Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH UKURAN BUTIR SERBUK TULANG PADA PEMBUATAN KOMPOSIT Sidiq, M. Fajar; Miftah, Rizal
Jurnal Simetris Vol 7, No 1 (2016): JURNAL SIMETRIS VOLUME 7 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.498 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik terhadap ukuran butir serbuk tulang terhadap sifat mekanik matrial komposit serbuk tulang yang baik pada pengujian kekerasan dan pengujian keausan. Dalam penelitian ini serbuk tulang kambing berfungsi sebagai penguat yang di gabungkan resin epoxy dan diharapkan dapat menciptakan material komposit yang lebih baik. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah serat serbuk tulang kambing sebagai bahan penguat komposit dan epoxy sebagai bahan matriks. Degan variasi ukuran butir serbuk tulang mesh 40, 60, dan 100 dengan fraksi volume 1:1. Adapun proses pembuatan specimen ini dengan cara penuangan kecetakan dan epoxy yang sudah tercampur dengan serbuk  tulang  kambing. pembentukan spesimen menyesuaikan dengan  kebutuhan pengujian yaitu pengujian keausan dan pengujian kekerasan. Mesin yang digunakan untuk Pengujian kekerasan yaitu ‘Brinell tester machine’ dengan cara menekan bola ke spesimen dengan beban 30 kg, dan untuk pengujian gesek menggunakan mesin ‘riken-ogoshis’ proses pengujiannya dengan cara mengesek spesimen dalam waktu  30 detik untuk satu titik. Hasil dari pengujian gesek dan kekerasan yaitu, untuk pengujian keausan tersebut komposit matriks epoxy variasi ukuran mesh 100 memiliki nilai ketahanan keausan sebesar 9,59 x 10⁻⁸ mm²/kg. Untuk pengujian kekerasan tersebut komposit matriks epoxy variasi ukuran mesh 100 mempunyai nilai tertinggi yaitu 25,82 BHN.Kata kunci: metalurgi serbuk, serbuk tulang, komposit serbuk.
PENGARUH SUDUT NOZEL TERHADAP HASIL SERBUK LOGAM DENGAN METODE ATOMISASI Sidiq, M. Fajar
ENGINEERING Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.272 KB)

Abstract

Dalam proses pengerjaan logam yang dikenal saat ini antara lain proses permesinan,proses pengecoran, forging, rolling, dan masih banyak proses lainnya, metalurgi serbuk ( powder metallurgy ) adalah salah satu proses pengerjaan logam yang sudah dikenal saat ini. Semua jenis logam secara teoritis dapat dibuat menjadi serbuk, hanya beberapa jenis logam yang dimanfaatkan dalam pembuatan benda jadi. Atomisasi dapat didefinisikan secara sederhana proses memecah cairan logam yangjatuh dengan pancaran bertekanan tinggi dari fluida air atau gas yang disebut “ Water Atomisation ” atau “ Gas Atomozation “, umumnya menggunakan dua fluida untuk atomisasi. Penggunaan gaya sentrifugal untuk memecahkan aliran logam cair disebut “Sentrifugal Atomozation “. Atomisasi dalam ruang vakum disebut “ vacuum” atau “ Soluble-gas Atomization”.Penggunaan Energi Ultrasonik Untuk efek memecah aliran disebut “ Ultrasonik Atomozation “. Hasil pengujian pembuatan serbuk dengan metode atomisasi air dihasilkandiameter serbuk rata-rata sudut nosel 600sebesar 748.8206 m, sedangkan diameter ratarata serbuk dengan sudut nozel 500 sebesar 832.5306 m.Hasil pengujian ini menunjukan bahwa semakin naik sudut nosel maka serbuk yang dihasilkan semakin kecil.Kata kunci : Serbuk logam, Atomisasi, Alumunium
STUDY SIFAT MEKANIK KOMPOSIT MATRIK POLYESTER YANG DIPERKUAT SERAT POHON TIMAH DAN SERBUK TIMAH Aziz, Fahad; ,, Lagiyono; Sidiq3, M Fajar
ENGINEERING Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.327 KB)

Abstract

Komposit dapat didenifisikan sebagai material yang terentuk dari dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen. Material komposit memiliki sifat mekanik, kekuatan jenis dan kekakkuan jenis melebihi logam tanamanwaru memiliki kandugan serat yang tinggi dan ramah ligkungan karena dapat terurai secara alami. Polyester yang terbentuk dari resin dan katalis memiliki keunggulan mudah dibentuk dan tahan korosi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frasksi volumee serat pohon waru dan serbuk timah komposit matrik polyester terhadap uji impak, uji kekerasan dan uji bending. Dengan Variasi fraksi volume serat dan serbuk kayu 10%, 20%, 30% dengan ukuran  panjang  serat  acak  dan  diameter  serat  1mm  dan  menggunakan  anyaman  acak. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pengumpulan data melalui tahapan wawancara, observasi , eksperimen, dan dokumentasi dan diaplikasikan sebagai helm sederhana yang mengacu pada SNI 1811-2007. Bahan yang digunakan dalam penelitian  ini yaitu  :  gunting,  gelas ukur,  timbangan  digital,  cetakan spesimen,  mixer, jangka sorong, mesin uji impak, mesin uji kekerasan, dan mesin uji bending .Setelah resin dicampur dengan serbuk dan diaduk secara merata kemudian ditetesi dengan katalis, setelah itu serat yang   sudah dihitung massa jenisnya   kemudian ditata secara  acak  dalam  sistem  spesimen  dan  campuran  resin,  serbuk  dituangkan  kedalam cetakan yang telah berisi serat kemudian tunggu sampai kering. Pengujian dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.Hasil pegujian impak pada fraksi volume 20% memiliki harga impak rata-rata yang tertinggi  yaitu 4 J/mm2, pada fraksi volume 20% memiliki angka kekerasan rata-rata tertinggi yaitu 49.1 kgf, dan pada fraksi volume 10% memiliki angka kekuatan bending rata-rata tertinggi 55,34 Mpa. Jadi pada fraksi volume 20% adalah variasi fraksi volume terbaik dan layak untuk diaplikasikan sebagai helm sederhana.Kata kunci: komposit, serat pohon waru, serbuk timah, matrik polyester
Pengaruh Temperatur Carburizing Pada Proses Pack Carburizing Terhadap Sifat – Sifat Mekanis Baja S 21 C Darmawan, Adi; ,, Mustaqim; Sidiq, Fajar
ENGINEERING Vol 14, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.947 KB)

Abstract

Gear salah satu komponen sepeda motor yang mungkin sering terlewatkan oleh para bikers padahal fungsi dari gear ini meliputi sebagai penggerak roda, sebagai pentransfer putaran mesin ke roda sepeda motor, mengatur nafas perpindahan gigi pada motor, meningkatkan atau menurunkan akselerasi sepeda motor, penyeimbang roda belakang sepeda motor sehingga gear sepeda motor ini dituntut agar mempunyai material yang keras dan tahan aus pada mata gear dan dalam inti harus mempunyai keuletan dan ketangguhan yang baik supaya tidak getas.Carburizing adalah proses perlakuan panas pada permukaan benda kerja dengan memanfaatkan karbon sebagai unsur pengerasan. Prinsip kerja perlakuan panas jenis ini adalah meletakkan karbon disekitar benda kerja pada saat dipanaskan, sehingga karbon akan berdifusi dengan permukaan benda kerja. Hasil yang diperoleh adalah benda kerja dengan permukaan yang keras akan tetapi bagian inti tetap ulet.Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah eksperimen laboratorium, dibagi menjadi 4 pengujian dan 4 temperatur carburizing raw material, temperatur 825OC, 870OC dan 910OC. Spesimen uji struktur mikro, spesimen uji kekerasan brinell yang digunakan standart JIS Z 2243, spesimen uji tarik yang digunakan standart JIS Z 2241.Gear original GL 200 CC mempunyai struktur yang nampak adalah bainit + martensit, raw material mempunyai struktur mikro yang nampak adalah ferrite + pearlite, temperatur carburizing 825OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah pearlite + martensite, temperatur carburizing 870OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah bainit + martensit, temperatur carburizing 910OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah sementit + martensit. Kekerasan dengan temperatur carburizing 825oC, 870oC dan 910oC, kekerasan rata – rata sebesar 294,33 HB, 333,67 HB dan 369,67 HB, mengalami kenaikan sebesar 103,45%, 130,64% dan 155,53% dari raw material. Kekuatan tarik pada temperatur 825oC, 870oC dan 910oC dengan kekuatan tarik rata – rata 519,17 N/mm2, 527,99 N/mm2 dan 756,69 N/mm2 mengalami kenaikan sebesar 1,45%, 3,17% dan 47,86% dari raw material. Kata kunci : Pengaruh Temperatur Carburizing Terhadap Sifat Mekanis
PENGARUH SUDUT NOZEL TERHADAP HASIL SERBUK LOGAM DENGAN METODE ATOMISASI Sidiq, M. Fajar
ENGINEERING Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.272 KB)

Abstract

Dalam proses pengerjaan logam yang dikenal saat ini antara lain proses permesinan,proses pengecoran, forging, rolling, dan masih banyak proses lainnya, metalurgi serbuk ( powder metallurgy ) adalah salah satu proses pengerjaan logam yang sudah dikenal saat ini. Semua jenis logam secara teoritis dapat dibuat menjadi serbuk, hanya beberapa jenis logam yang dimanfaatkan dalam pembuatan benda jadi. Atomisasi dapat didefinisikan secara sederhana proses memecah cairan logam yangjatuh dengan pancaran bertekanan tinggi dari fluida air atau gas yang disebut “ Water Atomisation ” atau “ Gas Atomozation “, umumnya menggunakan dua fluida untuk atomisasi. Penggunaan gaya sentrifugal untuk memecahkan aliran logam cair disebut “Sentrifugal Atomozation “. Atomisasi dalam ruang vakum disebut “ vacuum” atau “ Soluble-gas Atomization”.Penggunaan Energi Ultrasonik Untuk efek memecah aliran disebut “ Ultrasonik Atomozation “. Hasil pengujian pembuatan serbuk dengan metode atomisasi air dihasilkandiameter serbuk rata-rata sudut nosel 600sebesar 748.8206 m, sedangkan diameter ratarata serbuk dengan sudut nozel 500 sebesar 832.5306 m.Hasil pengujian ini menunjukan bahwa semakin naik sudut nosel maka serbuk yang dihasilkan semakin kecil.Kata kunci : Serbuk logam, Atomisasi, Alumunium
STUDY SIFAT MEKANIK KOMPOSIT MATRIK POLYESTER YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU TALI DAN SERBUK KAYU JATI Nugroho, Yanuar Aji; ,, Lagiyono; Sidiq, M. Fajar
ENGINEERING Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.027 KB)

Abstract

Komposit dapat didefinisikan sebagai material yang terbentuk dari dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen. Material komposit memiliki sifat mekanik, kekuatan jenis dan kekakuan jenis melebihi logam tanaman bambu memiliki kandungan serat yang tinggi dan ramah lingkungan karena dapat terurai secara alami. Polyester yang terbentuk dari resin dan katalis memiliki keunggulan mudah dibentuk dan tahan korosi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi volume serat bambu dan serbuk kayu jati komposit matrik polyester terhadap uji impak, uji kekerasan dan uji bending. Dengan variasi fraksi volume serat dan serbuk kayu 5%, 10%, 15% dengan ukuran panjang serat acak dan diameter serat 1mm dan menggunakan anyaman acak. Hasil pegujian impak pada fraksi volume 15% memiliki harga impak rata-rata yang tertinggi  yaitu 4 J/mm2, pada fraksi volume 15% memiliki angka kekerasan rata-rata tertinggi yaitu 49.1 kgf, dan pada fraksi volume 5% memiliki angka kekuatan bending rata-rata tertinggi 55,34 Mpa. Jadi pada fraksi volume 15% adalah variasi fraksi volume terbaik dan layak untuk diaplikasikan sebagai helm sederhana.Kata kunci : komposit, serat bambu, serbuk kayu, matrik polyester
Effect of Accelerator Addition on the Drying Time, Thickness and Glossy Clear Coat in Vehicle’s Body Muhamad Fajar Sidiq; Sultanul Reza Islami; M. Agus Shidiq
Jurnal E-Komtek (Elektro-Komputer-Teknik) Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Dharma Patria Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/e-komtek.v5i1.441

Abstract

Painting is the application of paint in liquid form onto the object, to create a thin layer which is then dried to form a hard layer or layers of paint. Many things are influential in the painting process, including the clear coat process which functions as a gloss effect and protects and maintains the paint color of the vehicle. In this research, it was expected to know the effect of the ratio between the thinner and accelerator on the clear coat on drying time, thickness, and glossiness of the clear coat. In this study, the mixture ratio variations of accelerator and thinner used were 0%: 100%, 25%: 75%, 50%: 50%, 75%: 25%. The speeds of drying with the aforementioned ratio of accelerator and thinner were 28 mins, 24 mins, 18 mins, and 16 mins respectively, while the values of the thickness of the ratio were 53, 4 µm, 55.6 µm, 54.03 µm, and 57.1 µm respectively, and the glossiness values of the accelerator and thinner with the ratio were 96.1 Gu, 95.4 Gu, 92.5 Gu, and 93.1 Gu respectively.
Pengaruh Temperatur Carburizing Pada Proses Pack Carburizing Terhadap Sifat-Sifat Mekanis Baja S 21 C Adi Darmawan; Mustaqim ,; Fajar Sidiq
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 8 No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.947 KB) | DOI: 10.24905/eng.v8i1.738

Abstract

Gear salah satu komponen sepeda motor yang mungkin sering terlewatkan oleh para bikers padahal fungsi dari gear ini meliputi sebagai penggerak roda, sebagai pentransfer putaran mesin ke roda sepeda motor, mengatur nafas perpindahan gigi pada motor, meningkatkan atau menurunkan akselerasi sepeda motor, penyeimbang roda belakang sepeda motor sehingga gear sepeda motor ini dituntut agar mempunyai material yang keras dan tahan aus pada mata gear dan dalam inti harus mempunyai keuletan dan ketangguhan yang baik supaya tidak getas. Carburizing adalah proses perlakuan panas pada permukaan benda kerja dengan memanfaatkan karbon sebagai unsur pengerasan. Prinsip kerja perlakuan panas jenis ini adalah meletakkan karbon disekitar benda kerja pada saat dipanaskan, sehingga karbon akan berdifusi dengan permukaan benda kerja. Hasil yang diperoleh adalah benda kerja dengan permukaan yang keras akan tetapi bagian inti tetap ulet. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah eksperimen laboratorium, dibagi menjadi 4 pengujian dan 4 temperatur carburizing raw material, temperatur 825OC, 870OC dan 910OC. Spesimen uji struktur mikro, spesimen uji kekerasan brinell yang digunakan standart JIS Z 2243, spesimen uji tarik yang digunakan standart JIS Z 2241. Gear original GL 200 CC mempunyai struktur yang nampak adalah bainit + martensit, raw material mempunyai struktur mikro yang nampak adalah ferrite + pearlite, temperatur carburizing 825OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah pearlite + martensite, temperatur carburizing 870OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah bainit + martensit, temperatur carburizing 910OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah sementit + martensit. Kekerasan dengan temperatur carburizing 825oC, 870oC dan 910oC, kekerasan rata – rata sebesar 294,33 HB, 333,67 HB dan 369,67 HB, mengalami kenaikan sebesar 103,45%, 130,64% dan 155,53% dari raw material. Kekuatan tarik pada temperatur 825oC, 870oC dan 910oC dengan kekuatan tarik rata – rata 519,17 N/mm2, 527,99 N/mm2 dan 756,69 N/mm2 mengalami kenaikan sebesar 1,45%, 3,17% dan 47,86% dari raw material.  Kata kunci : Pengaruh Temperatur Carburizing Terhadap Sifat Mekanis
ANALISA VARIASI SUHU PEMANAS MESIN INJEKSI PLASTIK PADA PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK Muhamad Fajar Sidiq; Abdullah Kharis Taufiqi; Royan Hidayat
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 11 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.833 KB) | DOI: 10.24905/eng.v11i1.1464

Abstract

Injeksi plastik merupakan proses pembentukan produk dari material plastik dengan variasi bentuk dan ukuran. Hasil injeksi plastik harus memenuhi tuntutan antara lain, bentuk ukuran dan tampilan yang baik atau tidak boleh ada cacat pada permukaan misalnya shinkmark, air trap dan permukaan tidak halusProses pembentukan produk plastik membutuhkan variasi parameter dari mesin injeksi antara lain suhu pemanas, suhu leleh, pendinginan, waktu tahan, kecepatan injeksi. Parameter tersebut dapat mempengaruhi hasil produk, sehingga harus menemukan variasi yang cocok sesuai dengan produknya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara suhu pemanas dengan waktu tahan terhadap shrinkage. Material menggunakan plastik jenis polypropylene. Tekanan injeksi, kecepatan injeksi yang digunakan adalah tetap. Harapan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan temperatur leleh dan waktu tahan terhadap shrinkage. Sehingga dapat memprediksi variasi parameter mesin injeksi agar dihasilkan produk yang baik. Hubungan variasi suhu pemanas terhadap Penyusutan panjang menunjukan pengaruh variasi suhu 135 0C, 150 0C dan 165 0C. Nilai Penyusutan panjang yang paling baik pada suhu 165 0C, karena benda kerja yang dihasilkan pada suhu tersebut mencapai nilai Penyusutan panjang 27,7 cm dan yang sedang terdapat pada suhu 150 0C dengan nilai 24,4 kemudian nilai Penyusutan yang paling kecil terdapat pada suhu 135 0C dengan nilai 22,4 cm.. Sedangkan pada diameter benda yang dihasilkan memperoleh ukuran yang sama yaitu 2 mm dari ukuran nozel 3 mm.
PENGARUH PROSES CARBURIZING DENGAN SERBUK TULANG SAPI TERHADAP KEKUATAN MEKANIK BAJA ST 37 PADA BAUT E-BOLT Arief Fatchurrozy; Muhamad Fajar Sidiq
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 10 No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.886 KB) | DOI: 10.24905/eng.v10i1.1479

Abstract

Perkembangan teknologi terutama dalam pengerasan logam pada besi.logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainya,termasuk karbon sudah meningkat dengan pesat. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kekerasan baja karbon rendah dengan media serbuk tulang sapi terhadap proses heatretmen dengan pengujian uji tarik dan uji lengkung dengan Carburizing pada suhu 900? selama 120 menit Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian specimen dibagi menjadi 3 uji ,3 specimen uji kekerasan digunakan standar JIS 2243, 3 specimen uji tarik digunakan standar JIS Z 2241 dan 3 specimen uji lengkung digunakan standar JIS Z2248. Bahan yang digunakan baja ST 37 dengan karbon 0,17%, penambahan serbuk tulang sapi, media pendingin coolant, oli sae 40 dan air laut. Hasil dari proses uji kekerasan raw material dengan rata rata 128 HB yang belum proses heatreatmen,sedangkan specimen yang memiliki nilai kekerasa yang sudah melaui proses yaitu pada media oli sae 40 dengan nilai kekerasan rata rata 176 HB, media air laut memiliki nilai rata-rata 232 HB, sedangkan untuk specimen dengan media coolant memiliki rata-rata 158 HB, untuk uji tarik memiliki nilai rata rata dengan media pendingn yang berbeda yaitu nilai rata-rata uji tarik media coolant 614,46 N/mm², uji tarik media pendingin oli sae 40 bernilai 726,75 N/mm², uji tarik media pendingin air laut nilai rata rata 892,02 N/mm², dan uji bending dengan media pendingin coolant memiliki nilai rata-rata 2136,50 N/mm², uji bending dengan media air laut 2850,58 N/mm², uji bending media pendingin oli 2939,76 N/mm².