Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat kemiskinan di Kabupaten Jember telah menurun. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jember turun dari 236,46 ribu (9,51%) pada Maret 2023 menjadi 224,77 ribu (9,01%) pada Maret 2024, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penurunan ini menunjukkan upaya pemerintah untuk mengatasi kemiskinan melalui program bantuan sosial yang berbeda. Studi ini menyelidiki bagaimana program bantuan sosial di Kabupaten Jember, terutama Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD), berhasil mengurangi tingkat kemiskinan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Di beberapa desa di Kabupaten Jember, subjek penelitian adalah pendamping PKH, aparat desa, dan keluarga penerima manfaat. Menurut hasil penelitian, PKH di Desa Sumber Kejayan, Kecamatan Mayang, telah efektif dalam input, proses, dan output. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa 99% anak usia sekolah dari keluarga penerima manfaat terdaftar di satuan pendidikan dan 88% melaporkan tingkat kehadiran yang baik. Di Desa Bedadung, Kecamatan Pakusari, juga terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat berkat penggunaan BLT DD. Namun, ada beberapa kesulitan dalam menentukan sasaran penerima. Hasilnya adalah bahwa program bantuan sosial seperti PKH dan BLT DD memainkan peran penting dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Jember. Namun, untuk menjadikannya lebih efisien, mekanisme pendataan dan bantuan harus diperbaiki agar tepat sasaran dan berkelanjutan.