The Bener Meriah District Police (Polres) reported that on February 15, 2023, 14 teenagers, consisting of 4 females and 10 males aged between 14, 15, 16, and 17 years old, were arrested for involvement in online prostitution. On May 21, 2022, two teenage girls, aged 16 and 17, were raped by 8 young men, one of whom was still underage. This demonstrates how crucial it is to pay attention to children's character development. There is a common thread between the parenting practices of the Gayo community in the past and present, but there are also differences in patterns, particularly in shaping children's character. This qualitative research employs a suitable concept of naturalistic approach, where the researcher seeks to understand and experience the parenting patterns of the Gayo community in shaping children's character using the phenomenological method based on etnopedagogy. The parenting style of the Gayo community's parents appears to be authoritative and influenced by gender bias due to the patrilineal kinship system. Keywords Parenting Style; Character Education; Etnopedagogy; Gayo’s Culture   Abstrak Catatan kepolisian resor (Polres) Bener Meriah menyebutkan pada tanggal 15 Februari 2023 ditangkap 14 remaja terdiri 4 perempuan dan 10 laki-laki yang berumur kisaran 14,15,16 dan 17 tahun terlibat prostitusi online. Pada tanggal 21 Mei 2022 terjadi pemerkosaan terhadap 2 remaja putri berumur 16 dan 17 tahun oleh 8 pemuda dan 1 masih di bawah umur. Hal ini menunjukkan betapa karakter anak menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan. Ada benang merah dengan praktik pengasuhan masyarakat gayo masa dahulu dan masa kini terdapat persamaan dan juga perbedaan pola, terutama dalam membentuk karakter anak. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan konsep yang sesuai adalah naturalistic, yaitu peneliti memahami dan menghayati pola asuh orang tua masyarakat Gayo  dalam membentuk karakter anak dengan menggunakan metode fenomenologi berbasis etnopedagogi. Pola asuh orang tua Masyarakat Gayo terkesan Otoriter dan bias gender karena mengacu kepada sistem kekerabatan patrilineal Kata kunci Pola Asuh; Pendidikan Karakter; Etnopedagogik; Budaya gayo.