p-Index From 2020 - 2025
2.064
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Valtech
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN MINUMAN UKURAN 120 ML (STUDI KASUS SARI APEL BROSEM KOTA BATU, JAWA TIMUR) Yoseph Renosandro Putra Kana; Salmia LA; Renny Septiari
Jurnal Valtech Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v4i2.3817

Abstract

Home Industri Brosem merupakan salah satu industri yang memproduksi sari apel dengan proses pembuatan mengikuti perkembangan industri. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ini adalah banyaknya kuantitas kecacatan yang terjadi selama proses produksi. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini ialah untuk menidentifikasi faktor yang menyebabkan produk cacat serta serta memberikan usulan perbaikan guna mengurangi jumlah produk cacat dan mengetahui besar nilai sigma nya. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan 5 tahapan penyelesaian Pendefinisian (Defne), Pengukuran (Measure), Analisis (Analyze), Perbaikan (Improve), Pengendalian (Control), mulai dari identifikasi critical to quality terhadap kualitas dari suatu proses hingga menentukan usulan perbaikan sebagai upaya pengendalian kualitas perusahaan. Hasil analisis data didapatkan peningkatan nilai sigma produk sari apel dari rata-rata nilai sigma berada pada tingkat 2,68 meningkat menjadi 3,00 sigma dengan rata-rata nilai DPMO yang semula sebesar 119.061 peluang kecacatan per satu juta produk menurun menjadi rata-rata nilai DPMO sebesar 71.377 peluang kecacatan per satu juta produk. Hal ini menunjukan bahwa nilai sigma perusahaan berada pada rata-rata perusahaan di Indonesia, tetapi alangkah baiknya perusahaan terus melakukan improvement secara bertahap agar menjadi perusahaan kecil yang berkelas level dunia.
PENERAPAN METODE SEVEN TOOLS DAN NEW SEVEN TOOLS UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK (STUDI KASUS PABRIK GULA KEBON AGUNG MALANG) Lambang Permono; Salmia L.A.; Renny Septiari
Jurnal Valtech Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v5i1.4505

Abstract

Pabrik Gula (PG) Kebon Agung merupakan salah satu perusahaan yang proses produksinya mengolah tebu menjadi gula, salah satu produk andalan dari PG Kebon Agung adalah Gula SHS (Superium Hoofd Suiker). Selain produksi utamanya adalah gula pasir, ada beberapa produk sampingan lain yang dihasilkan oleh PG Kebon Agung yaitu berupa tetes tebu dan ampas tebu. Permasalahan pada perusahaan ini adalah defect yang terjadi selama proses produksi. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat kecacatan, mengidentifikasi faktor yang menyebabkan produk cacat serta serta memberikan usulan perbaikan guna mengurangi jumlah produk cacat. Penelitian ini menggunakan metode seven tools untuk mengetahui faktor penyebab dari terjadinya produk cacat dan metode new seven tools yang pakai guna melihat tindakan perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan faktor penyebab terjadinya produk cacat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 jenis cacat yang terjadi yaitu cacat krikilan dengan presentase sebesar 54% dan scrap sugar dengan presentase sebesar 46%. Adapun solusi yang diusulkan adalah dengan memeriksa dan melakukan preventive maintenance mesin atau peralatan yang dipakai dalam proses produksi, menempatkan SOP setiap area mesin, meningkatkan sumber daya manusa (SDM) dengan melakukan pelatihan, dan memperbaiki lingkungan kerja.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA INDUSTRI TAHU JAYA DI DESA GEDOG WETAN KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG fajar mukti; Ida Bagus Suardika; Renny Septiari
Jurnal Valtech Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v5i1.4570

Abstract

Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah dimiliki negara kita sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Makanan yang berbentuk kubus dan berwarna putih ini sudah menjadi makanan yang mentradisi, karena harganya yang terjangkau dan juga faktor kandungan protein nabati yang tinggi yang terdapat di dalamnya. UD. Tahu jaya merupakan salah satu industri kecil menengah yang berkembang di Kota Turen. Didirikan oleh bapak Suwardi yang bergerak dibidang produksi pangan tahu yang bertempat di kecamatan Turen kabupaten Malang, UD Tahu Jaya bergerak dibidang produksi Tahu kurang lebih selama 12 Tahun. Masalah yang dihadapi Ud Tahu Jaya ialah banyaknya pesaing yang makin variatif, persaingan yang variatif disini bukan hanya tentang harga saja akan tetapi dari macam variasi tahu, tekstur, dan rasa yang membuat para pembeli dapat memilih bermacam-macam tahu berdasarkan yang ingin mereka nikmati Tujuan dari peneliti ini adalah menentukan starategi pengembangan usaha pada industri Tahu Jaya, Dalam penelitian ini menggunakan Metode SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di UD Tahu Jaya. Hasil yang diproleh dari metode SWOT ini adalah pada kuadran satu SO (Strenghts-opportunities), dimana titik koordinatnya terletak pada 2,47 dan 2,6 dimana dalam posisi tersebut UD Tahu Jaya memiliki peluang yang ada dengan mempertahankan kekuatan yang dimiliki. Hasil dari matriks SWOT adalah strategi SO (Strenghts-opportunities) dimana UD Tahu Jaya memperluas varian produk dengan membuat tahu kuning dan tempe yang berkualitas serta harga yang terjangkau
PENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN BORDIR SKY BERBASIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN OVERALL RESOURCE EFFECTIVENESS (ORE) PADA GARMEN SUN EMBROIDERY Guna Saroyo; ST. Salmia L.A; Renny Septiari
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7430

Abstract

Garmen SUN Embroidery bergerak dibidang jasa bordir komputer. Produk dari usaha bordir komputer ini adalah kain kamen dan kebaya. Garmen SUN Embroidery ini memiliki tiga mesin komputer yaitu Golden, Dragon Tex, dan Sky. Produksi yang meningkat membuat kerusakan mesin bordir Sky yang menyebabkan downtime. Permasalahan tersebut mengakibatkan penurunan produktivitas karena mesin tidak beroperasi untuk menghasilkan produk kain secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas mesin bordir Sky menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Resource Effectiveness (ORE). Tujuannya memberikan penilaian dan usulan kinerja mesin bordir Sky, mengetahui nilai pengukuran berdasarkan ketersediaan sumber daya manusia dan lingkungan, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerugian yang terjadi dalam proses produksi menggunakan perhitungan six big losses. Berdasarkan pengolahan data, hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata OEE 60,53% dan ORE 51,415% yang hasilnya masih dibawah standar global dunia. Rendahnya efektivitas mesin bordir Sky, dengan perhitungan six big losses disebabkan idle and minor stoppages losses dengan persentase 37% dan total losses 10656 menit, sedangkan yang kedua adalah reducing speed losses dengan persentase 25% dan total losses 7200 menit. Penyebab dari rendahnya efektivitas mesin bordir Sky dipengaruhi adanya faktor mesin, manusia, metode, material dan lingkungan
USULAN PERBAIKAN POSISI KERJA PADA KARYAWAN PRODUKSI DUPA UNTUK MENGATASI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS: STUDI KASUS : HOME INDUSTRI MAHA DEWA DUPA Raden Ajeng Fitriyah; ST Salmia L.A; Renny Septiari
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7556

Abstract

Home Industry Maha Dewa Dupa merupakan industri skala rumahan yang memproduksi dupa. Dupa merupakan suatu bahan yang mengeluarkan asap ketika dibakar dan menghasilkan aroma yang khas atau berbau harum. Dalam proses produksi dupa masih banyak menggunakan tenaga manusia dan menggunakan peralatan seadanya sehingga kesehatan dan keselamatan kerja tidak terjamin. Karyawan merasakan beberapa keluhan pada bagian tubuhnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu RULA (Rappid Upper Limb Assesment) digunakan untuk menentukan skor dari postur tubuh karyawan, kuesioner Nordic Body Map digunakan untuk menganalisis keluhan yang dirasakan oleh karyawan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan sebelum dan sesudah adanya perbaikan posisi kerja karyawan. Skor RULA yang didapatkan sebelum perbaikan sebesar 7 yang artinya pada keadaan aktual operator berada pada level resiko tinggi terkena musculoskeletal disorders, sehingga perlu perbaikan segera. Setelah mendapat perbaikan posisi kerja dengan menambah fasilitas meja berupa meja dan kursi skor RULA yang didapat sebesar 4. Artinya pekerja berada pada level resiko kecil terkena gangguan musculoskeletal disorders dan gangguan otot
ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA PERSEDIAAN OLI MESIN BENGKEL BERKAH RAYA MOTOR Muhsin Efendi; Salmia LA; Renny Septiari
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7626

Abstract

Bengkel Berkah Raya Motor Bontang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perbaikan dan penjualan sparepart sepeda motor. Barang yang paling sering terjual di bengkel ini adalah oli sepeda motor. Sistem penilaian ABC adalah prosedur sederhana berdasarkan volume nilai rupiah. Sistem ABC menjadi pedoman bagi perusahaan dalam memprioritaskan dalam persediaan. Barang-barang di A diberlakukan pengawasan yang berbeda dari kelompok B atau kelompok C. Tujuan dilakukannya EOQ adalah untuk mengetahui jumlah persediaan yang ekonomis agar persediaan tetap terjaga dalam kondisi aman namun dengan biaya yang minimal. Berdasarkan analisis ABC didapati hasil dari pengelompokan A item yang terdiri dari 9 item persediaan yaitu Federal ultratec 800 ml, Yamalube super matic, AHM (MPX 2), Yamalube Matic, Yamalube Silver, Yamalube Sport, Shell Helix HX5, Federal Matic 800 ML, AHM (MPX 1). Hasil dari pengelompokan B item yang terdiri 3 item persediaan yaitu AHM (SPX 1) 1L, Enduro racing, Ecstar. Hasil dari pengelompokan C item yang terdiri 3 item persediaan yaitu Yamalube super sport, AHM (SPX 1) 800 ML, Shell advance. Berdasarkan Hasil Analisis EOQ pada kelompok A persediaan, Federal Ultratec 800 ML didapati nilai order quantity 105 unit, Yamalube Super Matic didapati nilai order quantity 62 unit, AHM MPX 2 didapati nilai order quantity 88 unit, Yamalube Matic didapati nilai order quantity 86 unit, Yamalube Silver didapati nilai order quantity 77 unit, Yamalube Sport didapati nilai order quantity 62 unit, Helix HX5 didapati nilai order quantity 46 unit, Federal Matic 800 ML didapati nilai order quantity 74 unit, AHM MPX 1 didapati nilai order quantity 63 unit. Hasil Analisis EOQ pada Kelompok B persediaan, AHM SPX 1 1L didapati nilai order quantity 45 unit, Enduro Racing didapati nilai order quantity 44 unit, Ecstar didapati nilai order quantity 43 unit. Hasil Analisis EOQ pada kelompok C persediaan, Yamalube Super Sport didapati nilai order quantity 31 unit, AHM SPX 1 800 ML didapati nilai order quantity 37 unit, Shell Advance didapati nilai order quantity 38 unit.
ANALISIS KELAYAKAN IDE BISNIS STARTUP DIGITAL FOOD-MATES MENGGUNAKAN MODEL VALUE PROPOSITION CANVAS (VPC) DAN METODE FINANCIAL PROJECTION I Dewa Made Arjun Yudhatama; Renny Septiari; Heksa Galuh W.
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7644

Abstract

Food-Mates adalah sebuah ide startup bisnis yang bergerak dibidang makanan dan minuman sebagai brand akusisi dan investor. Dengan produknya yaitu “Naskarin” yaitu produk nasi bakar mengusung konsep makanan cepat saji. Tujuan penelitian ini yaitu memberikan rekomendasi terhadap kebutuhan produk serta layanan makanan cepat saji kepada konsumen dengan segmentasi pasar mahasiswa di Kota Malang, serta mengetahui kelayakan bisnis startup digital Food-Mates ditinjau dari aspek finansial. Pengolahan data penelitian ini menggunakan model value proposition canvas (VPC) untuk mengetahui prioritas kebutuhan pelanggan makanan cepat saji dan proyeksi finansial. Hasil dari penelitian ini didapat prioritas kebutuhan pelanggan makanan cepat saji dan proyeksi finansial ide startup digital Food-Mates menggunakan produk “Naskarin” profit pada kuarter kedua sejumlah Rp.1.236.847,31 karena menutupi minus pada kuarter pertama. Dan pada kuarter ketiga dan seterusnya stabil profit sebesar Rp6.750.847,31. Ide bisnis startup digital Food-Mates layak dijalankan.
UPAYA PENGENDALIAN KUALITAS KERIPIK TEMPE TERHADAP PRODUK CACAT MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) PADA HOME INDUSTRY KERIPIK TEMPE SARI Megah Hotdelina Simarmata; Renny Septiari; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7668

Abstract

Produk keripik tempe Sari Rasa di Malang pada tahun 2000-an merupakan produk favorit yang mulai dikenal di berbagai luar kota Malang dan menjadi salah satu ikon kota Malang. Permintaan akan keripik tempe Sari Rasa terus meningkat sehingga para produsen yang saat itu jumlahnya hanya beberapa saja akhirnya mulai muncul industri rumahan yang jumlahnya sangat banyak di kampung Sanan dengan berbagai merek dan label harga yang berbeda-beda hingga sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat kecacatan pada keripik tempe, dan meningkatkan atau mempertahankan standarisasi suatu kualitas produk keripik tempe Sari Rasa yang ada di Sanan. Metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk atau mengurangi tingkat kecacatan adalah menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Setelah dilakukan implementasi dengan metode Statistical Quality Control (SQC) selama 1 bulan di home industry tersebut, akhirnya diperoleh hasil bahwa kecacatan mengalami penurunan. Dimana tingkat kecacatan sebelum perbaikan adalah 106,3 kg sedangkan sesudah perbaikan adalah 63,6 kg. Untuk data jenis kecacatannya yaitu: data hancur sebelum perbaikan 84 kg (4,6%) dan setelah perbaikan 49,9 kg (2,7%) sedangkan data gosong sebelum perbaikan 22,3 kg (1,2%) dan setelah perbaikan 13,2 kg (0,7%). Sehingga dapat disimpulkan terjadinya penurunan keseluruhan cacat sebanyak 42,7 kg dengan penurunan cacat hancur sebanyak 34,1 kg (1,9%) dan penurunan cacat gosong sebanyak 9,1 kg (0,5%).
SISTEM JUST IN TIME SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA HOME INDUSTRY BAARIKLANA Melia Minawati Putri; Renny Septiari; Thomas Priyasmanu
Jurnal Valtech Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v7i1.9282

Abstract

Sistem manajemen produksi merupakan sistem yang sangat diperlukan oleh sebuah industri karena dengan adanya sistem manajemen yang optimal suatu proses produksi dapat berjalan dengan baik. Tidak terkecuali pada Home Industry Gethuk Pisang Baariklana, industri yang bergerak pada bidang makanan sangat membutuhkan manajemen produksi yang baik. Home industy Gethuk Pisang Baariklana ini memiliki masalah berupa kapasitas produk yang tetap serta ketidakpastian permintaan produk dari konsumen. Pada bulan Maret, Home Industry ini mengalami penurunan jumlah produksi dan permintaan yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah Home Industry Gethuk Pisang Baariklana dapat menerapkan sistem Just In Time dengan menggunakan metode kualitatif dengan menguraikan hasil kondisi umum lokasi penelitian dengan syarat-syarat sistem Just In Time. menggunakan metode kualitatif dengan menguraikan hasil kondisi umum lokasi penelitian dengan syarat-syarat sistem Just In Time. Terdapat 10 syarat pada sistem Just In Time yang digunakan sebagai bahan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 6 syarat yang sudah terpenuhi yaitu layout, pengendalian visual, eliminasi kemacetan, ukuran lot kecil, total productive maintenance, dan pemasok. Sedangkan 4 syarat lainnya belum dapat terpenuhi. Home Industry Baariklana untuk kedepannya dapat menerapkan syarat Just In Time secara maksimal dikarenakan terdapat seluruh syarat Just In Time yang kemungkinan besar dapat dijalankan oleh Home Industry tersebut.
PENJADWALAN PRODUKSI PADA PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DENGAN METODE MASTER PRODUCTION SCHEDULE Muhamad Zainal Nur Hafid; Renny Septiari; Jr. Heksa Galuh W.
Jurnal Valtech Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v7i1.9292

Abstract

Penjadwalan adalah salah satu kegiatan yang ada dalam industri untuk menunjang proses produksi agar dapat berjalan dengan lancar. Setiap industri terutama yang bergerak dalam bidang manufaktur membutuhkan penjadwalan agar usaha dan proses produksi didalamnya berjalan efektif dan efisien. Usaha pengolahan limbah plastik adalah suatu usaha yang bergerak dalam bidang manufaktur yaitu mengolah limbah plastik terutama botol plastik menjadi bahan baku yang dapat diolah kembali menjadi barangyang memiliki daya guna baru dan nilai jual. Masalah yang terjadi pada usaha ini adalah belum terpenuhinya permintaan pelanggan karena ternyata usaha tersebut belum memiliki penjadwalan produksi yang menjadi sarana utama dalam produksi. Untuk saat ini perusahaan hanya menggunakan asumsi untuk penjadwalan produksinya sehingga terjadi kekurangan kadang-kadang kelebihan dalam produksi. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan Master Production Schedule dan menyesuaikan kapasitas produksi berdasarkan Master Production Schedule baru yang disusun. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Peramalan (Double Exponential Smoothing), Master Production Schedule, dan Capacity Requirement Planning. Hasil daripenelitian ini yaitu merencanakan Master Production Schedule yang telah disesuaikan selama satu tahun dari Oktober 2023-September 2024. Sedangkan penyesuaian kapasitas yang dilakukan yaitu mengalokasikan waktu dari work center II dan III kedalam work center IV sebesar 3 jam. Pada work center I diusulkan untuk menambahkan pekerja sebanyak 2 orang untuk memenuhi kekurangan kapasitas tersedia pada work center I.