Galih Zulva Nugroho, Erlangga
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementation of Foot Reflexology Impacts Pain Intensity, Sleep Quality and Breast Milk Production in Post-Caesarean Section Patients M.Basyah, Halimatussakdiah; Wagiyo, Wagiyo; Galih Zulva Nugroho, Erlangga; Suwardi, Suwardi; Azhari, Della Putri
Journal Keperawatan Vol. 4 No. 1 (2025): May 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58774/jourkep.v4i1.115

Abstract

Background: Sectio caesarea is a major surgical procedure that generally causes postoperative pain, so it can interfere with the physical and psychological recovery process of the mother, including in terms of initiation and smooth production of breast milk (ASI). In addition, the effects of the pain caused can cause sleep disorders in patients. Non-pharmacological therapy is needed to overcome these problems. Purpose: To determine the impact of applying foot reflexology on pain intensity, sleep quality and breast milk production in post-cesarean section patients. Methods: This type of research is descriptive through a case study approach involving 3 respondents who are post-cesarean section patients. The research instrument uses the PSQI (Pitsburgh Sleep Quality Index) questionnaire to assess sleep quality and VRS (Verbal Rating Scale) to assess pain levels. The intervention of foot reflexology application was carried out for 3 days. Results: After being applied to respondents, the results showed that there was a decrease in the pain scale from an average scale of 2.66 to 1.33, there was an increase in sleep quality as indicated by a score of 12 (bad) to a score of 9 (good), and there was an increase in breast milk production from patients who were unable to produce breast milk to those who were able to produce breast milk with an average production of 47 ml. Conclusion: The application of foot reflexology can reduce pain intensity, improve sleep quality and breast milk production in post-caesarean section patients.
Hubungan Ansietas terhadap Kualitas Tidur pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang Menjalani Hemodialisis: Studi Literatur Galih Zulva Nugroho, Erlangga; Damar Aji aLI, Enrico; Abdurrahman, Abdurrahman
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 14 No. 2 (2021): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan proses penurunan fungsi ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa kelainan struktural atau fungsional dengan nilai laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 ml/menit/1.73 m2. Pasien penyakit ginjal kronik (PGK) membutuhkan program terapi pengganti ginjal untuk menggantikan fungsi ginjalnya yang telah rusak. Terapi pengganti ginjal yang paling banyak digunakan adalah hemodialisa. Terapi ini menyebabkan berbagai jenis permasalahan fisik dan psikologis pada pasien, yaitu ansietas dan pemenuhan kebutuhan tidur yang tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ansietas terhadap kualitas tidur pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Penelusuran jurnal dari rentang tahun 2015-2020 melalui ProMed, Science Direct, PubMed, dan Google Schoolar. Ada 27 jurnal yang diseleksi melalui tahap identification, screening dan eligibility, sehingga tersisa 8 jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Hasil analisa dari 8 jurnal terdapat 6 jurnal yang menunjukkan bahwa sebagian besar pasien PGK yang menjalani HD mengalami ansietas dan 2 jurnal yang menunjukkan bahwa sebagian besar pasien PGK yang menjalani HD memiliki kualitas tidur yang buruk. Studi literatur dari 8 jurnal ini menunjukkan bahwa (56,5%) pasien mengalami ansietas dan (63,1%) pasien memiliki kualitas tidur buruk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien PGK yang menjalani hemodialisis mengalami ansietas dan kualitas tidur yang buruk. Ansietas dipengaruhi oleh usia, prosedur, intensitas dan lama menjalani hemodialisa. Insomnia tidak berhubungan dengan faktor jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan, tingkat hemoglobin, merokok, kebiasaan konsumsi kopi. Faktor yang paling mempengaruhi kualitas tidur adalah ansietas. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara ansietas terhadap kualitas tidur pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis.