Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manajemen Sumber Daya Insani Dalam Mendukung Peningkatan Pelayanan Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember Rizkiyatul Hasanah; Nazhifah Mildani Nuruddhuha; Arrum Maulidya; Ayyu Ainin Mustafidah
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 3 (2025): Menulis - Maret
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i3.172

Abstract

Penelitian ini membahas implementasi Manajemen Sumber Daya Insani (MSDI) dalam meningkatkan efektivitas pelayanan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember. Sebagai institusi yang bertanggung jawab atas pelayanan keagamaan, Kemenag Jember menghadapi tantangan dalam mengelola sumber daya manusia secara optimal guna meningkatkan profesionalisme dan efisiensi layanan publik. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi strategi MSDI yang diterapkan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam pengelolaan pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi melalui sistem digital seperti Srikandi, Sipenari, Siskohat, Simpeg, dan e-Kinerja mampu mempercepat proses administrasi, meningkatkan transparansi, serta mempermudah akses masyarakat terhadap layanan publik. Namun, kendala seperti keterbatasan anggaran, kurangnya infrastruktur teknologi, serta kebutuhan peningkatan kompetensi pegawai masih menjadi tantangan yang harus diatasi. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan pegawai, optimalisasi penggunaan teknologi, serta penguatan sistem evaluasi kinerja untuk memastikan MSDI dapat diterapkan secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pelayanan. Kesimpulannya, pengelolaan sumber daya insani yang efektif dan berbasis teknologi menjadi faktor utama dalam mewujudkan layanan publik yang profesional, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Peningkatan Literasi Masyarakat Desa Melalui Perpustakaan Digital Berbasis QR Code pada Rumah Edukasi Desa Penambangan, Curahdami, Bondowoso Nurul Faiqotuz Zakyyah; Masrurotus Sa’adah; Sekar Farah Firdausi; Nurul Fitria; Alfian Nur Shidiq; Mohammad Tohir Ali; Olyvia Zalianti; Nazhifah Mildani Nuruddhuha; Nur Hidayat
ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri Vol. 3 No. 4 (2025): ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ardhi.v3i4.1428

Abstract

This community service activity aims to improve the literacy of residents in Penambangan Village through the implementation of a QR Code-based digital library at the Educational Center. The background of this program lies in the low level of literacy in rural areas, which is strongly influenced by the limited access to reading materials and the absence of library facilities. In the current digital era, the need for fast, easy, and affordable access to information has become increasingly important. Therefore, the application of simple technology such as QR Codes is considered an innovative solution to bridge the literacy gap between rural and urban communities. The method used in this activity was Participatory Action Research (PAR), which emphasizes active involvement of the community. The stages of the program consisted of initial observation to identify literacy needs, collaborative planning with local residents, implementation of the QR Code-based digital library, and reflection to evaluate achievements and challenges. This method ensured that the community was not only an object but also an active subject in the process of improving literacy. The results show an increase in reading interest and access to digital literacy, especially among young people. QR Codes installed at several strategic points enabled residents to access various digital reading resources using smartphones. Nevertheless, some obstacles were identified, including limited internet infrastructure and low digital literacy among the older population. Despite these challenges, the program successfully demonstrated that simple, technology-based approaches can significantly enhance literacy in rural areas. In conclusion, the implementation of a QR Code-based digital library supported by a PAR approach can serve as an effective alternative to increase literacy in rural communities. The success of the program strongly depends on collaboration among local residents, academics, and stakeholders to ensure its sustainability in the long term.