Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG RESIKO TINGGIKEHAMILAN PADA IBU HAMIL DAN IBU YANG MEMILIKI BALITA DI PUSKESMAS DESA BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI SUMATERA UTARA Anita Damayanti Lubis; Saddiyah Rangkuti; Nila Hayati; Niasty Lasmy Zaen; Muslima Pase; Nurhayani Harahap; Tifani Hadi Tri Wahyuni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/5nqmqt25

Abstract

Kehamilan risiko tinggi adalah kondisi yang berpotensi menyebabkan ibu hamil dan bayi mengalami penyakit atau kematian sebelum persalinan. Karakteristik ibu hamil yang berisiko tinggi meliputi usia 35 tahun ke atas, yang dianggap tidak aman karena fungsi organ reproduksi wanita mulai menurun pada usia tersebut. Faktor risiko lainnya termasuk tinggi badan di bawah 145 cm, berat badan kurang dari 45 kg, jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dari anak sebelumnya, dan jumlah anak lebih dari 4. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu - ibu tentang risiko kehamilan yang tinggi, dengan harapan dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak. Kegiatan edukasi dilakukan pada 5 responden, terdiri dari 1 ibu hamil dan 4 ibu dengan balita, melalui penyuluhan kesehatan yang disampaikan dengan menggunakan leaflet sebagai media promosi kesehatan. Proses kegiatan ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pelaporan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa semua peserta dapat memahami materi yang disampaikan. Responden memberikan respon positif, dengan antusias bertanya dan membagikan informasi melalui media sosial. Kesimpulannya, penyuluhan tentang risiko kehamilan perlu dilakukan secara berulang dan menarik agar efektif. Kerja sama antara tenaga kesehatan dan orang tua, khususnya ibu hamil dan ibu balita, sangat penting dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat
Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Sebagai Upaya Promosi Kesehatan Pada Remaja Di Klinik Ismawati Desa Dalu 10 A Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Saddiyah Rangkuti; Nila Hayati; Niasty Lasmy Zaen; Anita Damayanti Lubis; Muslimah Pase
Marsipature Hutanabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2024): Marsipature Hutanabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : CV. Devi Tara Innovations

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This community service activity aims to increase young women's knowledge about BSE (Breast Self-Examination) and identify factors that influence BSE behavior. This study used a quantitative survey design with cross-sectional data collection through the distribution of questionnaires to adolescent girls at Ismawati Clinic, Dalu 10 A Village, Tanjung Morawa District, Deli Serdang Regency, North Sumatra. The study population was all adolescent girls, with statistical analysis including frequency distribution, chi-square, and logistic regression. The results showed that 84% of respondents did not do BSE. Variables that are significantly related to BSE behavior are attitudes, family history, media information, and family influence. The most dominant variable is mass media information with an OR value of 16,295, which means respondents who are exposed to media information have a 16 times greater chance of self-awareness than those who are not exposed to media information. Community service activities were carried out by students of the University of Hajj North Sumatra on May 21, 2024, with the initial stage explaining the definition, benefits, and procedures for conducting BSE, as well as the distribution of related leaflets. The results of the activity showed that participants responded positively and actively participated in discussions and questions and answers. The increasing incidence of breast cancer shows the importance of self-awareness, especially among adolescent girls, for early detection. It was concluded that health counseling through video media is effective in increasing knowledge about BSE, and it is recommended that schools use video media as teaching materials related to breast health and early detection of breast cancer. This activity was considered successful with a positive response from participants.