Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan pemahaman matematis pada materi operasi aljabar. Subjek penelitian diambil dengan purposive sampling sebanyak 2 orang siswa. Pemeriksaan validitas data dilakukan dengan triangulasi metode. Analisa data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa : (1) Subjek pada kategori nilai rendah mengalami kesulitan pada indikator menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, mengklasifikasikan objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut, menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika, mengaitkan berbagai konsep. Subjek pada kategori nilai rendah hanya mengetahui pengertian variabel. Subjek sudah mampu membuat model matematika berbentuk aljabar dari permasalahan dan menyajikannya serta mampu memberikan contoh soal berbentuk aljabar. Subjek tidak mampu menyederhanakan soal pecahan bentuk aljabar dan juga kesulitan mengerjakan soal tentang perpangkatan (perkalian berulang); (2) Subjek pada kategori nilai tinggi hanya mengalami kesulitan pada indikator mengaitkan berbagai konsep pada konsep bilangan pecahan. Subjek pada kategori nilai tinggi mampu menjelaskan dengan lengkap pengertian variabel, koefisien, konstanta dan suku. Subjek dapat menyusun pemodelan matematika berbentuk aljabar dari permasalahan dan menyajikannya serta memberikan contoh soal bentuk aljabar. Subjek juga memahami materi perpangkatan (perkalian berulang) dan operasi hitung aljabar, dapat menyatakan operasi bentuk aljabar ke bentuk operasi lainnya, dapat menyelesaikan persoalan berkaitan dengan operasi hitung bentuk aljabar yang melibatkan berbagai konsep kecuali pada konsep bilangan pecahan, dan subjek sudah mengetahui cara menentukan koefisien dan konstanta secara mendasar namun masih mengalami kesulitan menentukan koefisien pada bentuk aljabar apabila level kesukaran soal bentuk aljabar meningkat.