Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teknik Olah Pernapasan Senam Tera dalam upaya menurunkan tingkat kecemasan Ibu Hamil di RW 07 Leuwigajah Cimahi Juaeriah, Ryka; Yuliana, Yuliana; Dyeri Susanti; Widya Putriastuti; Sri Wahyuni
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v4i1.870

Abstract

Menurut WHO (2020) sekitar 10% ibu hamil mengalami depresi dan kondisi ini lebih tinggi terjadi pada negara berkembang yaitu mencapai 15,6% selama kehamilan dan 19,8% setelah melahirkan. Pada trimester III kecemasan yang dirasakan ibu hamil semakin meningkat dikarenakan persalinan yang semakin dekat dan bayangan negatif tentang persalinan seperti ketakutan tidak bisa melahirkan, nyeri persalinan atau komplikasi yang tidak terduga. Ibu hamil yang mengalami kecemasan membutuhkan upaya untuk menurunkannya. Ibu hamil dengan kecemasan akan meningkatkan kejadian preeklamsia sampai 7,84 kali lipat sehingga jika tidak segera ditangani akan berdampak pada kesejahteraan ibu dan bayi. Salah satu jenis senam yang efektif untuk menurunkan kecemasan adalah senam pernapasan tera. Senam tera merupakan olahraga pernapasan yang dipadu dengan gerak dan diadopsi dari senam Tai Chi. Seluruh gerakan pada senam tera dapat menurunkan kecemasan (ansietas), stress, dan menurunkan tingkat depresi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan dengan pemberian senam pernapasan tera. Pengabdian masyarakat dilakukan di RW 07 Leuwigajah kepada 10 orang ibu hamil. Sebelum intervensi, diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami tingkat kecemasan sedang sebanyak 7 orang (70%) dan sebagian kecil mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak 3 orang (30%). Setelah ibu hamil mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat bersama tim pengabdi dan melakukan senam tera terjadi penurunan tingkat kecemasan yaitu sebanyak 8 orang (80%) menjadi tidak cemas dan 2 orang (20%) dengan kecemasan ringan. Kesimpulan kegiatan olah pernapasan  senam  tera  dapat  menurunkan  tingkat  kecemasan  dalam       menghadapi persalinan pada ibu hamil. Ibu hamil dapat melakukan olah pernapasan senam tera sebagai salah satu penatalaksanaan dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan.  
Pemberdayaan Kegiatan Kelas Ibu Balita Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Pemantauan Tumbang Anak Dengan Aplikasi Beraksi Di Wilayah Kerja Melong Asih Fatonah HS, Sofa; Dyeri Susanti; Ryka Juaeriah; Yuliana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 5 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i5.1689

Abstract

Proses tumbuh kembang yang merupakan interkasi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari bapak dan ibu, sedangkan faktor lingkungan yang merupakan lingkungan biologis, fisik, psikologis dan sosial. Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang  mempunyai anak berusia antara 0 sampai 5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya. Program BERAKSI memberikan penawaran untuk deteksi awal stunting menggunakan aplikasi pada Smartphone yang dapat digunakan dengan mudah dan sewaktu-waktu oleh orang tua, kader, dan tenaga kesehatan. Program BERAKSI juga dilengkapi dengan tampilan stimulasi perkembangan, menu nutrisi gizi seimbang, dan parenting untuk meningkatkan pengetahuan orang tua. Program BERAKSI dapat digunakan pada kegiatan POSYANDU sehingga memudahkan para kader untuk melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan, serta memudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi kepada orang tua. dibimbing oleh fasilitator. setelah intervensi sebagian besar 18 orang (72%) berpengetahuan baik dan setelah diberikan intervensi sebagian besar responden 20 orang (80%) memiliki keterampilan baik dalam pemantauan melalui aplikasi BERAKSI