Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PERBANDINGAN DETEKSI Escherichia Coli DENGAN METODE KULTUR DAN PCR PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KENDARI Rasyid, Sri Anggarini
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 1 JULI (2019): JURNAL MEDILAB
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                                                                                             ABSTRAK Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang umumnya disebabkan oleh bakteri E. coli. Prevalensi ISK berdasarkan data WHO sekitar 150 juta penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Deteksi Escherechia coli Dengan Metode Kultur dan PCR Pada Penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) Di Rumah Sakit Bayangkara Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 34 orang, menggunakan pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 17 orang. Metode analisis menggunakan uji statistik non parametrik (wilcoxon). Hasil uji dengan metode kultur mendapatkan hasil positif untuk 3 sampel responden dengan persentase 17.6% dan hasil negatif sebanyak 14 sampel dengan persentase 82.4%. Sedangkan hasil uji PCR dari 17 sampel terdapat 12 sampel dengan persentase 70.59% positif terdeteksi bakteri Escherichia coli. Uji hipotesis penelitian menunjukan nilai signifikan 0.011 <α (0.05) maka terdapat perbedaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode PCR yang digunakan dalam penelitian ini lebih cepat bila dibandingkan dengan metode konvensional (kultur).
- IDENTIFIKASI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DAN MULTIDRUG RESISTEN TB PADA SAMPEL SPUTUM TERHADAP PASIEN SUSPEK TB MENGGUNAKAN METODE GEN EXPERT DAN MULTIPLEX PCR -, SISI SUSILAWATI; RASYID, SRI ANGGARINI; -, SANATANG -
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 DESEMBER (2019): MEDILAB
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Diagnosis dan deteksi Mycobacterium tuberculosis menjadi amat penting guna pemberantasan penyakit TBC. Deteksi Mycobacterium tuberculosis paru pada sputum dapat dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopik, kultur bakteri dan metode RT-PCR GeneXpert serta teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Namun setiap metode memiliki sensitivitas dan spesifitas yang berbeda-beda sehingga dapat menyebabkan perbedaan hasil pemeriksaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil identifikasi pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis pada pasien suspek TB dengan menggunakan metode GeneXpert dan Multiplex PCR (Polymerase Chain Reaction). Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik secara laboratoris. Desain penelitian yang digunakan adalah desain Cross sectional yakni pengambilan data variabel bebas dan variabel terikat dilakukan secara bersamaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sputum sebanyak 7 sampel. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik non parametric (Wilcoxon Signed Ranks Test) menunjukkan nilai sig. 0.046 untuk MTB dan 0.025 untuk MDR < ? (0,05) maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil Pemeriksaan MTB dan MDR pada metode GeneXpert dan Metode Multiplex PCR. Hasil pemeriksaan MTB pada 7 sampel sputum metode GeneXpert ditemukan hasil positif sebanyak 4 sampel dan negatif sebanyak 3 sampel. Sedangkan metode Multiplex PCR didapatkan hasil negatif pada 7 sampel. Hasil pemeriksaan MDR pada 7 sampel sputum metode GeneXpert ditemukan hasil negatif pada 7 sampel, sedangkan metode Multiplex PCR didapatkan hasil positif sebanyak 5 sampel dan hasil negatif sebanyak 2 sampel. Untuk peneliti selanjutnya agar menggunakan primer lain selain pt8 dan pt9 dan lebih teliti dalam proses pengerjaan PCR.  
DETEKSI GEN IL-6 DAN TNF-α DENGAN METODE PCR PADA PENDERITA HEPATITIS B DI LABORATORIUM KLINIK MAXIMA KOTA KENDARI Sanatang Abbas; Sri Anggarini Rasyid; Tiara Mayang Pratiwi Lio
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 7 No. 1 (2022): BIOMA
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v7i1.18627

Abstract

Penyakit Hepatitis B adalah inflamasi yang terjadi pada organ hati yang dapat disebabkan oleh virus hepatitis B. Pada saat terjadi inflamasi sitokin yang ada dalam tubuh akan merespon atau mengenali jenis patogen berupa virus yang masuk ke dalam tubuh. Tumor Necrosis Factor (TNF-α) adalah salah satu sitokin pro-inflamasi yang berperan dalam proses inflamasi hati, dan Interleukin-6 (IL-6) adalah sitokin yang disekresikan dari jaringan tubuh pada fase infeksi akut atau kronik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi gen TNF-α dan IL-6 pada penderita hepatitis B dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah semi kuantitatif, dengan desain penelitian eksperimental. Populasi pada penelitian adalah seluruh penderita suspek yang melakukan pemeriksaan rapid Hepatitis B (HbsAg) di Laboratorium Klinik Maxima Kota Kendari sebanyak 7 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan total sampling dengan kriteria inklusi sampel yaitu pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit lain selain hepatitis B. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari ketujuh sampel penderita hepatitis B yang diperiksa menggunakan metode PCR 3 sampel dengan hasil positif (45%) terhadap gen TNF-α dan 7 (100%) hasil negative terhadap gen Interleukin 6 (IL-6). Sehingga dapat di simpulkan bahwa jenis sitokin yang berperan saat terjadi inflamasi ketika seseorang terinfeksi Virus Hepatitis B adalah Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS ULUNAMBO KECAMATAN MENUI KABUPATEN MOROWALI Nurhasanah Garusu; Sri Anggarini Rasyid
MIRACLE Journal Of Public Health Vol 1 No 2 (2018): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan kerja di Puskesmas Ulunambo masih kurang ditunjukkan dari kinerjanya belum mencapai target yang disebabkan petugas kesehatan merasa insentifnya, komunikasi antar rekan kerja dan promosi masih kurang. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan insentif, komunikasi antar rekan kerja dan promosi dengan kepuasan kerja petugas kesehatan. Metode penelitian ini dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi semua petugas kesehatan di Puskesmas berjumlah 68 orang. Sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling berjumlah 41. Analisis Chi Square dan keeratan hubungan . Hasil penelitian insentif X2hitung=10,794> X2 tabel =3,841 dan nilai =0,5131, komunikasi antar rekan kerja X2 hitung=15,292> X2 tabel =3,841 dan nilai =0,6107, promosi X2 hitung=7,030> X2 tabel =3,841 dan nilai =0,4141. Kesimpulan ada hubungan cukup kuat antara insentif, komunikasi antar rekan kerja dan promosi dengan kepuasan kerja petugas kesehatan.Saran bagi Kepala Puskesmas meningkatkan pemberian insentif secara teratur minimal tiga bulan sekali, memberikan insentif sesuai dengan disiplin tanpa membedakan status kepegawaiannya, tetapi berdasarkan prestasi kerja dan beban kerja petugas. Bagi petugas meningkatkan hubungan yang baik antara atasan, rekan kerja dan bersedia bertangungjawab bersama-sama terhadap hasil pekerjaan.
Determinants of Increased Childbirth at Home during the Covid-19 Pandemic Susanti Melinda; Sri Anggarini Rasyid; Sitti Marya Ulva
MIRACLE Journal Of Public Health Vol 4 No 2 (2021): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph/Vol4.Iss2/267

Abstract

During the Covid-19 pandemic, there was an increase in deliveries of pregnant women in non-health facilities, one of which was in the Motui Health Center area, namely 77.77% of pregnant women gave birth at home. This is because pregnant women are afraid of getting Covid-19 if they give birth in health facilities and are also afraid to do a Rapid Test. This study intends to determine the relationship between compliance and knowledge with an increase in the number of deliveries at home during the Covid-19 pandemic in the working area of ​​the Motui Health Center, Ranombupulu Village, Motui District, North Konawe Regency. This research method is quantitative analytic through a Cross Sectional Study design. The population is 34 people where the sampling technique uses total sampling so that the number of samples is 34 respondents. Data analysis used chi-square test. The results showed that the ANC visit compliance variable with a value of X2count=12.255 and a value of φ=0.600, and a knowledge variable with a value of X2count=9.722 and a value of φ=0.535. The conclusion of the study is that there is a strong relationship between the ANC visit compliance and knowledge with an increase in the number of deliveries at home in Ranombupulu Village. It is recommended that pregnant women increase their understanding of childbirth at the puskesmas during the Covid-19 period, including preventive measures for Covid-19 and carry out a complete examination to prevent complications during pregnancy.
Screening of Haliclona sp. symbiont bacteria that have the potential as MDR (Multidrug-Resistant) antibacterial from Tanjung Tiram Beach Rasyid, Sri Anggarini; Sugireng, Sugireng; Tina, Asni Ramayana
JURNAL INDONESIA DARI ILMU LABORATORIUM MEDIS DAN TEKNOLOGI Vol 6 No 1 (2024): Advancements in Biomedical Research: Insights from Medical Laboratory and Technol
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/ijmlst.v6i1.4549

Abstract

Sponge Haliclona sp. is a type of sponge living in marine waters and is found in many areas of coral reef ecosystems. This study aimed to determine the potential for sponge Haliclona sp. obtained from Tanjung Tiram waters, Konawe, as a source of bioactive compounds of MDR (Multidrug-Resistant) antibacterial. The isolation method of Haliclona sp. symbiont was carried out by pouring and purification of Haliclona sp. symbiont using the scratch method. The purification results obtained 12 isolates of symbiont bacteria that were successfully isolated. Then the bacterial isolate was tested for its antibacterial ability against MRSA and ESBL Escherichia coli bacteria qualitatively using the agar diffusion method. Bacteria that have strong inhibitory activity are identified by morphological and biochemical tests. The results of the qualitative screening test produced four bacterial isolates that have inhibitory activity against MRSA (Methicilin Resistant Staphylococcus aureus) pathogenic bacteria with the isolate codes H3 and H8 belonging to the strong category while H4 and H10 belonging to the medium categoy. Additionally, two bacterial isolates that have inhibitory activity against ESBL Escherichia coli pathogenic bacteria with the isolate codes H3 and H8 belonging to the strong category. Based on morphological observations and biochemical tests, the H3 bacterial isolate was identified as the genus Corynebacterium spp. and the H8 bacterial isolate was identified as the genus Micrococcus spp. In conclusion, Haliclona sp. sponge exhibits promising potential as a source of microorganism producing antibacterial compounds, particulary againts MDR (Multidrug-Resistant) strains.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Motui Kabupaten Konawe Utara nei, nei intan; Kadarman, Achmad; Rasyid, Sri Anggarini
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v2i3.508

Abstract

Insiden diare semua umur secara nasional adalah 270/1.000 penduduk. Target cakupan pelayanan penderita diare pada balita yang datang ke sarana kesehatan adalah 10% dari perkiraan jumlah penderita Diare balita. Cakupan pelayanan penderita diare Balita untuk Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 26,59%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Motui Kabupaten Konawe Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross sectional study, Populasi dalam penelitian ini adalah 790 ibu yang memiliki balita. Jumlah sampel 88 orang. Teknik pengambil sampel menggunakan teknik simple random sampling. Metode analisis menggunakan uji chi-square dan uji phi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan lemah status gizi dengan kejadian diare (X2hitung = 4,940 > X2tabel = 3,841). Ada hubungan lemah pemberian ASI ekslusif dengan kejadian diare (X2hitung = 3,629 < X2tabel = 3,841) dan ada hubungan lemah sanitasi sanitasi dasar dengan diare (X2hitung = 4,205 > X2tabel = 3,841). Disarankan bagi masyarakat agar mencari informasi tentang penyakit diare.
Hubungan Dukungan Orang Tua Dan Guru Bimbingan Konseling (BK) Dengan Kesiapan Remaja Menghadapi Pubertas Di SMPN 41 Konawe Selatan Pongdatu, Merry; Anggarini Rasyid, Sri; Fitriyana, Helen
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i2.575

Abstract

Kesiapan Remaja Menghadapi Pubertas menjadi salah satu masalah di SMPN 41 Konawe Selatan karena kurangnya dukungan Orang Tua dan Guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mengembangkan rasa tanggung jawab pada remaja. Masih terdapat sebagian Dukungan Orang Tua yang masih terikat dengan kebudayaan dalam menghadapi masalah pubertas dan kurangnya tenaga Guru Bimbingan Konseling (BK) juga merupakan salah satu permasalah remaja dalam mendapatkann informasi mengenai pubertas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dan guru Bimbingan Konseling (BK) dengan kesiapan remaja menghadapi pubertas di SMPN 41 Konawe Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study, populasi penelitian ini adalah siswi SMP 41 Konawe Selatan kelas VII sebanyak  46 siswi yang terdiri dari 4 kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random samping. Metode analisis menggunakan Uji chi square dan uji phi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan sosial orang tua dengan kesiapan remaja menghadapi pubertas diperoleh X² hitung = 19.043, dengan nilai phi = 0,643. Hubungan dukungan sosial guru Bimbingan Konseling (BK) diperoleh X² hitung = 26.074, dengan nilai phi 0,753. Dari Penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kuat antara dukungan orang tua dan guru Bimbingan Konseling (BK) dengan kesiapan remaja menghadapi pubertas di SMPN 41 Konawe Selatan. Saran dalam penelitian, diharapkan dapat menjadi masukan bagi Orang Tua, Guru Bimbingan Konselng (BK), dan remaja dalam menghadapi massalah pubertas sehingga dapat menumbuhkan kesadaran kepada orang tua dan guru bimbingan konseling untuk mau memberikan edukasi mengenai kesiapan remaja menghadapi pubertas.
Effectiveness of Pokea (Batissa violaceae celebensis Martens, 1897) Shells in Reducing Hexavalent Chromium Atmasari, Kica; Rasyid, Sri Anggarini; Azizi Jayadipraja, Erwin
Waluya The International Science of Health Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Waluya The International Science Of Health Journal
Publisher : Magister Kesehatan Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/wish.v3i1.623

Abstract

Introduction: Preliminary data obtained showed that the Hexavalent Chromium (VI) content found in the Lasolo River had a concentration of 0.3 mg/l which exceeded the quality standard. Pokea shellfish (Batissa violaceae celebensis Martens, 1897) is an adsorbent used to reduce hexavalent chromium levels in water. Method: The methodology used is experimental with a quantitative approach. This study used variations in adsorbent mass and contact time, with variations in adsorbent mass of 2.5 with variations in contact time for 30 minutes, 60 minutes, and 120 minutes. Result: Adsorption effectiveness of Hexavalent Chromium (VI) using Pokea Shell powder (Batissa Violaceae Celebensis Martens, 1897) with a mass of 2.5 g with a variation of contact time of 30 minutes with a decrease of 16.53%. Adsorption effectiveness of Hexavalent Chromium (VI) using Pokea Shell powder (Batissa Violaceae Celebensis Martens, 1897) with a mass of 2.5 g with a variation of contact time of 60 minutes with a decrease of 21.37%. Adsorption effectiveness of Hexavalent Chromium (VI) using Pokea Shell powder (Batissa Violaceae Celebensis Martens, 1897) with a mass of 2.5 g with a variation of contact time of 120 minutes with a decrease of 33.46%. Conclusion: The conclusion in this journal The most effective in reducing Hexavalent Chromium (VI) was using Pokea Shell powder (Batissa Violaceae Celebensis Martens, 1897) with a mass of 2.5 g with a variation of contact time of 120 minutes with a reduction of 33.46%.
Effectiveness of Pokea (Batissa violaceae celebensis Martens, 1897) Shells in Reducing Hexavalent Chromium Atmasari, Kica; Rasyid, Sri Anggarini; Azizi Jayadipraja, Erwin
Waluya The International Science of Health Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Waluya The International Science Of Health Journal
Publisher : Magister Kesehatan Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/wish.v3i1.623

Abstract

Introduction: Preliminary data obtained showed that the Hexavalent Chromium (VI) content found in the Lasolo River had a concentration of 0.3 mg/l which exceeded the quality standard. Pokea shellfish (Batissa violaceae celebensis Martens, 1897) is an adsorbent used to reduce hexavalent chromium levels in water. Method: The methodology used is experimental with a quantitative approach. This study used variations in adsorbent mass and contact time, with variations in adsorbent mass of 2.5 with variations in contact time for 30 minutes, 60 minutes, and 120 minutes. Result: Adsorption effectiveness of Hexavalent Chromium (VI) using Pokea Shell powder (Batissa Violaceae Celebensis Martens, 1897) with a mass of 2.5 g with a variation of contact time of 30 minutes with a decrease of 16.53%. Adsorption effectiveness of Hexavalent Chromium (VI) using Pokea Shell powder (Batissa Violaceae Celebensis Martens, 1897) with a mass of 2.5 g with a variation of contact time of 60 minutes with a decrease of 21.37%. Adsorption effectiveness of Hexavalent Chromium (VI) using Pokea Shell powder (Batissa Violaceae Celebensis Martens, 1897) with a mass of 2.5 g with a variation of contact time of 120 minutes with a decrease of 33.46%. Conclusion: The conclusion in this journal The most effective in reducing Hexavalent Chromium (VI) was using Pokea Shell powder (Batissa Violaceae Celebensis Martens, 1897) with a mass of 2.5 g with a variation of contact time of 120 minutes with a reduction of 33.46%.