Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kecepatan Putar Pada Pengelasan Gesek Dissimiliar Aluminium M. Fajar Sidiq; Rusnoto Rusnoto; M. Agus Shidiq; Galuh Renggani Willis; M Yusuf; Marsono Marsono
JURNAL ENGINEERING Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jureng.v14i2.14

Abstract

Indonesia adalah Negara maritime dengan ribuan pulau yang tersebar diseluruh wilayahnya. Kebanyakan kapal yang digunakan oleh masyarakat kita masih menggunakan bahan dari kayu dalam pembuatan rangka dan bodynya. Peristiwa terbakarnya kapal kayu di pelabuhan tegal juga mengindikasikan bahwa sebaiknya masyarakat mulai beralih pada material lain pengganti kayu dalam pembuatan kapalnya. Bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti kayu dalam pembuatan kapal adalah Aluminium dan paduannya. Pemilihan penggunaan aluminium dikarenakan ketahanan korosinya yang tinggi dan berat jenisnya yang rendah jika bandingkan dengan besi. Dalam penelitian kali ini akan difokuskan pada pengaruh parameter pengelasan FSW terhadap material hasil lasannya dimana dilakukan proses penyambungan dua buah material yang berbeda yaitu Aluminium seri 5xxx dan seri 6xxx dengan menggunakan proses FSW. Dari hasil pengujian pada sambungan pengelasan paduan alumunium menggunakan variasi kecepatan rotasi, menunjukkan bahwa nilai rata – rata kekerasan mengalami peningkatan, dimana pada variasi kecepatan rotasi RPM 2280 diperoleh nilai rata - rata kekerasan brinell tertinggi yaitu sebesar 51,59 kg/mm2. Pada pengujian impak, nilai impak rata – rata juga mengalami peningkatan, dimana pada variasi kecepatan rotasi RPM 2280 nilai kuat impak rata - rata tertinggi yaitu sebesar 0.494 J/mm². Dari hasil pengujian laju korosi pada sambungan pengelasan, menunjukkan bahwa pada variasi kecepatan rotasi RPM 910 diperoleh nilai laju korosi rata - rata terendah yaitu sebesar 0,034 mpy.
Pengaruh Pembebanan Statis Pada Struktur Rangka CNC Laser CO2 dengan Desain Simulasi Defleksi M. Agus Shidiq
JURNAL ENGINEERING Vol. 14 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jureng.v14i1.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh pembebanan statis pada struktur rangka mesin CNC Laser CO2 dan menganalisis desain simulasi defleksi untuk mengurangi defleksi dan meningkatkan akurasi mesin. Metode simulasi menggunakan pendekatan elemen hingga (FEM) untuk memodelkan respons struktur rangka terhadap pembebanan statis. Penelitian ini melibatkan beberapa tahapan penting. Pertama, dilakukan pembuatan model geometri rangka CNC Laser CO2 menggunakan perangkat lunak CAD. Kemudian, dilakukan pemilihan bahan dan pengaturan properti material untuk mewakili karakteristik mekanik rangka alumunium. Setelah itu, proses meshing dilakukan untuk membagi geometri menjadi elemen-elemen hingga dengan menggunakan Analisa Stress Analysis pada Software Solidworks.Pembebanan statis yang relevan, seperti gaya atau momen, diterapkan pada titik- titik tertentu pada rangka. Analisis menggunakan metode elemen hingga digunakan untuk menyelesaikan persamaan-persamaan kekakuan rangka dan mendapatkan respon struktur, termasuk defleksi dan tegangan pada elemen-elemen rangka.Hasil analisis simulasi menunjukkan pengaruh pembebanan statis terhadap struktur rangka CNC Laser CO2. Defleksi pada elemen-elemen tertentu diidentifikasi dan dianalisis. Desain simulasi defleksi menghasilkan perbaikan signifikan dalam mengurangi defleksi dan meningkatkan akurasi mesin CNC Laser CO2. Hasil simulasi juga memberikan gambaran tentang area-area kritis yang rentan terhadap defleksi, yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan desain rangka yang lebih baik di masa yang akan datang. Keamanan dari rangka tersebut kurang baik karena nilai minimal dari hasil factor of safety masih dibawah batas dari minimal keamanan rangka. Dengan hasil analisa 0.96 masih dibawah dari batas minimal keamanan rangka dengan batas minimal keamanan 1.0.