Dzahabiyyah, Tania Yumna
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh kompetensi perawat dan kualitas pelayanan terhadap niat berkunjung ulang pasien di instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka Dzahabiyyah, Tania Yumna; Saryatmo, Mohammad Agung
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v9i2.33900

Abstract

Hospitals as one of health service providers are faced with the challenge of providing optimal and superior services. This study aims to prove the influence of nurse competency and service quality on patients' intention to revisit patients at the Emergency Room (IGD) of the Majalengka Regional General Hospital. This research is quantitative research using a questionnaire. The research results were analyzed using the Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results of the study showed that nurse competency had no significant influence on patient visit intentions, service quality had a positive and significant influence on patient revisit intentions, nurse competency had a positive and significant influence on service quality, and nurse competency and service quality had a significant and positive influence on patient revisit intentions. The results of this study indicate the importance of hospital efforts in improving nurse competency and service quality in order to increase patient intention to revisit. Rumah sakit sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan dihadapkan pada tantangan untuk memberikan pelayanan yang optimal dan unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kompetensi perawat dan kualitas pelayanan terhadap niat berkunjung ulang pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan kompetensi perawat tidak berpengaruh signifikan terhadap niat berkunjugng pasien, kualitas layanan pengaruh positif dan signifikan terhadap niat berkunjung ulang pasien, kompetensi perawat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas layanan, serta kompetensi perawat dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat berkunjung ulang pasien. Hasil penelitian ini ini menandakan pentingnya upaya rumah sakit dalam meningkatkan kompetensi perawat dan kualitas pelayanan agar meningkatkan niat berkunjung ulang pasien.
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI LANSIA PENDERITA OSTEOARTHRITIS DI PANTI WERDHA KRISTEN HANA Dzahabiyyah, Tania Yumna; Gunawan, Shirly; Alfarisi, Mohamad Daffa; Tjongarta, Winny; Husada, Miftah; Listiono, Kevin Sanjaya; Putri, Hadyan Prasetyaningtyas; Sobiyanto, Mohammad Nuh; Marshanda, Santy; Harsisnowo, Raden; Amin, Mohamad Shodiqul; Rumbay, Vaya Talenta
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42133

Abstract

Osteoartritis (OA) menempati peringkat ketujuh sebagai penyebab years lived disability (YLD) pada lansia usia 70 tahun ke atas. Osteoartritis merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan rusaknya tulang rawan yang melapisi ujung tulang sendi, dan biasanya semakin memburuk seiring waktu. Penyakit ini sebagian besar menyerang lutut, tangan, dan pinggul, serta dapat sendi lainnya. Beberapa faktor risiko meliputi usia tua, jenis kelamin perempuan, obesitas, dan komorbid berupa hipertensi berperan besar dalam peningkatan kejadian OA. Mengetahui faktor risiko yang dapat dimodifikasi sangat penting untuk mencegah kecacatan dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serta faktor risiko lansia penderita OA. Penelitian dilakukan secara cross-sectional pada lansia penderita OA di Panti Werda Hana periode Oktober – November 2024 dengan teknik total sampling. Analisis data dilakukan dengan melakukan uji chi-square. Hasil studi menunjukkan, dari total 90 lansia yang tinggal di Panti Werda Hana, terdapat 26 lansia (28,9%) yang menderita OA. Pasien OA didominasi oleh perempuan (73,1%). Lansia penderita OA paling banyak berada dalam rentang usia 70-79 tahun (46,2%). Sebagian besar lansia (92,3%) mengalami OA di bagian lutut. Sebanyak 76,9% lansia penderita OA memiliki faktor risiko obesitas dan 76,9% memiliki komorbid berupa hipertensi. Pentingnya mengetahui faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti IMT yang tinggi dan pencegahan ataupun penanganan terhadap komorbid yang dialami untuk menurunkan kejadian OA dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
HUBUNGAN PENCEGAHAN PRIMER DEMENSIA DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA Alfarisi, Mohamad Daffa; Gunawan, Shirly; Dzahabiyyah, Tania Yumna; Tjongarta, Winny; Husada, Miftah; Listiono, Kevin Sanjaya; Putri, Hadyan Prasetyaningtyas; Sobiyanto, Mohammad Nuh; Marshanda, Santy; Harsisnowo, Raden; Amin, Mohamad Shodiqul; Rumbay, Vaya Talenta
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42134

Abstract

Demensia merupakan penyakit neurodegeneratif yang menjadi penyebab kematian nomor 7 di dunia. Berdasarkan World Health Organization (WHO) lebih dari 55 juta orang di dunia mengalami demensia. Penyakit ini menyebabkan kerusakan progresif yang berkaitan dengan memori, pengenalan, orientasi spasial dan temporal, serta komunikasi. Patofisiologi demensia belum sepenuhnya dimengerti. Pencegahan demensia pada lansia dapat dilakukan melalui upaya pencegahan primer, yaitu dengan menghilangkan faktor risiko tertentu. Salah satu pendekatan upaya ini adalah dengan tetap aktif secara kognitif, fisik dan sosial di usia paruh baya serta usia lanjut. Literatur ini merupakan hasil dari pencarian di Google Scholar, PubMed, Science Direct, Hindawi, Medline, dan Cochrane. Berikutnya dilakukan seleksi untuk memilih literatur yang sesuai. Peninjauan isi literatur yang telah memenuhi kriteria dilakukan untuk memulai penulisan kemudian diskusi disusun secara sistematis. Ada bukti observasional yang menunjukkan bahwa perkembangan demensia dapat ditunda dengan intervensi seperti modifikasi gaya hidup yaitu mendorong pasien untuk aktif secara fisik dan kognitif, menjaga pola makan yang sehat, serta mengelola gangguan pendengaran dan faktor risiko kardiovaskular, khususnya hipertensi. Patogenesis demensia belum sepenuhnya dimengerti, namun pencegahan primer dapat dipertimbangkan untuk dilakukan karena sebagian besar faktor yang terlibat dalam timbul dan berkembangnya demensia dapat diatasi, sehingga tujuan pencegahan ini dapat menunda timbulnya sindrom demensia pada lansia.