pengembangan lahan pekarangan tersebut, seperti ketersediaan benih yang terbatas dan masyarakat yang belum terbiasa memanfaatkan lahannya secara produktif karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang teknologi budidaya di lahan pekarangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendampingan dan pembuatan demplot atau pemberian contoh dalam memanfaatkan pekarangan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga sosial masyarakat atau dalam bentuk kegiatan lainnya.
Terapi Hortikultura Sebagai Metode Pemulihan Trauma Bagi Ibu Rumah Tangga Pasca Gempa di Desa Pemenang Barat Afifah Farida Jufri; Muhammad Sibawaihi; Martini Supiana; Dwi Noorma Putri
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v4i1.79

Abstract

Pada pertengahan tahun 2018, NTB mengalami gempa bumi beruntun yang berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan, baik fisik, sosial, maupun psikis. Dari segi psikologis, penyintas gempa akan mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan, stres, depresi bahkan trauma. Oleh karena itu, kegiatan trauma healing sebagai upaya pemulihan psikologi pasca gempa perlu dilakukan tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk ibu. Selama Oktober-Desember 2018, telah dilaksanakan program pengabdian dengan menyasar penyintas gempa. Program tersebut menerapkan salah satu metode terapi psikologis menggunakan pendekatan hortikultura. Kegiatan ini dilakukan di Desa Pemenang Barat yang mengalami kerusakan cukup parah dibandingkan daerah lain di Lombok Utara. Serangkaian kegiatan diselenggarakan seperti penanaman dan pengolahan hasil tanaman serta pameran kuliner. Beberapa ibu mengaku bahwa kegiatan tersebut dapat menyalurkan frustasi mereka karena kehilangan mata pencaharian dan pekerjaan atau tidak memiliki tempat tinggal tetap akibat gempa. Selain itu, terapi hortikultura dapat mendorong persuasi sosial untuk memperkuat rasa percaya diri seseorang untuk mencapai sesuatu. Kegiatan ini secara tidak langsung berdampak pada pemulihan trauma akibat gempa. Namun demikian, kegiatan lanjutan perlu diperhatikan agar kegiatan tersebut dapat memberikan peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Effects of Media Combination and Fertilization Frequency on Growth and Yield of Pakcoy Afifah Farida Jufri; Amrul Jihadi; Anjar Pranggawan Azhari; Dwi Noorma Putri
Gontor Agrotech Science Journal Vol. 9 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v9i1.9729

Abstract

The demand for pakcoy continues to increase as more people must be aware of their nutritional needs. One important factor in pakcoy cultivation is the use of planting media. The main objective was to find out the best media combination and frequency to apply fertilizers for efficiency in intensive growing. The research was conducted in Cikabayan, IPB Bogor using RAL Factorial with six treatment combination and three replications. The first factor was media combination (rice husk, cocopeat, and compost), while the second factor was fertilization frequency (every week and every two weeks). Parameters observation consists of vegetative growth (plant height, number of leaves wide and length of leaves, and width of the stump) and plant production (wet weight and weight suitable for consumption). Research results indicated that planting media combination of rice husk and compost (1:1) gave a better result than other treatments in increasing leaf length (11.36 cm) and wet weight (47.12 grams). The frequency of application of foliar fertilizer had no different effect on pakcoy growth and yield and no interaction significantly between media combination and fertilization frequency.
Technical performance test of drip irrigation system on cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) cultivation in dry land of Slengen Village, North Lombok Anjar Pranggawan Azhari; Afifah Farida Jufri; Nurrachman Nurrachman; Amrul Jihadi; Novita Hidayatun Nufus
Jurnal Agrotek Ummat Vol 10, No 4 (2023): Jurnal Agrotek Ummat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jau.v10i4.19501

Abstract

Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is an agricultural commodity with a high economic value. Increasing cayenne pepper production in dry lands is hampered by limited water availability. Therefore, water use efficiency is required, one of which is the implementation of drip irrigation. This study aimed to test the performance of a drip irrigation system in the cayenne pepper farmland of Slengen Village, which is located in the lowlands with a dry climate (D4). Emitter discharge, emitter flow rate, and crop water requirements were used to determine the length of time the drip irrigation system was operational at each growth phase. The results show that the emitter discharge uniformity coefficient was 86.6% with a droplet distribution efficiency of 89.80%, which is included in the good category. This indicates that the drip irrigation system is suitable for irrigating plants evenly within the required water volume.
Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Dan Kotoran Ternak di Desa Beber, Lombok Tengah: Pembuatan Kompos dari Sampah Organik dan Kotoran Ternak Di Desa Beber, Lombok Tengah Dwi Noorma Putri; Anjar Pranggawan Azhari; Amrul Jihadi; Afifah Farida Jufri; Baiq Rika Ayu Febrilia; Novita Hidayatun Nufus; Suprayanti Martia Dewi; Taufik Abdullah
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah telah menjadi masalah bagi lingkungan karena volumenya yang terus bertambah. Untuk itu perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya sampah dan upaya mendaur ulang sampah menjadi produk yang bermanfaat. Pada bulan April tahun 2023 telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pondok Pesantren Tuhfatul An-Fananiah NW, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah. Kegiatan yang menyasar santri di pondok tersebut bertemakan pembuatan pupuk kompos dari sampah dapur dan kotoran ternak. Kegiatan ini dipilih karena di lingkungan pondok pesantren, sampah organik daun, sisa dan buah sayuran buah serta kotoran ternak menumpuk dan hanya direduksi dengan cara dibuang ke sungai atau dibakar. Kegiatan pembuatan kompos ini berlangsung dengan lancar terlihat dari keberhasilan santri dalam menghasilkan pupuk kompos dari sampah organik dan ternak di sekitaran pondok pesantren.
Gerakan Literasi Pertanian: Penyuluhan Berbasis Pemberdayaan Melalui Budidaya Sayuran di Pondok Pesantren Tuhfathul An-Fananiah, Lombok Tengah Afifah Farida Jufri; Amrul Jihadi; Anjar Pranggawan Azhari; Dwi Noorma Putri; Novita Hidayatun Nufus; Suprayanti Martia Dewi
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v5i2.347

Abstract

Sampai saat ini, pertanian merupakan sektor utama yang menyerap SDM dengan jumlah yang cukup tinggi. Namun, jumlah angka tersebut masih di dominasi oleh usia yang lebih dari 55 tahun. Salah satu penyebab terjadinya fenomena ini adalah citra sektor pertanian yang kurang bergengsi, rendahnya daya beli dan tingkat kesejahteraan yang belum menjanjikan. Alasan lain adalah cara pandang anak muda terhadap sektor pertanian yang dipengaruhi oleh nilai-nilai yang berlaku pada keluarga dan masyarakat pertanian itu sendiri, diantaranya sudut pandang bahwa pertanian dekat dengan dunia laki-laki, kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya gerakan literasi pertanian berupa penyuluhan berbasis pemberdayaan dalam meningkatkan minat generasi milenial terhadap pertanian. Kegiatan ini dilakukan di Pondok Pesantren Tuhfathul An-Fananiah NW Lombok Tengah pada April-Juni 2023. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah metode Tindak Partisipatif (Participatory Action Program) yang terdiri dari kegiatan penyuluhan melalui diskusi (ceramah) dan penanaman secara langsung di pekarangan pondok pesantren. Strategi penyuluhan yang dilakukan adalah komunikasi dua arah agar para santri dapat tertarik dan memahami peluang dan masalah yang ditemui di bidang pertanian. Para santri aktif terlibat baik dalam kegiatan penyuluhan maupun dalam proses penanaman. Dengan adanya kegiatan penanaman tersebut, para santri mendapatkan pengalaman secara langsung dalam memelihara dan memanen tanaman. Namun demikian, masih perlu dilakukan pendampingan dalam mengelola tanaman sayuran di halaman pondok agar dapat terus meningkatkan pengetahuan dan wawasan santri mengenai pertanian, khususnya budidaya sayuran sehingga muncul minat santri untuk bergerak di bidang pertanian.
Meningkatkan Pendapatan Petani melalui Pendampingan Budidaya Pisang Cavendish di Desa Sukadana Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Dori Kusuma Jaya; Siska Ita Selvia; Suprayanti Martia Dewi; Afifah Farida Jufri; Dwi Noorma Putri; Novita Hidayatun Nuvus; Anjar Pranggawan Azhari; Amrul Jihadi; Yuliana Asri
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v5i2.1650

Abstract

The development of cavendish banana cultivation has higher potential compared to other types of bananas. This is because Cavendish bananas have a higher market selling value, especially as they are a type of banana that sells well on the international market. One of the villages that has the potential to develop cavendish banana tree cultivation is Sukadana Village. This village is one of the buffer villages for the Mandalika Special Economic Zone which is expected to provide basic agricultural needs in the Mandalika area. Service activities will be carried out in December 2022 until may 2023 with the target farmer group Patuh Bersama. This service activity aims to increase community income through assistance in the cultivation of Cavendish bananas. The results of the service activities carried out are providing insight to the community that cavedish bananas are a type of banana that is commonly consumed by the international community. Apart from that, the community can also develop the cultivation of cavendish bananas not only in their yards, but can also cultivate them on unused agricultural land
KEANEKARAGAMAN SERANGGA HAMA PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN KERING LOMBOK UTARA Amrul Jihadi; Afifah Farida Jufri; Nurrachman Nurrachman; Anjar Pranggawan Azhari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Edisi APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4322

Abstract

Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is one of the most important horticultural products in Indonesia. The fluctuations in the production of cayenne pepper have been very high in recent years and have even tended to decrease. One of the factors affecting the decline in chili production is pest infestation. The aim of this research is to determine the diversity of pests on chili plants in the dryland areas of northern Lombok. This research was conducted from July to November 2023 in Salut Village, Kayangan District, North Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The observation and sampling of insect pests was carried out in two ways, namely direct observation using insect nets and indirect observation using yellow pan traps. The research results show that there are seven orders of insect pests on cayenne pepper plants, namely Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Homoptera, Lepidoptera, Orthoptera and Thysanoptera. Two families with a high number of individuals are the family Aphididae and the family Aleyrodidae. Diversity analysis shows that insect pests in cayenne pepper plants in Salut Village, Kayangan District, North Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province have low diversity, evenness and species richness indices but high dominance indices.Key-words: cayenne pepper; diversity; pestsINTISARI  Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura penting di Indonesia. Fluktuasi produksi cabai rawit sangat tinggi di beberapa tahun terakhir, bahkan cenderung mengalami penurunan. Salah faktor yang mempengaruhi penurunan produksi cabai adalah serangan hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman hama pada tanaman cabai di lahan kering Lombok Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada bulan Juli sampai November 2023. Pengamatan dan pengambilan sampel serangga hama dilakukan dengan dua cara yaitu pengamatan langsung menggunakan jaring serangga dan pengamatan tidak langsung menggunakan perangkap mangkok kuning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 Ordo serangga hama pada tanaman cabai rawit yaitu Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Homoptera, Lepidoptera, Orthoptera dan Thysanoptera. Dua famili dengan kelimpahan individu yang tinggi adalah Famili Aphididae dan Famili Aleyrodidae. Analisis keanekaragaman menggambarkan bahwa serangga hama di tanaman cabai rawit di Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki indeks keanekaragaman, kemerataan dan kekayaan spesies yang rendah rendah tetapi memiliki indeks dominansi yang tinggi. Kata kunci: cabai rawit; hama; keanekaragaman.
HERBARIUM SEBAGAI METODE PENDOKUMENTASIAN DAN PENGARSIPAN TUMBUHAN DI GILI MENO, KECAMATAN PEMENANG, KABUPATEN LOMBOK UTARA Afifah Farida Jufri; Hamdani Hamdani; Muhammad Imran; Sri Hayati
ABDIMAS UNWAHAS Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v8i2.10106

Abstract

Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Gili Meno adalah berbagai jenis flora (tumbuhan) yang dimanfaatkan oleh masyarakat baik untuk pangan, sandang ataupun papan. Namun, keragaman tumbuhan yang ada di Gili Meno mulai berkurang akibat dampak pesatya pembangunan pulau.Berkurangnya keragaman tumbuhan tersebut dapat mengakibatkan hilangnya pengetahuan lokal terhadap tumbuhan dan manfaatnya yang akan mempengaruhi kepedulian terhadap kelestarian dan keberadaan tumbuhan di lingkungan sekitar.  Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian dan pengetahuan lokal tersebut adalah dengan mendokumentasikan dan mengarsipkan pengetahuan tentang tumbuhan yang ada di Gili Meno melalui herbarium. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Gili Meno, Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara pada Oktober 2017- Januari 2018. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu metode tindak partisipatif yang terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Data yang diperoleh berdasarkan survei awal menunjukkan bahwa tumbuhan di Gili Meno mulai berkurang karena ditebang sembarang dalam mendukung pembangunan pulau. Selain itu, pengetahuan lokal tentang manfaat tumbuhan tersebut juga semakin berkurang. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini melakukan sosialisasi pembuatan herbarium untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tumbuhan. Herbarium menjadi salah satu metode pendokumentasian dan pengarsipan tumbuhan agar pengetahuan lokal tentang tumbuhan tetap terjaga dan Lestari. Dari kegiatan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa  herbarium tidak hanya menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran tentang tumbuhan tetapi juga dapat mengasah keterampilan dan kreativitas anak-anak.Kata kunci: Herbarium, dokumentasi, arsip, Gili Meno
STUDI KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL IRIGASI TETES PADA TANAMAN CABAI RAWIT DI LAHAN KERING KABUPATEN LOMBOK UTARA Jufri, Afifah Farida; Azhari, Anjar Pranggawan; Nurrachman, Nurrachman; Jihadi, Amrul
JURNAL AGRIMANSION Vol 25 No 1 (2024): Jurnal Agrimansion April 2024
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v25i1.1625

Abstract

Menanam di lahan kering memiliki tantangan yang cukup besar diantaranya ketersediaan air yang terbatas, tingkat adopsi teknologi yang masih rendah, serta infrastruktur pertanian yang belum memadai. Teknologi yang dapat dikembangkan di lahan kering adalah irigasi tetes. Teknologi irigasi yang tepat akan dapat meningkatkan produktivitas tanaman sehingga juga dapat meningkatkan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan teknis dan finasial irigasi tetes yang diterapkan pada tanaman cabai di lahan kering. Penelitian dilakukan di lahan kering Desa Slengen Kecamatan Kayangan, Lombok Utara pada bulan Mei-November 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kelayakan penerapan sistem irigasi tetes yang mencakup luas lahan penanaman, waktu penanaman, dan efisiensi irigasi tetes dan kelayakan finansial yag diukur dari R/C Ratio. Hasil penelitian menujukkan bahwa instalasi irigasi tetes yang dirancang untuk luas lahan 227,5 m2 di lahan kering memiliki efisiensi keseragaman penyebaran air sebesar 89,90 % dengan kriteria baik berdasarkan standar ASAE American Society of Agricultural Engineers). Selain itu, berdasarkan R/C Ratio penggunaan irigasi tetes di lahan kering untuk usaha tani budidaya cabai rawit selama 5 kali panen juga cukup layak untuk dikembangkan dengan nilai sebesar 1.31. Nilai R/C Ratio ini akan semakin besar dengan penambahan masa panen.