Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Kejadian Post Operative Nause And Vomiting (PONV) Antara Pasien Dengan Teknik General Anestesi Dan Spinal Anestesi Mukthadi Billah Abrar Manuhutu; Elfi Etikasari
Indonesian Journal of Science, Technology and Humanities Vol. 3 No. 1 (2025): IJSTECH - June 2025
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60076/ijstech.v3i1.1260

Abstract

Anestesi adalah pemberian obat untuk menghilangkan kesadaran yang bersifat sementara dan biasanya berkaitan dengan pembedahan. Secara garis besar anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu anestesi umum dan anestesi regional. Mual muntah pasca operasi merupakan efek samping yang sering terjadi setelah tindakan anestesi, post operative nause and vomiting dapat mengakibatkan berbagi komplikasi seperti luka dehiscene, perdarahan, aspirasi isi lambung, keterlambatan pemulihan dan bertambahnya biaya perawatan. Untuk mengetahui perbandingan kejadian Post Operative Nause And Vomiting ( PONV ) antara pasien dengan teknik General anestesi dan Spinal anestesi di RS PKU Muhammadiyah Gamping. penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriftif komparatif dengan cross sectional. Sampel penelitian adalah 81 responden dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Mann-whiteney Test. hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kejadian Post Operative Nause And Vomiting ( PONV ) antara pasien dengan teknik General anestesi dan Spinal anestesi di RS PKU Muhammadiyah gamping dibuktikan dengan uji Mann-whiteney Test (Sig=0,013). Simpulan: Terdapat perbedaan kejadian Post Operative Nause And Vomiting ( PONV ) antara pasien dengan teknik General anestesi dan Spinal anestesi di RS PKU Muhammadiyah gamping. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa mengembangkan penelitian ini lebih jauh dengan memasukan beberapa faktor seperti riwayat motion of sicknees, durasi operasi yang dapat mempengaruhi kejadian PONV.
Hubungan Durasi Operasi Terhadap Tingkat Shivering Pada Pasien Pasca Operasi Dengan General Anestesi Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Sandy Kurniadi; Elfi Etikasari; Heri Puspito
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 2 No 8 (2025): JKRI - Juli 2025
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Shivering merupakan komplikasi umum yang sering terjadi pada pasien pascaoperasi dengan anestesi umum. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko gangguan kardiopulmoner. Salah satu faktor yang diduga memengaruhi kejadian shivering adalah durasi operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi operasi terhadap tingkat shivering pada pasien pascaoperasi dengan anestesi umum di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain observasional analitik dan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 32 responden dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung menggunakan lembar observasi dan termometer digital. Hasil analisis dengan uji Spearman rank menunjukkan hubungan yang signifikan antara durasi operasi dan tingkat shivering (???? = 0,000; r = 0,851), dengan arah hubungan positif dan kekuatan korelasi sangat kuat. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin lama durasi operasi, semakin tinggi tingkat shivering yang dialami pasien. Penelitian ini menyimpulkan bahwa durasi operasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian shivering pascaoperasi dan perlu adanya strategi pengelolaan suhu tubuh yang lebih optimal pada pasien dengan operasi berdurasi panjang.
PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PASIEN PEMBEDAHAN MINOR DAN MAYOR DENGAN MENGGUNAKAN HARS DI IBS RSUD SLEMAN Dian Antama Putra; Vita Purnamasari; Elfi Etikasari
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.700

Abstract

Kecemasan merupakan respons psikologis umum yang dialami pasien sebelum menjalani tindakan pembedahan, baik mayor maupun minor. Tingkat kecemasan yang tinggi dapat berdampak negatif terhadap kondisi fisik dan proses penyembuhan pasien. Oleh karena itu, diperlukan metode penilaian yang objektif, salah satunya menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan tingkat kecemasan pasien pembedahan mayor dan minor di IBS RSUD Sleman dengan menggunakan instrumen HARS.Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 50 responden dipilih melalui teknik purposive sampling, terdiri dari 25 pasien pembedahan mayor dan 25 pasien pembedahan minor. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner HARS dan dianalisis menggunakan uji statistik Mann-Whitney.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien pembedahan mayor memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pasien pembedahan minor, dengan nilai signifikansi p-value sebesar 0.000.Kesimpulannya, jenis pembedahan berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pasien. Pembedahan mayor cenderung menimbulkan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan pembedahan minor.Disarankan kepada tenaga kesehatan, khususnya perawat dan penata anestesi, untuk melakukan pengkajian kecemasan secara sistematis sebelum operasi dan memberikan intervensi psikologis yang sesuai untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien.
KOMBINASI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN AROMATERAPI LAVENDER UNTUK MENGATASI MUAL MUNTAH POST SECTIO CAECAREA Istiqomah Rosidah; Elfi Etikasari
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 3 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i3.603

Abstract

Latar belakang: Prosedur SC dipilih ketika persalinan normal melalui vagina tidak dapat dilakukan atau berpotensi membahayakan ibu maupun bayi. Spinal anestesi sering digunakan untuk operasi section caecarea karena sangat disukai dan paling aman. Selain itu Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) atau mual muntah setelah pembedahan kerap dialami pasien pasca pembedahan dengan spinal anestesi. Terapi relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender dipercaya dapat membantu pasien lebih rileks dan mengurangi mual muntah post operasi Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kombinasi Terapi Relaksasi Otot Progresif dan aromaterapi lavender pada Paien Post Sectio caesarea Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan quasi-eksperimental design dengan two grup pre-test and Post-test. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, berjumlah 25 responden tiap kelompok. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Hasil: Mayoritas responden sebelum dilakukan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol mengalami mual dan muntah dan setelah dilakukan intervensi terjadi penurunan skor mual muntah pada kelompok intervensi menjadi mual saja sedangkan pada kelompok kontrol paling banyak mengalami mual dan muntah Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan skor mual muntah pada pasien Post sectio caesarea