Asep Abdul Muhyi
Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LEMBAGA NEGARA DAN PERGULATAN SEJARAH (ANALISIS TAFSIR MAUDHU’I) Nabila Azkiah; Muhammad Abdul Aziz2; Asep Abdul Muhyi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran Islam dalam konteks lembaga negara telah menjadi subjek perdebatan yang berkelanjutan dalam pembangunan institusi-institusi politik di berbagai negara dengan mayoritas Muslim. Artikel ini mengeksplorasi hubungan antara Islam dan lembaga negara, mempertimbangkan bagaimana prinsip-prinsip Islam mempengaruhi struktur dan fungsi lembaga negara serta dinamika interaksi antara otoritas keagamaan dan kekuasaan politik. Melalui pendekatan multidisiplin, penelitian ini juga menganalisis peran Islam dalam pembentukan hukum, kebijakan, dan praktik pemerintahan, serta dampaknya terhadap hak asasi manusia, demokrasi, dan pluralisme dalam konteks negara- negara yang menganut sistem politik berbasis agama. Dengan mempertimbangkan berbagai perspektif dan konteks regional, artikel ini bertujuan untuk menyediakan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas hubungan antara Islam dan lembaga negara dalam dinamika politik kontemporer
Moderasi dalam Perspektif Islam: Telaah terhadap Ayat-Ayat Al-Qur'an Surya Maulana Yusuf; Yusri Muhammad Qomalhaq Khoir; Safira Intansari Puspareti Haroimain; Asep Abdul Muhyi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini menginvestigasi tentang Islam dan moderasi dalam praktik beragama, yang merupakan salah satu isu kontemporer menurut perspektif Al-Qur'an. Metode penafsiran yang digunakan adalah pendekatan maudhu'i, yang melibatkan penyajian ayat, terjemahannya, Asbabun nuzul (konteks sejarah penurunan ayat), relevansinya, dan penafsirannya. Langkah pertama adalah memilih kata-kata yang terkait dengan moderasi dalam Al-Qur'an, yang kemudian dikutip dan dijelaskan melalui metode tafsir maudhu'i. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam pemikiran Islam dan perspektif Al-Qur'an, moderasi mendorong toleransi terhadap perbedaan, mengedepankan inklusivisme, dan mengakui keragaman dalam mazhab dan agama. Perbedaan ini tidak menghalangi kerjasama di bawah prinsip kemanusiaan. Mempercayai kebenaran agama Islam tidak berarti melecehkan penganut agama lain, tetapi mendorong terciptanya harmoni dan persatuan antar umat beragama. Saat ini, moderasi secara umum merujuk pada keseimbangan antara keyakinan, perilaku, hubungan sosial, dan moralitas, menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang moderat, tanpa keyakinan yang ekstrem, arogan, atau sifat-sifat lain yang negatif. Untuk menunjukkan moderasi dalam beragama, nilai-nilai moderasi tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pendekatan pertengahan (tawassuth), menciptakan keseimbangan (tawazun), menunjukkan toleransi, musyawarah, reformasi, dinamisme, inovasi, dan beradab.
ISLAM, GENDER DAN FEMINISME DALAM KAJIAN TAFSIR MAUDHU’I Muhammad Haris; Nasywa Aulia Akbar; Nanda Pradana; Asep Abdul Muhyi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi mengenai Islam, feminisme, dan gender telah menjadi fokus utama dalam diskusi akademik dan sosial saat ini. Meskipun Islam dan feminisme sering dianggap bertentangan, namun ada dinamika kompleks di mana kedua aspek tersebut saling berinteraksi. Gender memegang peran penting dalam konteks ini, memberikan tantangan dan peluang untuk memahami bagaimana agama dan gerakan feminis berinteraksi dan berevolusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan yang rumit antara Islam, feminisme, dan pembentukan identitas gender. Melalui pendekatan lintas disiplin, penelitian ini mencari pemahaman mendalam tentang konsep-konsep kunci dalam Islam dan feminisme, seperti kesetaraan, keadilan, dan otoritas, serta bagaimana konstruksi gender dalam konteks keagamaan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Analisis yang mendalam terhadap sumber-sumber teologis, sejarah gerakan feminis, dan studi gender membantu menggambarkan keragaman perspektif dan narasi yang ada. Dengan mempertimbangkan berbagai konteks sosial, budaya, dan politik, penelitian ini mendorong pemikiran kritis tentang bagaimana Islam, feminisme, dan gender bisa saling melengkapi, bertentangan, atau berinteraksi dalam menghadapi tantangan-tantangan kontemporer terkait dengan keadilan gender dan kesetaraan dalam masyarakat.