Achmad Setayawan
Universitas Veteran Bangun Nusantara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PSYCHOLOGICAL FIRST AID KEPADA KADER POSYANDU UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN TERHADAP BABY BLUES SYNDROM DAN POSTPARTUM DEPRESSION Mahmuddah Dewi Edmawati; Aldila Fitri Radite Nur Maynawati; Achmad Setayawan; Muhammad Arief Maulana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.30705

Abstract

Mitra dalam program pengabdian ini adalah kader posyandu di Dusun Kalikatir, RT 01/RW 06, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Tujuan program pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan Psychological First Aid kepada kader posyandu untuk meningkatkan kesadaran terhadap baby blues syndrom dan postpartum depression yang rentan dialami ibu yang baru saja melahirkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan tim pengabdi mengunakan strategi kronologis, dengan tahapan pelaksanaan sharing dan tanya jawab,pemberian materi, praktik melaksanakan Psychological First Aid Training (PFAT), evaluasi hasil praktik. Psychological First Aid memiliki 3 prinsip utama yaitu Look (Lihat), Listen (Dengarkan), dan Link (HubungkanPsychological First Aid (PFA) adalah sebuah metode untuk membantu seseorang dalam kondisi distres agar mereka merasa tenang dan didukung, guna mengatasi tantangan atau permasalahan mereka dengan lebih baik. PFA membantu menstabilisasi kecemasan dan emosi lainnya yang biasa muncul pada baby blues syndrom dan postpartum depression. Baby blues syndrome adalah suatu sindrom gangguan efek ringan pada minggu pertama setelah persalinan. Berbeda dengan baby blues syndrom yang dialami pada masa awal setelah melahirkan, depresi postpartum adalah suatu gangguan mood yang terjadi setelah melahirkan dan merefleksikan disregulasi psikologikal yang merupakan tanda dari gejala depresi mayor. Berdasarkan hasil pengujian wilcoxon diperoleh hasil Z hitung sebesar sebesar -1,814 dengan signifikansi sebesar 0,048. Nilai signifikansi Asymp.sig (2-tailed) 0,036 lebih kecil dari 0,05 sehingga Pelatihan Psychological First Aid efektif untuk meningkatkan kesadaran terhadap baby blues syndrom dan postpartum depression.
PELATIHAN SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE KEPADA KADER POSYANDU UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KESEHATAN MENTAL LANSIA Mahmuddah Dewi Edmawati; Hadi Warsito; Achmad Setayawan; Rita Kumalasari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.42701

Abstract

Mitra dalam program pengabdian ini adalah kader posyandu Lansia Mugi Waras di Dusun Kalikatir, RT 01/RW 06, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Tujuan program pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) kepada kader Posyandu untuk meningkatkan kesehatan mental lansia. Posyandu Lansia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mental lansia di Indonesia. Salah satu peran utama Posyandu Lansia adalah memberikan penyuluhan tentang kesehatan mental. Terapi SEFT berpengaruh pada pengurangan tingkat kecemasan karena SEFT merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan menggunakan metode tapping (ketukan ringan) dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu dibagian tubuh. Dengan keterampilan ini, kader Posyandu dapat lebih efektif dalam membantu lansia mengelola stres, kecemasan, dan masalah emosional lainnya, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup mereka. Pelatihan ini juga memperkuat peran kader dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental, serta mengoptimalkan keterlibatan keluarga dalam mendampingi lansia. Sebagai hasilnya, teknik SEFT tidak hanya menjadi alat untuk mendukung kesehatan mental lansia, tetapi juga memperkaya kemampuan kader Posyandu dalam peranannya yang sangat vital. Berdasarkan hasil pengujian wilcoxon diperoleh hasil Z hitung sebesar sebesar -1,814 dengan signifikansi sebesar 0,048. Nilai signifikansi Asymp.sig (2-tailed) 0,036 lebih kecil dari 0,05 sehingga Pelatihan Spiritual Emotional Freedom Technique kepada kader posyandu efektif untuk meningkatkan literasi kesehatan mental lansia.