Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDAMPINGAN PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI PELAKU UMKM DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Wati, Herlina; Alifah, Rifa Nur; Karimah, Zulfah Jannatul; Hardiansah, Hardiansah; Laili, Nizar Adi; Asiyah, Binti Nur
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i1.31895

Abstract

ABSTRAK                                                                            Tantangan dalam pengelolaan keuangan yang efektif serta rendahnya literasi keuangan dan pemahaman akuntansi menyebabkan pelaku UMKM kesulitan dalam menyusun laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di Desa Plosokandang, Tulungagung, melalui pendampingan pencatatan keuangan sederhana. Metode yang digunakan adalah intervensi sosial dengan pendekatan partisipatif dan edukatif. Kegiatan ini mencakup pelatihan, praktik langsung pencatatan keuangan, dan evaluasi berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan sederhana serta menyadari pentingnya pemisahan antara keuangan pribadi dan usaha. Pendekatan edukatif dan praktik langsung terbukti efektif dalam membangun kapasitas akuntansi praktis UMKM untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih rasional dan terstruktur. Kata kunci: UMKM; Pencatatan Keuangan; Literasi Keuangan; Pengambilan Keputusan.  ABSTRACTChallenges in effective financial management as well as low financial literacy and understanding of accounting cause MSME actors to have difficulty in preparing financial reports as a basis for decision making. This service program aims to increase the capacity of MSME actors in Plosokandang Village, Tulungagung, through assistance in simple financial recording. The method used is social intervention with a participatory and educational approach. This activity includes training, hands-on financial recording practices, and ongoing evaluation. The results of the activities showed an increase in the understanding and skills of MSME actors in preparing simple financial reports and realizing the importance of separating personal and business finances. The educative and hands-on approach proved effective in building the practical accounting capacity of MSMEs to support more rational and structured business decision-making. Keywords: MSMEs; Financial Record Keeping; Financial Literacy; Decision Making.
Pendistribusian Dana Zakat Infak dan Sedekah kepada Lansia dan Fakir Miskin melalui Program Bantuan Biaya Hidup di Baznas Kabupaten Tulungagung Karimah, Zulfah Jannatul; Siswahyudianto, Siswahyudianto; Supriyadi, Ahmad
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JAMSI - Juli 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1615

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan Program Pendistribusian Lansia dan Fakir Miskin BAZNAS Kabupaten Tulungagung, untuk mengetahui pelaksanaan Pendistribusian Lansia dan Fakir Miskin BAZNAS Kabupaten Tulungagung, serta untuk mengetahui hasil evalusasi dari Pendistribusian Lansia dan Fakir Miskin BAZNAS Kabupaten Tulungagung. Penulisan ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang diperoleh yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa (1) perencanaan program pendistribusian ini melalui proses administrasi di kantor BAZNAS, survey lokasi mustahik, pengajuan data mustahik pada pimpinan, (2) pelaksanaan dalam program pendistribusian dilakukan oleh relawan BAZNAS yang menerima bantuan beasiswa SKSS, (3) evaluasi dari program ini yaitu terdapat hambatan yang sering terjadi di lapangan terkait pendistribusian kepada mustahik, dengan alasan tidak ada akses komunikasi antara distributor dengan mustahik dikarenakan mayoritas mustahik hidup sebatangkara dan sudah berusia lanjut, sehingga dari pihak BAZNAS belum ada tindakan yang tepat yang dapat dilakukan mengenai evaluasi terhadap hambatan yang terjadi.