Latar Belakang : Kinerja pegawai merupakan salah satu indikator utama keberhasilan organisasi, termasuk di lingkungan Balai Pemasyarakatan (Bapas). Gaya kepemimpinan yang diterapkan pimpinan sangat mempengaruhi tingkat motivasi kerja pegawai. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan gaya kepemimpinan demokratis dan menganalisis pengaruhnya terhadap motivasi serta kinerja pegawai di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari. Kepemimpinan demokratis dinilai penting karena melibatkan partisipasi aktif pegawai, keterbukaan komunikasi, dan penghargaan terhadap kontribusi individu, yang berpotensi menciptakan lingkungan kerja inklusif dan produktif. Metode : Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis telah diterapkan secara konsisten melalui pelibatan pegawai dalam pengambilan keputusan, komunikasi terbuka antara pimpinan dan staf, serta pemberian apresiasi terhadap kinerja pegawai. Penerapan gaya ini terbukti meningkatkan rasa memiliki, kepuasan kerja, serta motivasi intrinsik pegawai yang berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja organisasi. Meskipun demikian, beberapa hambatan seperti budaya kerja lama yang pasif, keterbatasan waktu, dan perbedaan karakter individu masih menjadi tantangan dalam mengoptimalkan penerapan kepemimpinan demokratis. Kesimpulan : Diperlukan strategi lanjutan berupa penguatan budaya organisasi, pelatihan kepemimpinan, pengembangan kompetensi pegawai, serta optimalisasi manajemen waktu agar kepemimpinan demokratis dapat diterapkan lebih efektif dan berkelanjutan.