Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Kasus Hambatan Pelaksanaan Eksekusi Akibat Kesalahan Pengetikan Amar Putusan Perdata Agama: (Putusan Nomor 2499/Pdt.G/2018/PA.JB) Tobing, Sarah Angelina Setiahata Lumban; Sandini, Jessica
Jurnal Hukum Lex Generalis Vol 5 No 10 (2024): Tema Filsafat Hukum, Politik Hukum dan Etika Profesi Hukum
Publisher : CV Rewang Rencang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56370/jhlg.v5i10.1372

Abstract

This case study examines the obstacles to the execution of religious civil court decisions due to clerical errors in the dispositive part of the decision, specifically in Decision Number 2499/Pdt.G/2018/PA.JB. The research employs a normative juridical approach using a library research method, analyzing relevant legislation, legal doctrines, and jurisprudence. The findings reveal that clerical errors, even if they do not alter the substance of the case, can create legal uncertainty, hinder execution, and force the aggrieved party to undergo additional legal processes, such as a Judicial Review and a new lawsuit. This highlights that clerical errors are not merely administrative issues but also impact justice and the effectiveness of the law. The study recommends increased diligence in reviewing and correcting the dispositive part of decisions, developing efficient repair mechanisms, raising public legal awareness, developing standards and guidelines for writing dispositive parts of decisions, and improving the quality of human resources in the religious court system.
Sosialisasi Mitigasi Bencana Tsunami melalui Permainan bagi Anak-anak Kampung Huntap Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang Hutabarat, Rugun Romaida; Prianto, Yuwono; Rifurio, Muhammad Haikal; Devi, Devi; Aurelia, Jessica; Tobing, Sarah Angelina Setiahata Lumban
Jurnal Abdimas Prakasa Dakara Vol. 5 No. 1 (2025): Inovasi Edukatif dan Teknologi Partisipatif untuk Pemberdayaan Komunitas dalam
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37640/japd.v5i1.2273

Abstract

Anak-anak penyintas tsunami Selat Sunda 2018 yang tinggal di Kampung Huntap Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, masih menghadapi trauma psikologis dan kurangnya pemahaman tentang mitigasi bencana. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak terhadap risiko tsunami melalui pendekatan permainan edukatif yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Metode pelaksanaan mencakup tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan kegiatan berbasis permainan (seperti simbol bencana, lagu tsunami, lapbook, dan petak jongkok), serta evaluasi melalui observasi dan diskusi tim. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa anak-anak menunjukkan respon aktif dan antusias, cepat memahami pesan mitigasi, serta mengalami peningkatan pemahaman tentang tindakan saat terjadi bencana. Kesimpulannya, pendekatan sosialisasi berbasis permainan terbukti efektif sebagai media pendidikan kebencanaan sekaligus sarana trauma healing yang menyenangkan, relevan dengan prinsip perlindungan anak dalam situasi darurat sebagaimana diatur dalam kebijakan nasional.
Pemberian Grasi Terhadap Terpidana Mati Pengedar Narkotika Tobing, Sarah Angelina Setiahata Lumban
Jurnal Global Ilmiah Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v1i2.14

Abstract

Indonesia sebagai negara yang berlandaskan hukum menghadapi tantangan serius dalam penegakan hukum, terutama dalam kasus pelanggaran narkotika yang merugikan bangsa. Penulisan ini membahas peran dan prosedur pemberian grasi, dengan fokus pada kasus pidana mati yang terkait dengan tindak pidana narkotika. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah hukum normatif dengan menganalisis dokumen sekunder dan studi kasus pemberian grasi sebelumnya. Dalam artikel ini dijelaskan bahwa pidana mati di Indonesia dijatuhkan sebagai bentuk hukuman utama, terutama dalam kasus-kasus narkotika. Grasi, sebagai hak prerogatif Presiden, menjadi instrumen penting dalam memberikan pengampunan atau mengubah hukuman. Proses pengajuan grasi melibatkan tahapan yang kompleks, melibatkan pengadilan, Mahkamah Agung, dan akhirnya Presiden. Grasi dapat diberikan dengan alasan-alasan tertentu seperti pertimbangan kemanusiaan, jasa terpidana bagi masyarakat, kondisi kesehatan terpidana, dan perilaku positif di dalam penjara. Meskipun proses grasi dijelaskan secara rinci, penelitian ini mengungkapkan beberapa tantangan, termasuk ketidakpastian waktu eksekusi bagi terpidana mati. Implikasi hukum dari pemberian grasi juga menjadi perhatian, termasuk pengampunan dan perubahan jenis hukuman tanpa menghapus kesalahan yang dilakukan oleh terpidana. Penelitian ini menyimpulkan dengan merumuskan beberapa pertanyaan kunci seputar prosedur grasi dan prinsip-prinsipnya, serta menekankan pentingnya pemahaman terhadap aspek-aspek dalam konteks tindak pidana narkotika di Indonesia.