Articles
PERANCANGAN PROSEDUR PEMELIHARAAN AYAM BROILER SESUAI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
Indriani, Sri
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 3 No 1 Agustus 2010
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34151/technoscientia.v3i1.451
Broiler poultry owned by KUD Sedya Mulya interlaces cooperation with PT. Surya Gemilang Pratama. According to standard given, poultryman is expected to be able to produce broilers and the average of their weight must be 1.85 kilograms for 35 days and also their death rate must be under 5%. According to data records, KUD Sedya Mulya could not complete standard given by its partner. One of way to increase effectiveness and improve productivity is applying a method known by 5S program (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, and Shitsuke). This research uses Analytical Hierarchy Process (AHP) method to define the criterias and sub criterias and also prioritise them. The next step is designing some improvement suggestion alternatives according to selected sub criterias based on 5S concept and then choosing the best improvement suggestion alternative and applying it. The last step is comparing productivity of previous raising procedure and productivity of 5S concept applied. According to productivity comparison analysis result, after 5S concept applied, we inform that there is a raising of production by 8.32%, there is a raising of labour productivity by 8.32%, there is a raising of time productivity by 2.19%, there is a raising of food consumed productivity by 16.63%, there is a raising of electricity usage productivity by 15.79%.
PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SEBAGAI UPAYA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
Indriani, Sri;
Sari, Sanny Andjar
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 4 No 1 Agustus 2011
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34151/technoscientia.v4i1.487
Quality of service is a very important factor in an entertainment business. This cases on research of MGM City Club is an entertainment business to the concept of One Stop Entertainment. Includes art galleries, Pub, Lounge, and karaoke.This study aims to analyze the quality of customer services and factors-other factors that can enhance pro-gress for the company. Fulfilling customer expectations and customer satisfaction will bring benefits to the company. To meet consumer expectations, it is necessary to perform design services with quality improvement QFD. The use of these methods can help com-panies focus on improvements that should be made to meet these consumer expecta-tions.Based on this analysis it is known that the highest attribute value of interest rate is "Keamanan saat berada di pub" with a value of 4.73, and the lowest is â€Adanya kemuda-han dalam penyampaian komplain†with the value 4.30. The value of the highest satis-faction level was “Sound yang memadai†with a value of 3.83 and the lowest is “Jumlah meja dan kursi yang memadai†with a value of 2.54. While the priority for attention by the pub was “Melakukan briefing setiap hari†with a value of 1.397.
Hukum Idah Perceraian bagi Wanita Hamil Akibat Perbuatan Zina
Rahmat, Rahmat;
Indriani, Sri
BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam Vol 1 No 4 (2020): BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M), Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36701/bustanul.v1i4.268
Marriage and divorce of women who have become pregnant as a result of adultery are problems that are given attention in the discussion of Islamic jurisprudence. Marrying a pregnant woman due to adultery has been a polemic among Islamic scholars since long ago in various countries, including in Indonesia until it was finally stipulated in the Book of Compilation of Islamic Law which became an explanation of the Law on Marriage. Divorce after marriage, which is preceded by pregnancy due to adultery, is also an interesting discussion, especially regarding the issue of idah, or the waiting period for women who are pregnant and subject to divorce. Idah or waiting period has been prescribed by Islam for the noble purpose of maintaining the authenticity of one's lineage so as not to mix with others. This problem was studied from a socio-cultural normative perspective, which compares the arguments and factual conditions, thus giving different values. Law of idah can differ from one woman to another, based on the type of divorce or the process of breaking the marriage bond, as well as on the woman's condition. The law of divorce for women who are pregnant that is the birth of the child they are carrying can also apply to women who are divorced, while they are pregnant as a result of adultery.
Penerapan Mesin Roaster Kacang Tanah Untuk Peningkatan Produksi Pada Home Industry Kacang Goreng
Sanny Andjar Sari;
Julianus Hutabarat;
Salammia LA;
Sri Indriani
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36040/jtmi.v5i2.278
Home industry yang terletak di Jl. Sidoluhur RT 07 RW 01, Kepanjen – Malang, bergerak dalam industry olahan pangan yaitu kacang goreng. Pada proses pembuatan kacang goreng salah satu tahapannya yaitu proses penyangraian, dimana pada proses penyangraian tersebut masih menggunakan wadah yang terbuat dari tanah liat dengan bahan bakar kayu sehingga membutuhkan waktu sangat lama yaitu 1 – 2 jam untuk 2 kg kacang tanah sedangkan permintaan pasar dalam sehari dapat mencapai 30kg kacang tanah.Posisi penyangraian kacang tanah beban terberat terdapat pada punggung pekerja karena dilakukan dengan duduk yang sangat rendah, sehingga bagian punggung pekerja akan mudah sakit dan lelah, wadah penyangrai kacang dengan bahan bakar kayu untuk saat ini masih sangat sederhana sehingga tidak dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen karena proses penyangraianmenggunakan wadah penyangrai dari bahan tanah liat yang berbahan bakar kayu tersebut sangat lama. Karyawan yang bekerja di home industry tersebut hanya ada 2 orang sehingga untuk dapat menghasilkan produksi dalam jumlah yang banyak akan kekurangan tenaga.
PENGEMBANGAN DESAIN MESIN ROASTER KACANG TANAH DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
Sanny Andjar Sari;
Salammia LA;
Sri Indriani
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 9 No 2 (2019): Inovatif Vol. 9 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36040/industri.v9i2.346
Home industry yang terletak di Jl. Sidoluhur RT 07 RW 01, Kepanjen – Malang, bergerak dalam industry olahan pangan yaitu “Kacang Goreng” home industry ini berdiri mulai tahun 2000. Pada proses pembuatan kacang goreng salah satu tahapannya yaitu proses penyangraian. Pada proses penyangraian masih menggunakan wadah yang terbuat dari tanah liat dengan bahan bakar kayu.Pada dasarnya proses penyangraian kacang menggunakan wadah yang terbuat dari tanah liat dengan bahan bakar kayu tersebut memakan waktu sangat lama yaitu 1 – 2 jam sedangkan untuk hasil produksi yang di peroleh dengan waktu 1 – 2 jam tersebut hanya dapat mencapai 2 kg kacang tanah sedangkan permintaan pasar dalam sehari dapat mencapai 30 kg kacang tanah. Posisi penyangraian kacang tanah beban terberat terdapat pada punggung pekerja karena dilakukan dengan duduk yang sangat rendah, sehingga bagian punggung pekerja akan mudah sakit dan lelah, wadah penyangrai kacang dengan bahan bakar kayu untuk saat ini masih sangat sederhana sehingga tidak dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen karena proses penyangraian menggunakan wadah penyangrai dari bahan tanah liat yang berbahan bakar kayu tersebut sangat lama. Karyawan yang bekerja di home industry tersebut hanya ada 2 orang sehingga untuk dapat menghasilkan produksi yang banyak akan kekurangan tenaga.Tujuan penelitian ini yaitu merancang mesin roaster guna mengoptimalkan proses penyangraian kacang tanah dan bisa digunakan untuk biji-bijian lainnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode Quality Function Deployment. Quality Function Deployment adalah suatu pendekatan untuk mendesain produk agar dapat memenuhi keinginan pengguna dalam hal ini pengrajin produksi kacang goreng.
PENERAPAN MESIN PENGHANCUR KOTORAN KAMBING UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PUPUK BAGI KELOMPOK TANI DI DESA NGADIREJO KABUPATEN MALANG
Sanny Andjar Sari;
Salammia LA;
Sri Indriani
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 9 No 1 (2019): Inovatif Vol. 9 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36040/industri.v9i1.383
Pada bidang pertanian pupuk merupakan item yang sangat penting bagi kesuburan tanah untukmenjadikan hasil panen yang memuaskan, banyak petani yang menggunakan pupuk kimia daripada pupukorganik. Terkadang petani mengeluh dikarenakan saat ini semakin meningkatnya harga pupuk kimia, denganmeningkatnya harga pupuk kimia yang semakin mahal ini membuat petani untuk memikirkan bagaimana caramengganti pupuk kimia yaitu dengan menggunakan pupuk kandang, dalam pembuatan pupuk kandang darikotoran kambing secara langsung tanpa menghancurkan memerlukan 7 - 14 hari untuk proses penguraiandidalam tanah dan juga memerlukan beberapa tambahan bahan untuk pengomposannya. Proses pembuatanpupuk organik yang telah dilakukan para petani di Desa Ngadirejo Kecamatan Kromengan ini tentunyamemerlukan waktu yang lama untuk menjadikan kotoran kambing sebagai pupuk, ini disebabkan kotorankambing yang sudah kering dihancurkan secara manual, sehingga membutuhkan waktu yang lama. Sehinggamembutuhkan mesin penghancur untuk mempercepat proses penghancuran dari kondisi sebelumnyamembutuhkan waktu 22 menit untuk 2kg kotoran kambing kering menjadi 3,05 menit.
PERANCANGAN ALAT REFLEXI YANG ERGONOMIS DENGAN BATU GIOK
Salammia L.A.;
Sanny Anjarsari;
Sri Indriani
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 8 No 2 (2018): Inovatif Vol. 8 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36040/industri.v8i2.501
Perancangan alat Reflexi yang beredar di pasaran untuk menunjang kesehatan belum dirancang berdasarkan standard ergonomis, Salah satu diantaranya adalah ceragem, yaitu salah satu teknik pengobatan efektif yang memaduhkan teknologi canggih dunia kedokteran dengan pengobatan tradisional warisan leluhur. Ceragem merupakan sebutan alat kesehatan yang menggunakan teknologi sinar infra merah dipadukan dengan batu giok dalam balutan mesin berteknologi canggih. Terdapat empat prinsip utama pengobatan ceragem yakni urut, knop, Infra merah jauh dan Chiroparactic (tulang belakang) menjadi langkah proses penyembuhan. Ukuran yang tidak tepat pada syaraf yang diterapi disebabkan ukuran Tubuh Bangsa Indonesia terutama tinggi badan tidak sesuai dengan ukuran alat reflexi sehingga titik-titik syaraf yang direflexi tidak tepat seperti yang terlihat perbedaan tinggi badan menurut Program Mannequin Pro antara eropa dan Asia.Tinggi Tubuh untuk menentukan panjang tempat tidur terapi = 170 cm, Panjang Tulang Belakang Untuk menentukan perletakkan dari batu giok yang diletakkan disekitar bagian tulang belakang = 72 cm, Lebar Bahu untuk menentukan lebar tempat tidur terapi = 52 cm Panjang Popliteal untuk menentukan perletakkan dari batu giok betis = 45 cm.Panjang Paha untuk menentukan peletakan dari batu giok bagian paha = 55 cm ,Panjang Perut untuk menentukan peletakan batu giok bagian perut = 26 cm, Lebar Pinggul untuk menentukan peletakan batu giok bagian pinggang dan pinggul = 41 cm.
PENGARUH DESAIN MUKA FASHION BATIK TERHADAP KUANTITAS PENJUALAN DI MALANG
Kiswandono Kiswandono;
Sri Indriani;
Sony Haryanto
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 8 No 2 (2018): Inovatif Vol. 8 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36040/industri.v8i2.654
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan desain muka fashion batik galeri outlet terhadap kuantitas penjualan di Malang dan mencari factor yang paling dominan berpengaruhnya dalam desain muka dan warna dalam kualitas penjualan. Berdasarkan penelitian ini terhadap busana perempuan dan laki untuk produk galeri outlet yang ada di Malang terhadap produk galeri outlet yang selama ini kurang memenuhi target dipasaran. Penelitian dilakukan dengan mengamati desain dan warna pada busana laki dan perempuan produk galeri Batik Malang. Hasil Pengujian Kuantitas Penjualan cara yang digunakan dengan menggunakan kuisoner dengan respoden penduduk kota Malang yang menjadikan konsumen produk tersebut. Dari Analisa yang dilakukan setelah memvariasikan bentuk desain dan warna dapat diketahui bahwa variasi desain dan warna tidak mempunyai pengaruh pada fashion secara signifikan. Dengan melakukan uji regresi dapat diketauhi bentuk dan warna tidak mempengaruhi kualitas penjualann. Dari regresi berganda dapat diketahui variable fashion desain batik yang paling mempengaruhi kuantitas penjualan.
BIOTEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI DAUR ULANG PLASTIK DENGAN ENCENG GONDOK SECARA BERTINGKAT
ST.Salammia l.A;
Sri Indriani
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 2 (2017): Inovatif Vol. 7 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Berdasarkan hasil Survey pada limbah di Industri Daur Ulang Plastik terdapat pencemaran tanaman sehingga dalam penelitian ini melakukan pengelolaan limbah dengan pemanfaatan Enceng Gondok sebagai media penjernihan limbah secara bertingkat.Tahap awal Penelitian ini membuat Bak Penampungan Limbah 2 buah dan 7 Bak untuk penjernihan Air limbah yang mengandung kandungan COD (Chemical Oxigen Demand),Penjernihan limbah dari Pabrik dipisahkan di dua Bak Penampungan yaitu limbah cair dan limbah padat sisa plastik dari Daur ulang Plastik , Limbah Padat dilarutkan dengan Zat Kimia dan limbah cair dialirkan ke bak-bak yang terisi Enceng Gondok sebanya 6 bak sedang bak terakhir diisi ikan tawar untuk memastikan bahwa air limbah sudah dapat dialirkan secara bebas ke Masyarakat, limbah Padat setelah dicairkan dengan Zat Kimia ScH2O dialirkan ke bak-bak penjernihan bersama limbah cair.Faktor-faktor yang diteliti adalah kadar COD , PH dan BauHasil penelitian ini distandarkan dengan Standard kandungan Zat Organik Dalam limbah Industri, tempratur, 38 0 C, COD(Chemical Oxigen Demand)275 mg/Ltr, dan PH 6.0 - 9.0 sedang hasil Penelitian yang diperoleh pada percobaan I COD 208 mg/Ltr. , PH 7,4 dan tidak Berbau sedang percobaan II COD 160 mg/Ltr , PH 7,3 dan tidak berbau, maka kesimpulan bahwa dari tiga faktor yang diteliti dengan penjernihan 2 kali smua hasil memenuhi standard
PENERAPAN MESIN PENGADUK PAKAN TERNAK DI DESA NGADIREJO KECAMATAN KROMENGAN KABUPATEN MALANG
Sri Indriani;
ST. Salamia L.A;
Sudiro Sudiro;
Sony Haryanto
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Usaha peternakan di daerah Desa Ngadirejo Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang ini, masih terdapat aktifitas kerja yang kurang efisien, ditinjau dari waktu dan tenaga. Salah satunya pada proses pengadukan pakan yang masih menggunakan peralatan manual, posisi operator membungkuk dalam waktu yang cukup lama, dan hasil adukan tidak sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan.Kegiatan pengabdian masyarakat ini memfokuskan pada sarana untuk pengadukkan pakan ternak dengan penerapan ergonomi, Tahap pertama adalah menghitung data waktu kerja pengadukkan pakan dengan alat manual untuk mendapatkan waktu baku dan output standart, serta menghitung data antropometri .Posisi kerja operator adalah berdiri, maka data antropometri yang digunakan untuk pengaduk pakan ternak ini antara lain tinggi siku pada posisi berdiri, bentangan tangan dan jangkauan lengan ke samping. Tahap kedua adalah membuat desain sesuai perhitungan antropometri dan pertimbangan-pertimbangan teknis untuk kemudian membuat mesin pengaduk pakan ternak. Tahap terakhir adalah menghitung data waktu kerja pengadukkan pakan dengan alat hasil perancangan untuk mendapatkan waktu baku dan output standart.Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini akan diterapkan mesin pengaduk pakan ternak otomatis yaitu berdimensi 143x57x109 cm³. Tenaga penggerak yang dipakai adalah motor listrik 1 phasa dengan daya sebesar 1 HP. Waktu Baku (Wb) mengalami penurunan sebesar 0.17 menit/kg yaitu dari alat lama (manual) 0.25 menit/kg menjadi 0.08 menit/kg sedangkan untuk Output Standart (Os) meningkat menjadi 8.5 kg/menit dengan prosentase 212.5% yaitu dari 4 kg/menit menjadi 12.5 kg/menit.