p-Index From 2020 - 2025
0.882
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Valtech
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REKOMENDASI PERBAIKAN CACAT PRODUKSI DENGAN STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA HOME INDUSTRY MELATI JAYA Ramziyah Asri Amalina; Emmalia Adriantantri; Sumanto Sumanto
Jurnal Valtech Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i1.6126

Abstract

Home Industry Melati Jaya adalah sebuah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak dibidang pembuatan keripik tempe dengan proses pembuatannya dilakukan secara manual. Permasalahan di perusahaan ini adalah sering terjadi kecacatan pada keripik tempe melebihi dari standar ketetapan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab kecacatan dan memberikan rekomendasi perbaikan. Pengolahan data menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 jenis cacat pada keripik tempe berdasarkan kriteria pemilik, peneliti dan konsumen yaitu remuk, menempel, dan gosong. Adapun cacat tertinggi yaitu remuk yang disebabkan oleh faktor manusia, faktor bahan dan faktor alat. Rekomendasi perbaikan yang dilakukan yaitu memberikan pelatihan karyawan, melakukan perawatan dan penyimpanan pisau sesuai SOP dan melakukan pengisian check sheet sebelum dan sesudah produksi, pemilihan supplier sesuai standar perusahaan, memberikan jam kerja yang tepat dan memperhatikan sistem istirahat yang tercukupi, dan memperhatikan SOP produksi.
PENJADWALAN ULANG TERHADAP MESIN POMPA DISTRIBUSI AIR MENGGUNAKAN METODE PREVENTIVE MAINTENANCE (STUDI KASUS PERUMDA AIR MINUM TUGU TIRTA KOTA MALANG) Zidni Ilma Nur Halisa; Fourry Handoko; Sumanto Sumanto
Jurnal Valtech Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v7i1.9255

Abstract

Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang mendistribusikan air kepada masyarakat secara terus menerus selama 24 jam dengan bantuan mesin pompa distribusi air. Dari hasil wawancara didapatkan data kerusakan mesin pompa sebanyak 10 kali dalam kurun waktu 1 (satu) tahun di Wendit 1, hal ini dikarenakan perawatan mesin yang kurang optimal. Tujuan penelitian ini membuat penjadwalan perawatan yang baru pada mesin pompa distribusi air di Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang menggunakan metode Preventive Maintenance dengan pendekatan Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean Time To Repair (MTTR) untuk memecahkan permasalahan penjadwalan perawatan pada mesin. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan nilai rata-rata MTBF 4730,4 jam, MTTR 204,93 jam dan Availability didapatkan 76% dan standar mesin bekerja secara optimal adalah 80%. Maka mesin pompa belum bekerja secara optimal dan efektif berdasarkan jadwal perawatan dari perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dan perhitungan serta analisis data, diperoleh 2 saran untuk penjadwalan perawatan yang baru pada mesin pompa distribusi air. Untuk hasil wawancara mesin atau komponen yang mengalami corrective maintenance, dilakukan schedule preventive maintenance tiap 13 hari sekali, sedangkan hasil perhitungan data dilakukan tiap 1,3 bulan sekali. Mesin atau komponen yang mengalami breakdown maintenance dilakukan schedule peventive maintenance tiap 7 hari sekali. Rekomendasi penjadwalan perawatan mesin yang baru dapat dilakukan dengan menerapkan SOP perawatan mesin di Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang. Kata kunci: Penjadwalan Perawatan Mesin Pompa Distribusi Air, Preventive Maintenance (MTBF dan MTTR), Standar Operasional Prosedur (SOP)
ANALISIS RISIKO K3 PADA PEKERJAAN PENGELASAN DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) Daniel Santoso; Prima Vitasari; Sumanto Sumanto
Jurnal Valtech Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v7i1.9284

Abstract

Usaha Bengkel Las Bagong merupakan usaha yang bergerak di bidang pengelasan yang melayani pembuatan pagar, kanopi, galvalum, kusen alumunium, baja, dan rolling tangga. Permasalahan yang dihadapi yaitu sering terjadinya kecelakaan kerja dengan total kecelakaan sebanyak 47 kasus dari bulan januari hingga juli 2023, dengan intensitas kejadian rata-rata 6 kejadian setiap bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan di Bengkel Las Bagong mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) dan hirarki pengendalian sebagai acuan untuk rekomendasi pengendalian.Setelah dilakukan identifikasi menggunakan metode Job Safety Analysis di Bengkel Las Bagong, ditemukan sebanyak 16 potensi bahaya dan 18 risiko dengan hasil perhitungan Risk Level dengan tingkat Low Risk berjumlah 3, Moderate Risk berjumlah 9, dan High Risk berjumlah 6. Upaya pengendalian yang dilakukan dengan acuan hirarki pengendalian (Hirarchy of Control) diantaranya eliminasi, subtitusi, teknis/perancangan, administrasi, dan alat pelindung diri (APD).
ANALISIS SWOT DAN MARKETING MIX PADA PRODUK KERIPIK TALAS MENTARI-KOE Bagos Adi Nugroho; Salmia L.A; Sumanto Sumanto
Jurnal Valtech Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v7i1.9290

Abstract

UMKM Mentari-Koe, produsen keripik talas di Selokurung, Desa Kaumrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berdiri sejak 2016. Permasalahan utama adalah sulit mencapai target penjualan dan persaingan ketat dengan produsen sejenis di Kecamatan Ngantang yang memiliki penjualan lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan faktor-faktor analisis SWOT, kuadran, dan strategi pemasaran (4P) UMKM Mentari-Koe. Analisis bauran pemasaran dan analisis SWOT digunakan dalam metodologi penelitian ini. Dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang sambil mengatasi kelemahan dan ancaman. Tujuan dari analisis bauran pemasaran adalah untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran dengan menganalisis produk, harga, tempat dan promosi, dan distribusi. Hal ini akan menunjukkan tingkat keberhasilan pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan UMKM Mentari-Koe berada di kuadran II, yaitu memiliki kekuatan meskipun ada ancaman dari luar. Strategi yang sesuai adalah S.T (Strengths-Opportunities). Produk UMKM memiliki dua jenis keripik yaitu keripik talas gelombang dan stik, harga walaupun lebih mahal pihak agen merasa puas dengan produk, lokasi kurang strategis, promosi dilakukan langsung ke agen, dengan peluang untuk memasarkan produk melalui e-commerce.
PERBAIKAN CACAT PRODUK PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) DAN FTA (FAULT TREE ANALYSIS) Lutfi Mauludin; Emmalia Adriantantri; Sumanto Sumanto
Jurnal Valtech Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v7i2.11707

Abstract

Pada sebuah perusahaan paving di kota Batu, dalam proses produksinya,ditemukan berbagai jenis produk cacat, antara lain adalah cacat pecah, bentuk tidak sempurna, dan kopong. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cacat pada produk paving dan memberikan solusi untuk mengurangi persentase cacat. Metode yang digunakan adalah Statistical Quality Control (SQC) untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas, serta Fault Tree Analysis (FTA) untuk memvisualisasikan analisis secara menyeluruh. Hasil analisis menunjukkan bahwa cacat pecah mendominasi produk cacat keseluruhan dengan persentase sebesar 58%. Meskipun masih dalam batas kendali, perbaikan tetap diperlukan. Faktor-faktor penyebab cacat pecah meliputi kurangnya perencanaan ruang penyimpanan yang memadai, cuaca yang tidak terkontrol di area produksi, pemilihan supplier yang tidak tepat, kesalahan pengukuran atau pencampuran oleh operator, kurangnya alat pengangkut yang sesuai, tidak adanya program pelatihan yang sistematis, dan kurangnya pemahaman tentang pengoperasian mesin. Usulan perbaikan untuk mengatasi cacat pecah adalah dengan merancang ruang penyimpanan yang efisien, menyesuaikan jadwal produksi untuk mengurangi risiko cuaca buruk, menetapkan kriteria pemilihan supplier, memberikan materi pelatihan, menambah alat pengangkut yang sesuai, dan menyusun program pelatihan yang terstruktur.