p-Index From 2020 - 2025
0.817
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Valtech
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA UNTUK MENGOPTIMALKAN OUTPUT PRODUKSI COSMETIC DI CV. AURAKU CEMERLANG COSMECEUTICAL samudera Gustitama Vandira; salmia LA; Sri Indriani
Jurnal Valtech Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v3i1.2442

Abstract

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA UNTUK MENGOPTIMALKAN OUTPUT PRODUKSI COSMEIC DI CV. AURAKU CEMERLANG COSMECEUTICAL ABSTRAK Samudera Gustitama Vandira, Program Studi Teknik Industri S-1, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang, Januari 2020, Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Untuk Mengoptimalkan Output Produksi Cosmetic Di CV. Auraku Cemerlang Cosmeceutical. Dosen Pembimbing: Salmia dan Sri Indriani. Auraku Cemerlang Cosmeceutical adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi berbagai macam kosmetik. Pada proses produksi sering terjadinya output yang tidak mencapai target yang ditentukan perusahaan sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan pendistribusian. Penelitian ini bertujuan mengukur waktu standar untuk menghitung output standart produksi dan jumlah tenaga kerja yang optimal. CV. Auraku Cemerlang Cosmeceutical ini terbagi menjadi berbagai divisi, dari berbagai divisi tersebut peneliti akan melakukan penelitian di bagian divisi pengisian dan divisi packaging pada salah satu produksi kosmetik acne lotion, karena di divisi pengisian dan divisi packaging belum menerapkan pengukuran terhadap waktu standar untuk menghitung output standar produksi dan jumlah tenaga kerja Peneliti ini menggunakan metode Stopwatch Time Study, Pengolahan data yang digunakan meliputi uji keseragaman data, uji kecukupan data, menentukan performance rating, menentukan waktu normal, menentukan waktu standart, menentukan output standart, menentukan jumlah tenaga kerja, dan menentukan perbandingan antara penambahan tenaga kerja atau penambahan jam kerja lembur berdasarkan biaya upah tenaga kerja. Dari hasil pengolahan data menunjukan bahwa waktu standar proses pengisian kosmetik acne lotion selama 2,13 menit/unit dan waktu standar proses packaging kosmetik acne lotion selama 2,17 menit/unit. Jumlah tenaga kerja optimal yang dibutuhkan untuk mencapai target output perhari perusahaan sebanyak 10 orang dengan penambahan 2 tenaga kerja yang terdiri dari 1 pekerja pada divisi pengisian dan 1 pekerja pada divisi packaging dari tenaga kerja yang sudah ada sebanyak 8 orang. Kata Kunci: Waktu Standar, Output Standar, Tenaga Kerja Optimal
PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN MINUMAN UKURAN 120 ML (STUDI KASUS SARI APEL BROSEM KOTA BATU, JAWA TIMUR) Yoseph Renosandro Putra Kana; Salmia LA; Renny Septiari
Jurnal Valtech Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v4i2.3817

Abstract

Home Industri Brosem merupakan salah satu industri yang memproduksi sari apel dengan proses pembuatan mengikuti perkembangan industri. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ini adalah banyaknya kuantitas kecacatan yang terjadi selama proses produksi. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini ialah untuk menidentifikasi faktor yang menyebabkan produk cacat serta serta memberikan usulan perbaikan guna mengurangi jumlah produk cacat dan mengetahui besar nilai sigma nya. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan 5 tahapan penyelesaian Pendefinisian (Defne), Pengukuran (Measure), Analisis (Analyze), Perbaikan (Improve), Pengendalian (Control), mulai dari identifikasi critical to quality terhadap kualitas dari suatu proses hingga menentukan usulan perbaikan sebagai upaya pengendalian kualitas perusahaan. Hasil analisis data didapatkan peningkatan nilai sigma produk sari apel dari rata-rata nilai sigma berada pada tingkat 2,68 meningkat menjadi 3,00 sigma dengan rata-rata nilai DPMO yang semula sebesar 119.061 peluang kecacatan per satu juta produk menurun menjadi rata-rata nilai DPMO sebesar 71.377 peluang kecacatan per satu juta produk. Hal ini menunjukan bahwa nilai sigma perusahaan berada pada rata-rata perusahaan di Indonesia, tetapi alangkah baiknya perusahaan terus melakukan improvement secara bertahap agar menjadi perusahaan kecil yang berkelas level dunia.
MEMINIMASI WASTE MENGGUNAKAN METODE VALUE STREAM MAPPING DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA LINI PRODUKSI USAHA SHUTTLECOCK PROSPEK Andi Ahmad Arya Petta Paki Wipajung; Salmia LA; Thomas Priyasmanu
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7372

Abstract

Usaha Shuttlecock Prospek adalah salah satu produsen yang memproduksi shuttlecock yang terletak di Kelurahan Lesanpuro, Kota Malang. Usaha ini dibangun pada tanggal 5 November 1990 oleh bapak Jumadin. Masalah yang terjadi pada lini produksi shuttlecock prospek yaitu adanya pemborosan yang terjadi yang diakibatkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini menggunakan metode Value Stream Mapping dan Failure Mode And Effect Analysis, yang melakukan pendekatan menggunakan analisa kuantitatif deskriptif yaitu analisa terkait dengan fakta yang telah ditemukan di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa waste dominan yang terjadi pada lini produksi yaitu waste defect bahan baku patah, waste transportasi, waste waiting dan waste overprocessing. Berdasarkan analisis menggunakan Value Stream Mapping dan Failure Mode And Effect Analysis diberikan usulan pada masing-masing waste yang terjadi yaitu meningkatkan ketelitian pada proses penyortiran bahan baku bulu, mengurangi batch produksi, menambah tenaga kerja, meningkatkan ketelitian dan kedisplinan, memberikan pengetahuan dampak waste bagi perusahaan serta menyusun ulang layout produksi untuk mengefisiensikan material handling
ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA PERSEDIAAN OLI MESIN BENGKEL BERKAH RAYA MOTOR Muhsin Efendi; Salmia LA; Renny Septiari
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7626

Abstract

Bengkel Berkah Raya Motor Bontang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perbaikan dan penjualan sparepart sepeda motor. Barang yang paling sering terjual di bengkel ini adalah oli sepeda motor. Sistem penilaian ABC adalah prosedur sederhana berdasarkan volume nilai rupiah. Sistem ABC menjadi pedoman bagi perusahaan dalam memprioritaskan dalam persediaan. Barang-barang di A diberlakukan pengawasan yang berbeda dari kelompok B atau kelompok C. Tujuan dilakukannya EOQ adalah untuk mengetahui jumlah persediaan yang ekonomis agar persediaan tetap terjaga dalam kondisi aman namun dengan biaya yang minimal. Berdasarkan analisis ABC didapati hasil dari pengelompokan A item yang terdiri dari 9 item persediaan yaitu Federal ultratec 800 ml, Yamalube super matic, AHM (MPX 2), Yamalube Matic, Yamalube Silver, Yamalube Sport, Shell Helix HX5, Federal Matic 800 ML, AHM (MPX 1). Hasil dari pengelompokan B item yang terdiri 3 item persediaan yaitu AHM (SPX 1) 1L, Enduro racing, Ecstar. Hasil dari pengelompokan C item yang terdiri 3 item persediaan yaitu Yamalube super sport, AHM (SPX 1) 800 ML, Shell advance. Berdasarkan Hasil Analisis EOQ pada kelompok A persediaan, Federal Ultratec 800 ML didapati nilai order quantity 105 unit, Yamalube Super Matic didapati nilai order quantity 62 unit, AHM MPX 2 didapati nilai order quantity 88 unit, Yamalube Matic didapati nilai order quantity 86 unit, Yamalube Silver didapati nilai order quantity 77 unit, Yamalube Sport didapati nilai order quantity 62 unit, Helix HX5 didapati nilai order quantity 46 unit, Federal Matic 800 ML didapati nilai order quantity 74 unit, AHM MPX 1 didapati nilai order quantity 63 unit. Hasil Analisis EOQ pada Kelompok B persediaan, AHM SPX 1 1L didapati nilai order quantity 45 unit, Enduro Racing didapati nilai order quantity 44 unit, Ecstar didapati nilai order quantity 43 unit. Hasil Analisis EOQ pada kelompok C persediaan, Yamalube Super Sport didapati nilai order quantity 31 unit, AHM SPX 1 800 ML didapati nilai order quantity 37 unit, Shell Advance didapati nilai order quantity 38 unit.