Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Hypnotherapy (Guided Imagery) Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Pembedahan Karyatin; Fitriyani
Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras Vol 4 No 1 (2022): Junal Kesehatan STIKes Sumber Waras
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumber Waras

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63704/jksw.v4i1.4

Abstract

Latar Belakang : Pasca pembedahan merupakan kelanjutan dari perawatan praoperasi dan intraoperasi yang dimulai saat pasien diterima dan dirawat di ruang pemulihan/pasca operasi dan hingga akhirnya pasien melakukan pemeriksaan selanjutnya. Selama fase ini, fokus evaluasi meliputi efek agen anestesi dan pemantauan fungsi vital serta pencegahan komplikasi. Nyeri merupakan hal yang bersifat subjektif sehingga tidak ada individu di dunia yang dapat merasakan perasaan nyeri yang sama. Guided imagery merupakan terapi yang melibatkan indra penglihatan, sentuhan, pendengaran, rasa dan penciuman, dengan tujuan untuk membuat pasien merasa lebih tenang dan rileks. Tujuan : Dari Literature Review ini diharapkan peneliti mendapatkan gambaran tentang Pengaruh Guided Imagery terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien pasca pembedahan. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode literature review , sumber data diperoleh dari pencarian menggunakan database google scholar yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan rentang tahun 2016-2022, dengan menggunakan kriteria inklusi. Hasil: Berdasarkan literature review dari 7 jurnal yang sudah didapat dan 3 jurnal tambahan, yang meneliti tentang pengaruh Guide Imagery terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca pembedahan didapatkan hasil ada pengaruh guided imagery terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca pembedahan dengan nilai tertinggi p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Berdasarkan pemaparan dari berbagai jurnal penelitian ilmiah dapat dinyatakan ada pengaruh Hypnotherapy guided imagery terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca pembedahan.
Pengaruh Pemberian Fototerapi Terhadap Penurunan Kadar Bilrubin Total Pada Bayi Karyatin; Ahmad Bukhori
Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Akper Sumber Waras
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumber Waras

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63704/jksw.v2i1.13

Abstract

Latar belakang : Hiperbilirubin merupakan kondisi yang biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir biasanya akanterlihat warna kuning pada bagian sklera atau bagian putih pada mata, dan juga pada kulit maupun bagian tubuhlainnya, hal ini disebabkan oleh penimbunan bilirubin yang berlebih dalam darah, lalu untuk mengatasi hal ini akandilakukannya fototerapi dengan sinar ultraviolet yang berfungsi menurun kan kadar bilirubin yang berlebih pada darahuntuk itu. Tujuan : dari penelitian ini untuk mendapat gambaran terhadap pengaruh yang akan terjadi sehingga dapatdi deskripsikan atau dijelaskan, data tersebut nantinya akan dijadikan beberapa klasifikasi agar lebih mudah untukdipahami untuk itu akan dilakukan penelitian terhadap subyek, dengan demikian beberapa sumber mengatakan bahwafototerapi memang benar sangat berguna dalam mengatasi hiperbilirubin pada bayi, selain itu asi pada ibu jugamemiliki pengaruh yang baik untuk bayi. Metode Desain : Literature review dengan pencarian melalui, googlescholar, Publish, Perish terdahap 5 jurnal dari tahun 2016 – 2021 dengan analisa PICOST : Dewi Surya dkk (2016),M Soleh Kosim dkk (2016), Amruta Pendse dkk (2016), Triana dan Amelia (2019), Alia dan Fareshteh (2019). Hasil :Dari 5 penelitian didapatkan hasil bahwa terjadinya penurunakan kadar bilirubin total saat dilakukannya fototerapipada bayi dengan hiperbilirubin dengan hasil rerata penurunan yang terjadi < 5 mg/dL. Kesimpulan : Dari kelimajurnal didapatkan hasil bahwa fototerapi dikatakan efektif dalam menurunkan kadar bilirubin total pada bayi yangmengalami hiperbilirubin
Pengaruh Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Kerusakan Integritas Kulit Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Karyatin; Shintya Eriskawati
Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumber Waras

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63704/jksw.v5i1.19

Abstract

Latar belakang : Diabetes melitus adalah penyakit kronis dengan gangguan metabolik di tandai adanya kadar gula darah yang meningkat diatas normal. Komplikasi dari Diabetes Melitus yaitu sistem saraf, sistem kardiovaskuler, sistem kulit, dan sistem urinaria. Kondisi hiperglikemia menimbulkan luka di area kulit yang proses penyembuhannya lama (luka kronis) (Bhatt, Saklani, & Upadhayay, 2017). Salah satu upaya untuk mencegah kerusakan kulit pada pasien diabetes melitus yaitu dengan mengoleskan minyak pada area luka. Tujuan : Mengetahui adanya pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap kerusakan integritas kulit pada pasien diabetes melitus tipe 2 pada ketujuh jurnal yang dilakukan literature review. Metode : metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah literature review dengan pencarian sumber data menggunakan Google Scholar dan artikel dengan judul pengaruh minyak zaitun (olive oil) terhadap kerusakan integritas kulit pada pasien DM tipe 2, dengan rentang waktu 10 tahun terkahri untuk jurnal Internasional dan 5 tahun terakhir Nasional. Hasil : Hasil dari ketujuh jurnal sebelumnya menyatakan bahwa adanya pengaruh minyak zaitun terhadap kerusakan integritas kulit pada pasien DM tipe 2 dengan nilai p value < 0.05. Kesimpulan : Dari penelitian sebelumnya menyatakan bahwa terdapat pengaruh pemberian minyak zaitun (olive oil) terhadap kerusakan integritas kulit pada pasien DM tipe 2. Saran : untuk peneliti selanjutnya diharapka dapat memperbanyak referensi atau sumber – sumber terkait dengan perngaruh minyak zaitun (olive oil) terhadap kerusakan integritas kulit pada pasien DM tipe 2.
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberculosis Paru dengan Penerapan Teknik Batuk Efektif dalam Peningkatan Bersihan Jalan Napas di RS. Sumber Waras Karyatin; Putri Puspitasari
Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumber Waras

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63704/jksw.v5i2.28

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis merupakan adanya infeksi yang disebabkan kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk kedalam saluran pernafasan melalui udara, saluran pernafasan tersebut akan dipenuhi bakteri besar yang dapat mengakibatkan peradangan yang akhirnya akan terjadi penumpukan sekret secara berlebihan. Akibat dari penumpukan sekret secara berlebihan pasien akan mengalami gejala batuk terus-menerus, batuk disertai darah, sesak napas, nyeri dada, demam dan berkeringat pada malam hari. Salah satu tindakan nonfarmakologis yang bisa digunakan untuk membersihkan sekret pada jalan napas adalah dengan penerapan teknik batuk efektif. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keefektifan batuk efektif terhadap pengeluaran sekret pada pasien TB Paru. Metode : Studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Studi kasus ini dilakukan pada dua orang pasien TB Paru dengan masalah keperawatan yang sama. Hasil : Setelah dilakukan tindakan batuk efektif pada masalah keperawatan bersihan jalan napas pada pasien I dan II terdapat 1 diagnosa yang teratasi dan 1 diagnosa teratasi sebagian. Kesimpulan : Penerapan batuk efektif dapat mengurangi sekret di jalan napas, memberikan rasa nyaman pada pasien, dan dapat dilakukan secara mandiri.
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman : Penurunan Kadar Uric Acid dengan Jus Nanas pada Lansia di Tatanan Keluarga Karyatin; Syifa Azzahra Putri
Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumber Waras

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63704/jksw.v6i1.36

Abstract

Latar belakang : Gout arthritis merupakan penyakit yang menyerang persendian salah satunya terjadi pada lansia. Gout arthritis merupakan peradangan pada sendi yang disebabkan oleh peningkatan kadar uric acid dalam darah, akibat gangguan metabolisme purin (hiperurisemia) dalam tubuh yang ditandai dengan nyeri sendi sehingga dapat menghambat fungsinya. Tujuan : Penelitian ini telah mendapatkan gambaran Asuhan Keperawatan pemenuhan kebutuhan aman nyaman : penurunan kadar uric acid dengan jus nanas pada lansia di tatanan keluarga. Metode : Studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Studi kasus ini dilakukan pada dua orang klien Gout arthritis dengan pemberian jus nanas dengan masalah keperawatan yang sama. Hasil : Kedua klien terjadi penurunan kadar uric acid dan mampu membuat jus nanas secara mandiri. Kesimpulan : untuk menghindari terjadinya gout arthritis kronik perlu adanya diit tinggi purin
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Aman Nyaman pada Lansia Hipertensi dengan Penerapan Senam Tai Chi terhadap Nilai Tekanan Darah di Panti Sosial "X" Karyatin; Alvia Yunita Sari
Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumber Waras

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63704/jksw.v6i1.43

Abstract

Latar Belakang: Lansia didefinisikan sebagai seseorang mencapai usia 60 tahun yang mengalami penurunan dan perubahan fisik, psikologis, serta sosial yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan fisik yang ditandai dengan penurunan denyut jantung maksimal, serta menurunnya sensivitas tekanan darah yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah melebihi batas normal 140/90 mmHg dan dapat menyebabkan komplikasi. Tujuan: untuk mengidentifikasi keefektifan senam Tai Chi terhadap penurunan tekanan darah pada klien lansia dengan hipertensi. Metode: Menggunakan metode deskriptif dan studi kasus dengan intervensi terapi non farmakologi senam Tai Chi untuk menurunkan tekanan darah yang dilakukan sebanyak 7x selama 1 minggu, sesuai dengan kriteria inklusi yaitu berusia >60 tahun dan tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi, klien dengan klasifikasi hipertensi derajat I dan II. Hasil: penelitian ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dari tekanan darah pada kedua klien setelah dilakukan senam Tai Chi. Dengan rata-rata Klien I tekanan darah sistole menurun 3,4 mmHg sedangkan tekanan darah diastole menurun 4,8 mmHg, sementara pada klien II tekanan darah sistole menurun 4,1 mmHg serta tekanan darah diastole menurun 3,5 mmHg. Kesimpulan: Studi kasus ini membuktikan bahwa pemberian senam Tai Chi efektif dapat menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Derajat Hipertensi pada Lansia Karyatin; Tati Hidayati
Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan STIKes Sumber Waras
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumber Waras

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63704/jksw.v6i2.64

Abstract

Non-communicable diseases still contribute to the highest mortality rate in Indonesia, especially hypertension. One of the factors of hypertension is physical activity. WHO also estimates that 1 in 5 women worldwide have hypertension. This number is greater among men, which is 1 in 4 people (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2023). The purpose of this study was to determine the degree of hypertension, determine physical activity, and analyze the relationship between physical activity and hypertension at the Kenanga Posbindu, Grogol Village. The population of this study was 55 respondents with hypertension. The sample of this study used a purposive sampling technique so that a sample of 34 respondents was obtained. The focus of this study was the incidence of hypertension and physical activity. The analysis used in this study was an analysis using SPSS with the Chi-Square test. The results of the analysis showed that Hypertension with Grade 2 was 52.9% higher than Hypertension with Grade 1, which was 47.1%. Physical activity 52.9% were quite active. There is a significant relationship between physical activity and hypertension (P value = 0.017). The conclusion of this study is that hypertension sufferers who do less physical activity have a 2.31 times greater chance of experiencing grade II hypertension when compared to hypertension sufferers who do light physical activity. This can be caused by other factors such as high physical stress, rest or other lifestyle factors.