Halusinasi pendengaran adalah salah satu gejala umum pada skizofrenia yang dapat memiliki dampak negatif signifikan terhadap kualitas hidup, fungsi sosial, dan kesehatan mental individu. Halusinasi pendengaran dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas hidup, fungsi sosial, dan kesehatan mental individu. Ketika seseorang mengalami halusinasi pendengaran, terutama jika suara-suara tersebut bersifat mengkritik, mengancam, atau memberi perintah, hal ini dapat menyebabkan stres emosional yang berat dan meningkatkan kecemasan. Terapi manajemen diri merupakan salah satu intervensi yang dapat membantu mengatasi halusinasi pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan terapi manajemen diri dalam mengatasi halusinasi pendengaran. Penelitian kuantitatif dengan desain pre-experimental designs one group pretest-posttest ini melibatkan 15 responden yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan penilaian mengacu pada Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Kriteria penilaian meliputi halusinasi belum teratasi (gejala ≥80%), teratasi sebagian (gejala berkurang namun masih sering dirasakan), dan teratasi (gejala <80%). Hasil penelitian menunjukkan sebelum intervensi, seluruh responden (100%) mengalami halusinasi belum teratasi, sedangkan setelah intervensi terdapat peningkatan dengan 7 responden (46,7%) halusinasi teratasi sebagian dan 4 responden (26,7%) halusinasi teratasi. Analisis Wilcoxon menunjukkan penurunan nilai median dari 100(100) menjadi 75(50-100) dengan p-value 0,002 (< 0,05). Dapat disimpulkan bahwa terapi manajemen diri efektif dalam mengatasi halusinasi pendengaran.