Sikap hiperaktif pada anak down syndrome dapat mempengaruhi berjalannya pembelajaran dalam kelas, sehingga pada penelitian ini akan membahas tentang pengaruh teknik punishment dengan media puzzle floor yang diharapkan dapat meminimalisir sikap hiperaktif pada anak tersebut. Teknik punishment merupakan suatu bentuk hukuman yang memberikan efek jera terhadap seseorang, sedangkan media puzzle floor merupakan media edukatif yang bermanfaat untuk meningkatkan daya konsentrasi pada anak. Jadi, media puzle floor ini adalah sebagai bentuk dari punishmentnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode Single Subject Research (SSR) yang biasa disebut dengan penelitian subjek tunggal. Metode SSR artinya metode eksperimen dalam memfokuskan data individu. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain A – B dimana desain tersebut melibatkan fase baseline (A) dan juga fase intervensi (B). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, teknik punishment dengan media puzzle floor berpengaruh terhadap siswa down syndrome yang hiperaktif. Hal itu dibuktikan dengan adanya mean fase intervensi (B) dengan nilai 15 lebih tinggi jika dibandingkan dengan fase baseline (A) yang memperoleh nilai 6,8. Begitupun perubahan level pada analisis antar kondisinya mendapatkan nilai (+9). Pada persentase overlap, mendapatkan nilai 0% dimana hal tersebut menunjukkan jika intervensi yang telah diberikan kepada siswa memiliki pengaruh pada perilaku hiperaktifnya. Berdasar pada hasil dari analisis data dalam kondisi maupun antar kondisi, maka diketahui jika, penerapan teknik punishment dengan media puzzle floor berpengaruh terhadap perilaku hiperaktif pada anak down syndrome. Hal ini, dapat diketahui karena perolehan hasil dari mean level fase intervensi (B) yang lebih tinggi dibandingkan dengan mean level fase baseline (A). Kata Kunci : Teknik Punishment, Media Puzzle Floor, Down Syndrome, Perilaku Hiperaktif