Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN NEUTROFIL LIMFOSIT RATIO TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DI SMAN 11 KENDARI Sri Anggarini Rasyid; Syawal Abdurrahman; Dinda Rizki Amalia
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.6.2.9

Abstract

Kebiasaan merokok menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit yang menyerang berbagai organ tubuh manusia seperti kanker mulut, paru dan pankreas. Neutrofil limfosit ratio merupakan pemeriksaan darah rutin yang dapat dihitung secara sederhana dengan membagi jumlah neutrofil dan limfositnya yang dapat digunakan sebagai biomarker baru inflamasi sistemik. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan neutrofil limfosit ratio terhadap kebiasaan merokok pada remaja di SMAN 11 kendari. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 44 orang. Sampel pada penelitian ini adalah siswa laki-laki kelas XII di SMAN 11 kendari yang berjumlah 30 orang yang terbagi atas 3 kelompok klasifikasi perokok yaitu perokok ringan, sedang, dan berat. Uji statistik yang digunakan yaitu uji one sample Kolmogorov smirnov . Hasil penelitian hubungan neutrofil limfosit ratio terhadap kebiasaan merokok pada remaja di SMAN 11 kendari yaitu dari total 30 sampel, terdiri dari kelompok usia yang paling banyak yaitu 17 tahun sebanyak 23 orang (76,66%) sedangkan usia 18 tahun sebanyak 7 orang (23,33%). Dari 30 sampel perokok remaja hanya terdapat 1 pasien (3,33%) dengan neutrofil limfosit ratio yang meningkat dan 29 pasien (96,66%) dengan neutrofil limfosit dalam batas normal. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan neutrofil limfosit ratio terhadap kebiasaan merokok pada remaja. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan faktor- faktor selain jumlah rokok yang dihisap dan lama waktu merokok responden.
PENDAMPINGAN PROGRAM DOKTER KECIL UNTUK PENGUATAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT PADA PESERTA DIDIK SDN 5 MASBAGIK UTARA Burhanuddin, Burhanuddin; Mila Anggraeni; Herawati; Dinda Rizki Amalia; Kadriatun Nisaq; Yoki Pahrul Anam
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar (JIPDAS) Vol 5 No 4 (2025): Vol. 5 No. 4 Edisi November 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/jipdas.v5i4.4268

Abstract

Program pengabdian masyarakat bertajuk “Program Pendampingan Dokter Kecil untuk Penguatan Keterampilan Hidup Sehat Siswa SDN 5 Masbagik Utara” ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa terkait praktik hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini dilakukan melalui pendekata deskriptif kualitatif dengan metode pendampingan partisipatif. Sasaran peserta adalah siswa SD yang dibimbing untuk berperan sebagai “Dokter Kecil” — duta kesehatan muda yang bertanggung jawab untu mempromosikan kebersihan dan gaya hidup sehat kepada teman sebayanya Pelaksanaannya terdiri dari beberapa tahap: koordinasi awal dengan pihak sekolah, penyampaian materi edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), demonstrasi praktik, dan diskusi reflektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa menunjukkan partisipasi aktif dan peningkatan kesadaran terkait kebersihan pribadi dan lingkungan. Mereka mampu menerapkan kebiasaan sehat seperti mencuci tangan, membawa bekal makan siang yang sehat, dan menjaga kebersihan kelas. Guru dan staf sekolah juga menunjukkan keterlibatan yang kuat, memastikan bahwa program ini dapat berkelanjutan sebagai bagian dari kegiatan pendidikan kesehatan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan partisipatif efektif memperkuat keterampilan hidup siswa dan membangun rasa tanggung jawab serta kepemimpinan dalam menjaga kesehatan. Lebih lanjut, program Dokter Kecil telah terbukti menjadi model yang berharga dalam membangun budaya kesehatan sekolah melalui kolaborasi antara pendidik, siswa, dan komunitas sekolah yang lebih luas.