Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemanfaatan Pupuk Sapi Kandang dan Pupuk Cair Organik Kulit Pisang Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays L. saccharata Sturt) Ahmad Sofian; Nuraida Nuraida; Daniel Steven Tumanggor
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 8 No 1 (2024): G-Tech, Vol. 8 No. 1 Januari 2024
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v8i1.3794

Abstract

Sweet corn (Zea mays L. saccharata Sturt) is one type of annual crop whose life cycle is only 80 - 150 days. This study aims to determine the growth and production of sweet corn (Zea mays L. saccharata Sturt) due to the application of cow manure and banana peel liquid organic fertilizer. This research was conducted from March to July 2023. This study used a Factorial Randomized Group Design with 2 factors studied and 3 replications where the first factor was cow manure (K) consisting of 3 levels, namely K0 = 0 tons/ha (control), K1 = 15 tons/ha, K2 = 30 tons/ha. The second factor is banana peel liquid organic fertilizer (P) which consists of 4 levels, namely P0 = 0% (control), P1 = 10% / 1 litre of water, P2 = 20% / 1 litre of water, P3 = 30% / 1 litre of water. The results showed that the application of cow manure had a very significant effect on the parameters of plant height, leaf area, length of husked cob, diameter of husked cob and weight of husked cob per sample and had a significant effect on weight of husked cob per plot. The application of banana peel liquid organic fertilizer has a significant effect on the diameter of the husked cob but had no significant effect on the parameters of plant height, leaf area, length of husked cob, weight of husked cob per sample and weight of husked cob per plot. The interaction between cow manure and banana peel liquid organic fertilizer had no significant effect on all parameters observed.
Efektivitas Ekstrak Serai Wangi terhadap Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura) pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea ) di Laboratorium Nuraida Nuraida; Farida Hariani; Sundari Jumairoh
Jurnal Agrofolium Vol. 1 No. 1 (2021): Agustus 2021
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan salah satu jenis hama penting yang dapat menurunkan produktivitas dan kegagalan panen tanaman kubis karena menyebabkan daun menjadi robek dan berlubang, bahkan pada serangan yang berat dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul sehingga memerlukan pengendalian. Ekstrak Serai Wangi (ESW) (Cymbopogon nardus) merupakan salah satu insektisida nabati yang potensial untuk mengendalikan hama S. litura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak serai wangi dengan konsentrasi yang berbeda terhadap mortalitas hama ulat grayak (S. litura) pada tanaman kubis di laboratorium. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 7 taraf perlakuan yaitu : S0 : (kontrol), S1 : 5 mL L-1, S2 : 10 mL L-1, S3 : 15 mL L-1, S4 : 20 mL L-1, S5 : 25 mL L-1 dan S6 : 30 mL L-1, meliputi persentase mortalitas, persentase larva menjadi pupa, persentase pupa menjadi imago dan waktu awal mortalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas tertinggi mencapai 95% terdapat pada perlakuan S2 (konsentrasi 25ml/l air). persentase larva menjadi pupa mencapai 80% terbentuk pada pengamatan ke-19 hari setelah aplikasi , dan persentase pupa menjadi imago sebanyak80% terbentuk pada pengamatan ke-33 hari setelah aplikasi.
Efektivitas Ekstrak Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) Dan Babadotan (Ageratum Conyzoides) Terhadap Mortalitas Kumbang Tanduk (Oryctes Rhinoceros) Di Laboratorium iwan hasrizart; Mutia Azhari; Nuraida Nuraida
Jurnal Agrofolium Vol. 2 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efektivitas Ekstrak Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia) Dan Babadotan (Ageratum conyzoides) Terhadap Mortalitas Kumbang Tanduk (O. rhinoceros) Di Laboratorium. Bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Ekstrak Daun Kembang Bulan dan Babadotan Terhadap Mortalitas Kumbang Tanduk di Laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari sampai April 2021. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 10 perlakuan, yaitu : K1 = 5 ml ekstrak daun kembang bulan/l air, K2 = 10 ml ekstrak daun kembang bulan/l air, K3 = 15 ml ekstrak daun kembang bulan/l air, K4 = 20 ml ekstrak daun kembang bulan/l air, K5 = 25 ml ekstrak daun kembang bulan/l air, B1 = 5 ml ekstrak babadotan/l air, B2 = 10 ml ekstrak babadotan/l air, B3 = 15 ml ekstrak babadotan/l air, B4 = 20 ml ekstrak babadotan/l air dan B5 = 25 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian insektisida nabati ekstrak daun tanaman kembang bulan dan babadotan berpengaruh nyata terhadap persentase mortalitas larva O. rhinoceros. Persentase mortalitas larva O. rhinoceros tertinggi setelah 30 hari aplikasi terdapat pada perlakuan K5 = 83,33 %.
Patogenisitas Trichoderma harzianum terhadap Hama Larva Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) pada Tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq.) di Laboratorium Nurul Fitri Ritonga; Nuraida Nuraida; Asmara Sari
Jurnal Agrofolium Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hama kumbang tanduk dapat menimbulkan kerusakan lebih dari 25 %, jamur Trichoderma harzianum sebagai salah satu alternatif dalam pengendalian hama kumbang tanduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan agen hayati T. harzianum dalam mengendalikan hama larva kumbang tanduk (O. rhinoceros) pada Instar III di laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Al-Azhar Jl. Pintu Air IV No. 214 Padang Bulan Medan Johor, Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 7 taraf perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan yang dilakukan sebagai berikut: Kontrol (Tanpa jamur), H1 (15 g 100 ml-1), H2 (25 g 100 ml-1), H3 (35 g 100 ml-1), H4 (45 g 100 ml-1) H5 (55 g 100 ml-1), H6 (65 g 100 ml-1). Hasil penelitian T. harzianum dari isolat tanah, menunjukkan pengaruh nyata pada pengamatan 17, 18, 23, 24 dan 25 HSA, berpengaruh sangat nyata pada 19, 20, 21, 22, 26, 27, 28, 29 dan 30 HSA. Konsentrasi jamur T. harzianum yang paling efektif pada perlakuan H4 (45 g 100 ml -1 Aqua pro injection) dengan Mortalitas larva Oryctes rhinoceros mencapai 83,33%. Waktu yang dibutuhkan untuk mematikan 50% Larva O. rhinoceros 24,760 (23,457-26,301). Konsentrasi penggunaan jamur T. harzianum yang efektif pada perlakuan H4 (45 g 100 ml-1 Aqua pro injection). Waktu tercepat untuk mematikan 50 % Larva O. rhinoceros pada perlakuan H4 dengan konsentrasi 45 g 100 ml -1 Aqua pro injection.
Respon Pemberian Mulsa Ampas Tebu Dan Pupuk Organik Cair Cangkang Kerang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa Chineensis L.) iwan hasrizat; Nuraida Nuraida; Iswahyuni Iswahyuni
Jurnal Agrofolium Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Respon Pemberian Mulsa Ampas Tebu Dan Pupuk Organik Cair Cangkang Kerang Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica rapa chineensis L.). Bertujuan untuk mengetahui respon pemberian mulsa ampas tebu dan pupuk organik cair cangkang kerang serta interaksi mulsa ampas tebu dan pupuk organik cair cangkang kerang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy (Brassica rapa chineensis L.) Penelitian dilaksanakan di Desa Teluk Piai. Kecamatan Kualuh Hilir. Provinsi Sumatera Utara. pada bulan Januari sampai bulan Maret 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor yang diteliti dan 3 ulangan dimana faktor pertama adalah mulsa ampas tebu (T) yang terdiri dari 3 taraf yaitu T0 = (tanpa mulsa ampas tebu). T1 = (1.5 kg plot -1). T2 = (3 kg plot -1). Faktor kedua adalah pupuk organik cair cangkang kerang (K) terdiri dari 3 taraf yaitu K0 = (tanpa pupuk organik cair cangkang kerang). K1 = (25 ml liter air -1). K2 = (50 ml liter air -1). Hasil peneltian menunjukkan bahwa pemberian mulsa ampas tebu berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman. luas daun. bobot pakcoy per sampel. dan bobot pakcoy per plot. Pemberian pupuk organik cair cangkang kerang berpengaruh sangat nyata terhadap parameter luas daun. bobot pakcoy per sampel. bobot pakcoy per plot. berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman. pada perlakuan Interaksi berpengaruh sangat nyata terhadap parameter luas daun. namun
Efektifitas Ekstrak Biji Mahoni dan Buah Mengkudu terhadap Mortalitas Larva Kumbang Tanduk di Laboratorium Bima Nurcahya; Nuraida Nuraida; Nurma Ani
Jurnal Agrofolium Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kumbang O. rhinoceros merupakan hama utama peyerang tanaman kelapa sawit di Indonesia. Serangan O. rhinoceros dapat menurunkan tandan buah segar pada panen tahun pertama hingga 60% dan menimbulkan kematian pada tanaman muda hingga 25%. Untuk mengurangi dampak negatif perlu dilakukan pengendalian dengan Memanfaatkan bahan tumbuhan sebagai pestisida atau insektisida nabati Biji Mahoni dan Buah mengkudu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas ekstrak biji mahoni dan buah mengkudu terhadap mortalitas kumbang tanduk. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri 4 perlakuan yaitu 0 ml,5ml,10ml,15ml setiap konsentrasi diulang sebanyak 3 kali dan setiap ulangan berisi 10 larva kumbang tanduk. Ekstrak biji mahoni dan buah mengkudu berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva kumbang tanduk
Patogenisitas Jamur Trichoderma viride terhadap Hama Larva Kumbang Tanduk pada Tanaman Kelapa Sawit Minalpi Sidabutar; Nuraida Nuraida; Ahmad Sofian
Jurnal Agrofolium Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hama kumbang tanduk merupakan hama penting tanaman kelapa sawit yang menimbulkan kerugian cukup besar dan menyerang tanaman kelapa sawit di seluruh Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan jamur T. viride dengan dosis yang berbeda untuk mengendalikan hama larva kumbang tanduk. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Al-Azhar, Medan, Sumatera Utara dari Maret sampai April 2021. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor jamur T. viride dengan 7 taraf perlakuan yaitu: (V0), kontrol, (V1),10g 10L-1 aqua pro injection, (V2), 20g 10L-1 aqua pro injection, (V3), 30g 10L-1 aqua pro injection, (V4), 40g 10-1L aqua pro injection, (V5), 50g 10L-1 aqua pro injection, (V6), 60g 10L-1 aqua pro injection. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi jamur entomopatogen Trichoderma viride yang paling efektif pada perlakuan V6), 60g 10L-1 aqua pro injection mencapai (91,67%) mortalitas larva O. rhinoceros dengan waktu yang dibutuhkan untuk mematikan 50% Larva O. rhinoceros dengan kisaran waktu 15 hari.
Insektisida Nabati Biji Pinang dan Kulit Jeruk Nipis untuk Mengendalikan Larva Kumbang Tanduk di Laboratorium Lulu Ulfa Sari; Nuraida Nuraida; Dermawan Hutagaol
Jurnal Agrofolium Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendala yang dihadapi dalam pembudidayaan kelapa sawit adalah serangga kumbang tanduk, serangga utama tanaman kelapa sawit yang menurunkan hasil sebesar 60% pada saat panen pertama dan menyebabkan kematian sebesar 25% pada tanaman belum menghasilkan. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan tanaman pinang dan jeruk nipis yang berpotensi sebagai insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi ekstrak biji pinang dan kulit jeruk nipis yang efektif untuk mengendalikan larva kumbang tanduk pada tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Al-Azhar, Medan, Sumatera Utara dari Maret sampai April 2021. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor dan 3 ulangan yaitu: ekstrak biji pinang terdiri dari 3 taraf , (P0), kontrol, (P1), 30 ml L-1, (P2), 60 ml L-1. Ekstrak kulit jeruk nipis terdiri dari 4 taraf, (J0), kontrol, (J1), 20 ml L-1, (J2), 40 ml L-1, (J3), 60 ml L-1. Hasil penelitian menunjukan ekstrak biji pinang dengan konsentrasi (P2), 60 ml L-1 merupakan yang paling efektif dengan persentase mortalitas (97.50%). Ekstrak kulit jeruk nipis dengan konsentrasi (J3), 60 ml L-1 merupakan yang paling efektif dengan persentase mortalitas (87.78%).
Insektisida Nabati Kulit Durian (Durio zibethinus murr) dan Jahe (Zingiber 0fficinale) Untuk Mengendalikan Larva Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) Di Laboratorium Nurhasanah Nurhasanah; Nuraida Nuraida; Iwan Hasrizart
Jurnal Agrofolium Vol. 3 No. 1 (2023): 28 Februari 2023
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/agrofolium.v3i1.258

Abstract

Durian and Ginger Peel Vegetable Insecticides to Control Horn Beetle Larvae The aim of this study was to determine the effectiveness of the use of durian peel extract and ginger extract to control horn beetle larvae (O. rhinoceros). This research was conducted at the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Al-Azhar University. The study used a Completely Randomized Design (CRD) Non Factorial consisting of 3 levels, as follows: D0J0 (Control), D1 (15 ml of durian peel extract L.air-1), D2 (20 ml of durian peel extract L.air-1) , D3 (25 ml durian peel extract L. water-1), J1 (15 ml ginger extract L. water-1), J2 (20 ml ginger extract L. water-1), J3 (25 ml ginger extract L. water -1). Parameters observed were the proportion of mortality of O. rhinoceros larvae and time of initial death (LT50). The results of the study showed that the proportion of mortality of O. rhinoceros larvae to treatment had a significant effect, while the proportion of mortality was significantly different with all treatments. The fastest initial time of death occurred in treatment D3, namely 1,293 HSA in the range 1,248–1,328 HAS.
Pemberian Kotoran Jangkrik dan ZPT Organik untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays L. saccharata). Eni Sukesih; Nuraida Nuraida; Iwan Hasrizart
Jurnal Agrofolium Vol. 3 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/agrofolium.v3i2.302

Abstract

The purpose of this research was to examine the growth and yield of sweet corn (Zea mays L. saccharata) in response to the application of Cricket Manure and Organic ZPT, as well as the interaction between these two factors. There were two factors and three replications in this randomized factorial block design experiment: the first component, provision of cricket droppings (J), had 4 levels, namely J0 = no treatment (control), J1 = 1.5 kg/plot, J2 = 3 kg/plot and J3 = 4.5 kg/plot. The second factor of giving organic ZPT (Z) consisted of 3 levels, namely Z0 = no treatment (control), Z1 = 3 cc/liter of water/plot, and Z2 = 6 cc/liter of water/plot. Plant height (cm), cob husk length (cm), and cob weight (g) were measured in each plot. The application of cricket dung greatly changed the parameter of cob weight per plot, significantly affected the parameter of cob length, and had no significant effect on the parameter of plant height. The administration of organic ZPT had no discernible impact on any of the measured variables, and neither did the addition of cricket poop.