Proyek Pengembangan Kampus Politeknik Negeri Madiun merupakan proyek bangunan gedung bertingkat yang terdiri dari 4 lantai dengan luasan per lantai yakni lantai 1 seluas 2480 m2, lantai 2 seluas 2400 m2, lantai 3 seluas 2400 m2, dan lantai 4 seluas 1170 m2 dengan luas total bangunan 8450 m2. Proyek tersebut awalnya direncanakan menggunakan tiang bor dengan kedalaman 23 m, dengan mempertimbangkan efisiensi dari pelaksanaa di lapangan, maka penulis akan membandingkan perencanaan awal yakni penggunaan tiang bor dengan tiang pancang.Pada perhitungan analisa statika menggunakan software Autodesk Robot Structural Analysis Professional 2018 dan pada pembebanan menggunakan standar PPIUG 1983. Data tanah yang digunakan dalam perhitungan kapasitas daya dukung pondasi menggunakan data N-SPT pada titik DB-3 sebagai acuan perhitungan. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu dengan pemancangan tiang menggunakan mesin Drop Hammer, lalu dalam perhitungan estimasi biaya menggunakan HSPK Kota Madiun.Dari hasil analisa, didapatkan bahwa beban kombinasi terbesar terdapat pada Kolom 11 (Portal G As 11) dan Kolom 12 (Portal G As 12), dengan Beban Kombinasi LRFD sebesar 485.188,48 kg dan Beban Kombinasi ASD sebesar 380307,72 kg. Adapun hasil perhitungan daya dukung tiang pada pondasi tiang pancang (spun pile) sebesar 130,025 ton , daya dukung kelompok sebesar 589,887 ton, penurunan total pondasi 8,880 cm, dengan total anggaran biaya sebesar Rp. 9.390.264.961. Sedangkan untuk pondasi tiang bor (bored pile) daya dukung tiang sebesar 139,229 ton, daya dukung kelompok sebesar 595,792 ton, penurunan total pondasi 9,464 cm, dengan total anggaran biaya sebesar Rp. 15.248.960.510. Oleh karena itu, berdasarkan perhitungan daya dukung pondasi, metode pekerjaan dan rencana anggaran biaya maka digunakan pondas tiang pancang (spun pile) yang dianggap paling ekonomis dan efisien.