Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN KEBUTUHAN PERKUATAN RC JACKETING PADA VARIASI RASIO GEDUNG 6 LANTAI DENGAN ANALISIS PUSHOVER Kalista, Salsabila Niken; Armin Naibaho; Nawir Rasidi
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 3 No. 4 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Variasi rasio panjang dan lebar gedung berpengaruh terhadap kemampuan gedung dalam menerima gempa. Studi ini bertujuan untuk mengestimasi biaya kebutuhan material perkuatan RC Jacketing pada setiap variasi rasio. Pada studi ini terdapat lima gedung 6 lantai yang ditinjau dengan variasi rasio perbandingan panjang per lebar 1; 1,75; 2,5; 3,25; dan 4. Analisis pushover menurut ATC-40 dilakukan untuk mengetahui kurva kapasitas, level kinerja gedung, dan letak sendi plastis. Metode RC Jacketing menurut IS 15988 : 2013 diterapkan pada sendi plastis dan sambungan balok kolom. Estimasi dimensi kolom eksisting menghasilkan kolom 400/400 mm untuk gedung I, kolom 350/460 mm untuk gedung II, 320/500 mm untuk gedung III, kolom 300/540 mm untuk gedung IV, dan kolom 270/600 mm untuk gedung V. Estimasi dimensi balok eksisting menghasilkan balok 250/400 mm untuk seluruh gedung, balok 300/450 mm untuk gedung II, balok 200/320 mm untuk gedung IV, dan balok 150/200 mm untuk gedung 5. Level kinerja dari kelima gedung menurut ATC-40 berada pada Damage Control. Perkuatan RC Jacketing dilakukan pada lantai 1 hingga 5. Gedung I membutuhkan biaya material RC Jacketing sebesar Rp190.751.601,33, gedung II membutuhkan Rp197.221.349,48, gedung III membutuhkan Rp194.564.004,29, gedung IV membutuhkan Rp211.732.431,33, gedung V membutuhkan Rp217.395.398,29. Dapat disimpulkan bahwa gedung 5 dengan rasio 4 membutuhkan biaya material RC Jacketing terbesar, gedung 1 dengan rasio 1 membutuhkan biaya material RC Jacketing terkecil. Setelah perencanaan RC Jacketing dilakukan analisis pushover kembali dan level kinerja seluruh gedung meningkat menjadi Immediate Occupancy.