Makale, Muhamad Rainaldy Putra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ADAPTASI BENTUK ARSITEKTUR VERNAKULAR PADA HUNIAN PERKOTAAN KOLONIAL GORONTALO Makale, Muhamad Rainaldy Putra; Sudradjat, Iwan
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The arrival of the Dutch to Gorontalo instigated the interaction between the Dutch colonial culture and the culture of the local people. One of the modes of cultural interaction is the adaptation of Gorontalo's vernacular architectural forms to the houses where the Dutch lived in urban areas. The adaptation process occurred to meet the demands of everyday life and adapt to climatic conditions and the surrounding environment. The adaptation of Gorontalo's vernacular architectural forms occurs in dwellings located in colonial government areas, where the physical appearance clearly shows a meeting between European/Dutch architectural elements and local Gorontalo architectural elements. The adaptation of Gorontalo's vernacular architectural forms to the Dutch houses in urban areas during the colonial period also determined the further development of the character and identity of the city of Gorontalo. This study aims to identify the various forms of Gorontalo vernacular adaptations carried out by the Dutch in their dwellings and their implications for developing the character and identity of the city of Gorontalo. The research area covers the administrative center area of the assistant resident during the colonial era, now known as the urban center of Gorontalo. The research utilizes a qualitative descriptive method supported by literature and field observation data. The results confirmed that the interaction between the Dutch colonial culture and the culture of the local community has led to the adaptation of Gorontalo's vernacular architectural forms to the houses where the Dutch lived in urban areas and significant changes in the socio-cultural and political aspects of the city of Gorontalo.Abstrak: Kedatangan orang Belanda ke Gorontalo telah menyebabkan terjadinya interaksi antara budaya kolonial Belanda dengan budaya masyarakat lokal. Salah satu modus dari interaksi budaya tersebut adalah adaptasi bentuk arsitektur vernakular Gorontalo pada rumah tempat tinggal orang Belanda di perkotaan. Proses adaptasi dilakukan dalam upaya memenuhi tuntutan kehidupan sehari-hari dan menyesuaikan diri dengan kondisi iklim dan lingkungan sekitar. Adaptasi bentuk arsitektur vernakular Gorontalo tersebut tampak pada hunian yang berlokasi di kawasan pemerintahan kolonial, di mana tampilan fisiknya jelas memperlihatkan adanya pertemuan antara unsur arsitektur Eropa/ Belanda dengan unsur arsitektur lokal Gorontalo. Adaptasi bentuk arsitektur vernakular Gorontalo pada rumah tempat tinggal orang Belanda di perkotaan pada masa kolonial turut menentukan perkembangan karakter dan identitas kota Gorontalo selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ragam bentuk adaptasi vernakular Gorontalo yang dilakukan orang Belanda pada huniannya serta implikasinya terhadap perkembangan karakter dan identitas kota Gorontalo. Penelitian dilakukan di wilayah pusat pemerintahan asisten residen pada masa pemerintahan kolonial, yang kini dikenal sebagai pusat perkotaan Gorontalo. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, didukung oleh studi pustaka dan data pengamatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara budaya kolonial Belanda dengan budaya masyarakat lokal tidak hanya menyebabkan terjadinya adaptasi bentuk arsitektur vernakular Gorontalo pada rumah tempat tinggal orang Belanda di perkotaan, tetapi juga perubahan yang signifikan pada aspek sosial budaya dan politik kota Gorontalo.
ANALISIS KUALITAS KAWASAN CAGAR BUDAYA SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK (Studi Kasus Lapangan Taruna Remaja Gorontalo) Makale, Muhamad Rainaldy Putra; Nurdini, Allis
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: During the era of the Dutch East Indies government, the presence of Gorontalo Taruna Remaja field has become part of the historical witness of the national movement until it is used as a means of various public activities in the present time. As a cultural heritage area, the field, formerly known as the "alun-alun Gorontalo" has undergone several changes. This demands a more optimal quality of public space. Thus, this research aims to identify the level of quality of cultural heritage areas as public open spaces based on community perceptions, using the Gorontalo Taruna Remaja field as a case study. This qualitative research employed a quality analysis method. The data collection was open review-based data. The data consisted of community reviews related to the Taruna Remaja field through the Google Review feature. A total of 301 reviews from 2,443 reviewers were used as the data samples. The sample review timeline started on May 16, 2019, until May 16, 2023. The data was processed using the statistical software "JMP" to be grouped into several review categories. The results showed that based on community perceptions, the quality of the Gorontalo Taruna Remaja field has met several aspects. However, there needs to be a partial fulfillment of design criteria to improve the quality of the open space. This research is expected to serve as an evaluation material for architects and other stakeholders in improving the design quality of the Taruna Remaja field as a public space.Keyword: Gorontalo Taruna Remaja Field, quality, public open spaceAbstrak: Dalam masa pemerintahan Hindia Belanda, kehadiran Lapangan Taruna Remaja Gorontalo telah menjadi bagian dari saksi sejarah pergerakan nasional, hingga digunakan sebagai sarana berbagai kegiatan publik di masa kini. Sebagai kawasan cagar budaya, lapangan yang dulunya disebut dengan “alun-alun Gorontalo” ini telah mengalami beberapa kali perubahan. Hal ini akan menuntut adanya kualitas sebuah ruang publik yang lebih optimal. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kualitas kawasan cagar budaya sebagai ruang terbuka publik berdasarkan persepsi masyarakat, dengan menjadikan Lapangan Taruna Remaja Gorontalo sebagai studi kasus. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan penggunaan metode analisis kualitas. Pengumpulan data merupakan data berbasis open review. Data merupakan ulasan (review) masyarakat terkait lapangan Taruna Remaja lewat fitur Google Review. Sebanyak 301 ulasan dari 2.443 pengulas digunakan sebagai sampel data. Catatan waktu ulasan sampel dimulai pada 16 Mei 2019 hingga 16 Mei 2023. Data tersebut diolah dengan menggunakan perangkat lunak statistik “JMP”, agar dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori ulasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi masyarakat, kualitas Lapangan Taruna Remaja Gorontalo telah memenuhi pada beberapa aspek, meskipun perlu adanya sebagian pemenuhan kriteria desain agar kualitas ruang terbuka menjadi lebih baik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi arsitek dan para pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan kualitas desain Lapangan Taruna Remaja sebagai ruang publik.Kata Kunci: Lapangan Taruna Remaja Gorontalo, kualitas, ruang terbuka publik