Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengembangan Bimbingan Pribadi dan Sosial Berbasis Sigil tentang Bahaya Pornografi Wulandari, Lia Pebriani; Ismail, Ismail; Kumalasari, Rita
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v4i1.146

Abstract

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development ( R & D ) dengan model Borg dan Gall. Borg dan Gall menetapkan 10 (sepuluh) langkah yang digunakan untuk educational research and development (R & D), yaitu (1) Research and Information collecting, (2) Planning, (3) Develop primary from of product, (4) Preliminary field testing, (5) main Product Revision, (6) Main field testing, (7) Operational product revision, (8) Operational fiel testing, (9) Final product revision, (10) Dissemination and implementation. Karena keterbatasan materi instrument, waktu dan kemampuan maka penelitian ini hanya dilakasanakan tahapan 1-5. Sedangkan untuk metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan rumus uji efektivitas menggunakan T-test. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukan bahwa media bimbingan pribadi sosial berbasis Sigil untuk siswa kelas X SMK Tunas Bangsa Tawangsari telah selesai dilaksanakan. Pada Tahap ahli, ahli materi memberikan penilaian terhadap produk sebesar 3,67 (kategori Sangat Baik). Penilaian oleh ahli media sebesar 3,267 (kategori Baik). Uji coba kelompok kecil sebesar 3,253(kategori Baik) dan hasil pemahaman siswa rata-rata Post Test kelompok kontrol 57,65 dan kelas eksperimen 61,85. Pada uji t dengan tingkat kemaknaan 0,05 yaitu terdapat perbedaan yang signifikan terhadap media yang dikembangkan.
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA N 1 POLOKARTO Rita Kumalasari
Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/advice.v2i2.1248

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah motivasi belajar yang rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode terapi terpusat klien satu, dan dianalisis dengan membuat catatan kegiatan sehari-hari. Subjek penelitian ini adalah 5 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Polokarto yang memiliki motivasi belajar rendah dengan 2 siswa sebagai indikator pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah diberikan layanan bimbingan kelompok. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hal ini ditunjukkan dari hasil pretes dan motivasi belajar diperoleh zhitung> ztabel (2,521> 1,645). Kemudian Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya, layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 1 Polokarto.
Pengaruh layanan informasi bimbingan konseling berbantuan media audio visual terhadap empati siswa Rita Kumalasari; Bambang Susanto
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.745 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v7i1.1162

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi kurang berkembangnya empati siswa TK terhadap teman sebaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui effektifitas layanan informasi bimbingan dan konseling berbantuan media audio visual terhadap empati siswa.Penelitian ini mengunakan metode pada penelitian ini kuantitatif, dengan rancangan quasi-eksperimental, rancangan kelompok kontrol (Pra-tes dan Post- tes) (Nonequivalend (Pre-tes dan Post-tes) control-group design) dalam rancangan ini kelompok eksperimen (A) dan kelompok kontrol (B) diseleksi tanpa prosedur penempatan acak (without random assigment). Pada dua kelompok tersebut, sama-sama dilakukan pre-test dan pos-tes. Hanya kelompok eksperimen (A) saja yang diberikan treatment.Hasil penelitian ini terbukti effektif terhadap empati siswa. Empati siswa mengalami kenaikan sebesar 28.9% dari sebelumnya 45.08% meningkat menjadi 73.98%. hasil t-test untuk post-tes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol diketahui nilai t hitung 14.743, menunjukan bahwa nilai post –test pada kelompok eksperimen sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada beda rerata antara nilai post-tes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal  ini dapat diartikan bahwa layanan informasi bimbingan konseling berbantuan media audio visual effektif terhadap empati siswa.Kata kunci : Effektifitas, Audio Visual, EmpatiAbstractThis study is motivated from the result of observation that has under development empathy of kindergarten’s students towards peers. The objective of this study is to find out the effectivity of information service in guidance and counseling by audio-visual media for studets’ empathy.This study used quantitative research with quasi-experimental design, control group design (pre-test and post-test) (Nonequivalend (Pre-test and post- test) control-group design) in this design the experimental group (A ) and the control group (B) is selected without random placement procedure (without random assigment. In these two groups, both performed a pre-test and post-test. Only the experimental group (A) are given treatment.The results of research effective of audio-visual media counseling techniques effective and practical to increase the empathy of students are rational design, key concepts, understanding, purpose, content models, the role and qualifications tutor (counselor) is expected, procedures or steps in the implementation of the audio-visual, evaluation, follow-up, support system. This research is proven effective in improving student behavior. Empathy behavior of students increases 28.9% from the previous 45.08% increase to 73.98%. This increase occurred in all aspects of empathyKeywords: Effective, Audio visual, Empathy
Pengembangan Bimbingan Pribadi dan Sosial Berbasis Sigil tentang Bahaya Pornografi Lia Pebriani Wulandari; Ismail Ismail; Rita Kumalasari
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2019): March
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v4i1.146

Abstract

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development ( R & D ) dengan model Borg dan Gall. Borg dan Gall menetapkan 10 (sepuluh) langkah yang digunakan untuk educational research and development (R & D), yaitu (1) Research and Information collecting, (2) Planning, (3) Develop primary from of product, (4) Preliminary field testing, (5) main Product Revision, (6) Main field testing, (7) Operational product revision, (8) Operational fiel testing, (9) Final product revision, (10) Dissemination and implementation. Karena keterbatasan materi instrument, waktu dan kemampuan maka penelitian ini hanya dilakasanakan tahapan 1-5. Sedangkan untuk metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan rumus uji efektivitas menggunakan T-test. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukan bahwa media bimbingan pribadi sosial berbasis Sigil untuk siswa kelas X SMK Tunas Bangsa Tawangsari telah selesai dilaksanakan. Pada Tahap ahli, ahli materi memberikan penilaian terhadap produk sebesar 3,67 (kategori Sangat Baik). Penilaian oleh ahli media sebesar 3,267 (kategori Baik). Uji coba kelompok kecil sebesar 3,253(kategori Baik) dan hasil pemahaman siswa rata-rata Post Test kelompok kontrol 57,65 dan kelas eksperimen 61,85. Pada uji t dengan tingkat kemaknaan 0,05 yaitu terdapat perbedaan yang signifikan terhadap media yang dikembangkan.
Kedisplinan dalam Pembelajaran Siswa dan Layanan Konseling Kelompok Teknik Kontrak Perilaku Nur Rohma Septiyaningsih; Bambang Susanto; Rita Kumalasari; Awik Hidayati; Muhammad Arief Maulana
Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/advice.v4i2.3395

Abstract

Kedisplinan dalam pembelajaran meruapan suatu hal yang sangat penting bagi siswa karena dengan kedisplinan akan menciptakan suasana dalam kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi nyaman dan kondusif, maka dari itu siswa yang memiliki tingkat kedisplinan dalam pembelajaran yang masih rendah perlu diberikan tindakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui layanan konseling kelompok dengan teknik kontrak perilaku dalam meningkatkan kedisplinan dalam pembelajaran di kelas pada siswa kelas VIII SMP N 5 Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan menggunakan rumus persentase. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 70%. Hasil observasi prasiklus kedisplinan pembelajaran di kelas menunjukkan rata-rata 48,5% yang dikategorikan masih rendah. Siklus I terjadi peningkatan dengan rata-rata 62,5 %, selanjutnya siklus II menunjukkan rata-rata 83,75% yang berhasil melampaui indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 70%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa melaui layanan konseling kelompok dengan teknik kontrak perilaku dapat meningkatkan kedisplinan dalam pembelajaran di kelas pada siswa kelas VIII SMP N 5 Sukoharjo.
POLICY ON THE USE OF SOCIAL MEDIA IN HOSPITALS IN BUILDING COMMUNICATION DURING THE COVID-19 PANDEMIC: LITERATURE REVIEW Kumalasari, Rita; Sulistiadi, Wahyu
Journal of Indonesian Health Policy and Administration Vol. 7, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social media is necessary for almost everyone, including in health services. During the COVID-19 pandemic, social media was widely used to build hospital communications. However, the benefits come with risks, as communication spreads so quickly. A proper policy is needed. This study aims to determine the benefits of social media in building communication in hospitals and the policies that govern it. The method used is a literature study. A literature search, through Science Direct, ProQuest, Google Scholar, and other databases (Google scholar, NIH/NLM, JMIH), with the keywords "social media" AND "communication" AND “policy” AND "hospital" AND "COVID-19 Pandemic", obtained 520 articles completely. According to the inclusion, exclusion, and duplication selection criteria, there were twelve included articles. The results prove that social media plays a role in hospital internal and external communication. The use of social media, in addition to improving hospital communication with all employees, also plays a role in improving communication between hospitals and patients, especially in providing information, telemedicine, helping health promotion to change behavior, influencing patient visits, overcoming limited facilities and access and as a new method that efficient way to reach bigger people during the COVID-19 pandemic. However, a policy that regulates the use of social media is needed. Guidelines based on the principles of maintaining patient privacy and confidentiality, providing correct information, conveying the source of contact information in every information submitted, using clear language, and verifying data.
PSYCHOLOGICAL FIRST AID TRAINING UNTUK MENINGKATKAN MENTAL HEALTH AWARENESS PADA REMAJA DI ERA PANDEMI COVID-19 Edmawati, Mahmuddah Dewi; Susanto, Bambang; Maulana, Muhammad Arief; Kumalasari, Rita
Jurnal Terapan Abdimas Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v8i1.12362

Abstract

Abstract. Growing up in a recession, Gen Z is given more protection, so they are often easily anxious when things don't go the way they want. For this reason, Gen Z needs to have good mental awareness in order to be able to avoid stress and depression in facing life's challenges. This community service aims to increase mental health awareness in adolescents in the era of the covid-19 pandemic. Psychological First Aid (PFA) training participants are youth youth in Kalikatir Hamlet RT 01/ RW 06, Nambangan, Selogiri, Wonogiri. The trainees are Gen Z teenagers, born in 1995-2010. Through Psychological First Aid Training, it is one solution to increase mental health awareness in Gen Z youth in the era of the COVID-19 pandemic. Psychological First Aid (PFA) is a method to help someone in distress so that they feel calm and supported, in order to better cope with their challenges or problems. PFA itself is done by means of peer tutors or peer counselors. The training participants are given the basics of PFA which they will then practice to be able to become good and skilled helpers when helping friends, family or communities who are facing psychological problems. The basis of PFA is caring for someone in distress by showing empathy. PFA has 3 main principles, namely Look, Listen, and Link. Based on the results of the Wilcoxon test, the Z count result is -1.814 with a significance of 0.036. The significance value of Asymp.sig (2-tailed) 0.036 is smaller than 0.05, which means that there is a difference in the average mental health awareness score between before and after being given Psychological First Aid Training so that Psychological First Aid Training is effective for increasing mental health awareness among adolescents in the era of the covid-19 pandemic. Abstrak. Tumbuh di era resesi, membuat Gen Z diberikan perlindungan lebih, sehingga mereka seringkali mudah merasa cemas bila keadaan tidak berjalan sesuai yang mereka inginkan. Untuk itulah gen Z ini perlu memiliki kesadaran mental yang baik agar mampu menghindari stress maupun depresi dalam menghadapi tantangan kehidupannya. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatan mental health awarness pada remaja di era pandemi covid-19. Peserta pelatihan Psychological First Aid (PFA) adalah remaja karangtaruna di Dusun Kalikatir RT 01/ RW 06, Nambangan, Selogiri, Wonogiri. Peserta pelatihan adalah remaja gen Z yaitu kelahiran 1995-2010. Melalui Psychological First Aid Training merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan mental health awareness pada remaja gen Z di era pandemi covid-19. Psychological First Aid (PFA) adalah sebuah metode untuk membantu seseorang dalam kondisi distres agar mereka merasa tenang dan didukung, guna mengatasi tantangan atau permasalahan mereka dengan lebih baik. PFA sendiri dilakukan dengan cara tutor teman sebaya atau konselor teman sebaya. Peserta pelatihan diberikan dasar PFA yang kemudian akan mereka praktikkan untuk bisa menjadi penolong yang baik dan terampil ketika membantu teman, keluarga atau masyarakat yang menghadapi permasalahan psikologis. Dasar dari PFA adalah kepedulian terhadap sesorang dalam kondisi distres dengan menunjukkan empati. PFA memiliki 3 prinsip utama yaitu Look (Lihat), Listen (Dengarkan), dan Link (Hubungkan). Berdasarkan hasil pengujian wilcoxon diperoleh hasil Z hitung sebesar sebesar -1,814 dengan signifikansi sebesar 0,036. Nilai signifikansi Asymp.sig (2-tailed) 0,036 lebih kecil dari 0,05 berarti ada perbedaan rata-rata skor mental health awareness antara sebelum dan sesudah diberikan Pelatihan Psychological First Aid sehingga Pelatihan Psychological First Aid efektif untuk meningkatkan mental health awareness pada remaja di era pandemi covid-19.  
Analysis of X-COMP in Periphrastic Causative Constructions: The Case of the Duri Dialect in the Massenrempulu Language Fathonah, Siti; Kumalasari, Rita
Journal Corner of Education, Linguistics, and Literature Vol. 4 No. 001 (2024): Special Issues
Publisher : CV. Tripe Konsultan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54012/jcell.v4i001.385

Abstract

Periphrastic causative constructions elucidate the causal relationship between two actions inside a single event. The periphrastic causative construction includes X-COMP in the subordinate sentence. This research on X-COMP in the Massenrempulu language employs a descriptive methodology. Data sources derive from written and spoken speech, particularly those featuring the X-COMP form. Data gathering was executed using reading, note-taking, and interviewing methodologies. The employed data analysis method is qualitative descriptive analysis. The causal periphrasis structure in the Duri dialect of the Massenrempulu language is constituted by the verbs kuanni and mangkabua. X-COMP in the causal periphrastic construction of the Massenrempulu language has traits similar to X-COMP in other global languages. The attributes of X-COMP in the Massenrempulu language are contingent upon the subject or object of the principal clause and the existence of the verb that constitutes the causal construction within the principal clause.
ASSESSING SELF-EFFICACY IN VOCATIONAL STUDENTS: DEVELOPMENT AND PSYCHOMETRIC EVALUATION OF A NEW SCALE USING EXPLORATORY FACTOR ANALYSIS Kumalasari, Rita; Sugiharto, Dwi Yuwono Puji; Sugiyo, Sugiyo; Sutoyo, Anwar
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 13 No. 03 (2024): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v13i03.8917

Abstract

Self-efficacy plays a crucial role in shaping students’ motivation, learning strategies, and future career readiness, especially for vocational high school students who are preparing for both academic and practical workforce demands. This study aimed to develop and validate a self-efficacy scale tailored to the context of vocational students by measuring three key dimensions: Magnitude, Generality, and Strength. Using a quantitative approach, the study involved 256 students from vocational schools in Sukoharjo Regency. The validation process employed Exploratory Factor Analysis (EFA) to test the construct validity of the scale, revealing that all items loaded significantly on their respective factors, with some items such as M3, M6, and G3 demonstrating high modification indices. This indicates a strong contribution to the model structure and areas for potential refinement. A novelty of this research lies in its contextual adaptation of the self-efficacy construct to vocational education, which is often underrepresented in psychological measurement studies. The findings confirm that self-efficacy in vocational students is a multidimensional construct and that the developed scale is both valid and reliable. The implications suggest that educators and policymakers can use this scale to design more personalized interventions aimed at enhancing students' confidence across different levels and contexts. Future research could explore longitudinal applications of the scale or its predictive validity on academic and career outcomes.
Analisis Kelengkapan Resep Secara Administratif Dan Farmasetik Di Apotek K-24 Jatilawang Banyumas Kumalasari, Rita; Yunarti, Kresensia Stasiana; Sofiah, Siti Asadu
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelengkapan resep adalah komponen penting dalam peresepan karena dapat mengurangi kesalahan medis (medication error) yang dapat merugikan pasien selama pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan resep dalam aspek administratif dan aspek farmasetik di Apotek K-24 Jatilawang Banyumas berdasarkan Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif observasional noneksperimental yang dilakukan secara retrospektif. Pengambilan data yang dilakukan pada bulan Januari-Maret 2024. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 292 resep. Hasil analisa data menunjukan persentase kelengkapan resep dari aspek administratif yaitu nama dokter (76%), nomor SIP dokter (75,7%), alamat dokter (100%), nomor telefon dokter (98,6%), paraf dokter (57,2%), nama pasien (100%), usia pasien (91,8%), jenis kelamin pasien (42,8%), dan berat badan pasien (18,2%) serta tanggal penulisan resep sebanyak (81,2%). Aspek farmasetik menghasilkan persentase angka bentuk sediaan obat (66,8%), kekuatan sediaan obat (42,5%), stabilitas sediaan obat (100%), dan terjadinya kompatibilitas sediaan pada resep obat sebanyak (2,7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat ketidaklengkapan secara administratif dan farmasetik pada resep sesuai Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek.