Remaja rentan mengalami masalah gizi seperti kekurangan berat badan dan kelebihan berat badan. Kekurangan asupan energi dalam waktu lama akan menurunnya berat badan dan kekurangan zat gizi lainnya seperti protein dan lemak. Hal ini dapat menyebabkan pengurangan laju pertumbuhan dan penurunan massa otot tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, protein dan lemak dengan status gizi pada remaja putri di Kota Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode observasional analitik dan desain Cross Sectional yang berlangsung selama tujuh bulan di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Lokasi penelitian mencakup empat SMP Negeri yang dipilih secara simple random sampling, yaitu SMP Negeri 3, SMP Negeri 9, SMP Negeri 12, dan SMP Negeri 15 Surakarta, dengan tujuan menciptakan populasi yang lebih homogen. Populasi penelitian terdiri dari remaja putri berusia 13–15 tahun yang memenuhi kriteria tertentu, dan total sampel sebanyak 204 orang dipilih melalui metode multistage sampling di tahap awal dan diikuti oleh simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan metode Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) untuk memperoleh informasi terkait identitas responden serta asupan gizi mereka. Data yang diperoleh diuji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika data berdistribusi normal (p > 0,05), digunakan uji korelasi Pearson Product Moment, sedangkan untuk data yang tidak berdistribusi normal (p < 0,05), digunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian berdasarkan uji dengan Rank Spearman diketahui tidak ada hubungan asupan energi dengan status gizi (p=0,493), tidak ada hubungan asupan protein dengan status gizi (p=0,145), dan tidak ada hubungan lemak dengan status gizi (p=0,230).