Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS MODEL KEBUTUHAN MODA TRANSPORTASI LIGHT RAIL TRANSIT DI KOTA MALANG Aliefianto Fandriansyah; Marjono; Dwi Ratnaningsih
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 2 No. 4 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemacetan di Kota Malang disebabkan karena meningkatnya kendaraan pribadi. Angkutan umum yang merupakan transportasi umum di Kota Malang dinilai kurang dalam mengatasi kemacatan. Peminat yang terlalu sedikit disebabkan oleh beberapa faktor yaitu waktu tempuh serta keamanan dan kenyamanan yang dinilai kurang memenuhi standar sehingga diperlukannya solusi alternatif yaitu moda transportasi massal berupa Light Rail Transit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peluang berpindahnya responden dari moda transportasi eksisting (sepeda motor, mobil pribadi, ojek online dan angkutan umum) ke moda transportasi massal yaitu Light Rail Transit. Metode penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner secara online melalui google form. Hasil penelitian didapat model persamaan yang optimum untuk sepeda motor yaitu Y3 = 0,070 + (0,129 x X1) + (0,257 x X2) + (0,110 x X3) + (0,132 x X4) + (0,337 x X5) + (-0,112 x X6) + (0,395 x X7) + (-0.203 x X8) + (-0,212 x X9) + (-0,313 x X10), untuk mobil pribadi yaitu Y4 = 2,166 + (0,353 x X1) + (0,521 x X2) + (-0,191 x X3) + (-0,242 x X4) + (-0,715 x X5) + (-0,075 x X6) + (0,038 x X7) + (-0.337 x X8) + (0,453 x X9) + (-0,270 x X10), untuk ojek online yaitu Y4 = 0,612 + (1,835 x X1) + (1,540 x X2) + (-1,029 x X3) + (0,226x X4) + (-0.933 x X5) + (-0.233 x X6) + (-0,049 x X7) + (-0,932 x X8) + (-0,927 x X9) + (1,391 x X10). Untuk peluang berpindahnya angkutan umum tidak dihitung dikarenakan kurangnya responden. Kesimpulannya adalah Mayoritas responden dengan total 428 responden setuju akan perencanaan pembangunan Light Rail Transit di Kota Malang dengan persentase sebesar 90 %.