Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Preferensi Visual Wisatawan terhadap Atraksi Utama Jalur Bandros Bandung Rute Diponegoro dengan Pendekatan Eye-Tracking Tamia, Jiskha Dhita; Alvara, Kayla Mutiara; Ahdiaty, Keisha Bumi; Salsabila, Raihan Zulfa; Ritonga, Riyan Maulana; Adindari, Zackyah Azima; Pratama, Armandha Redo
Jurnal Pariwisata dan Perhotelan Vol. 2 No. 4 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjpp.v2i3.4233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi visual wisatawan terhadap objek-objek utama sepanjang Rute Bandros Diponegoro di Kota Bandung dengan menggunakan teknologi pelacakan mata (eye-tracking). Studi ini melibatkan tiga partisipan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, yang direkam arah pandang, durasi fiksasi, dan pergerakan matanya selama mengikuti tur kota menggunakan Bandros. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak iMotions, menghasilkan visualisasi berupa peta panas (heatmap), plot pandangan (gaze plot), dan peta spasial. Hasil analisis menunjukkan bahwa objek seperti Taman Lansia, Rumah Hantu Braga, dan Museum Kota Bandung memiliki daya tarik visual yang tinggi, sedangkan objek seperti Penjara Banceuy dan Warenhuis De Vries kurang menarik perhatian. Faktor visual seperti warna, keterbukaan ruang, dan konteks sejarah memengaruhi daya tarik suatu objek. Penelitian ini juga mengungkap bahwa latar belakang pendidikan turut membentuk pola perhatian visual wisatawan. Penelitian ini berkontribusi terhadap strategi pengembangan interpretasi visual destinasi kota dan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, pelaku industri kreatif, serta penyelenggara tur untuk meningkatkan kualitas pengalaman wisata berbasis rute di kawasan perkotaan.
Community Irritation and Tourism Impact in Kampung Pelangi 200: A Qualitative Assessment Widyastuti; Aulia, Danisya Ersadianis; Alvara, Kayla Mutiara
Journal of Tourism Sustainability Vol. 5 No. 2 (2025): Volume 5 Number 2 (2025)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/jtospolban.v5i2.156

Abstract

Mass tourism increasingly impacts urban destinations and local communities, often leading to both economic opportunities and socio-environmental challenges. Kampung Pelangi 200 (Lembur Katumbiri) in Dago, Bandung, exemplifies these dynamics. Originally a relocation site along the Cikapundung River, this village gained viral popularity after a colorful transformation and rebranding in May 2025, attracting a surge of domestic visitors. This study aims to analyze the multidimensional impacts of mass tourism on the local community, focusing on economic, socio-cultural, and environmental aspects. Using a qualitative descriptive approach, data were collected through non-participant observation, document analysis, and semi-structured interviews with 13 informants across three neighborhood units (RTs). The study applies Doxey's Irritation Index to assess shifts in community sentiment, along with the Community Capitals Framework (CCF) to explore how local assets are mobilized in response to tourism development. Findings indicate that the revitalization led to increased income and informal employment opportunities, particularly benefiting residents living near high-traffic photo spots. However, economic gains were unevenly distributed. Socio-culturally, minor acculturation occurred, though largely mitigated by the community's prior exposure to urban diversity. Environmentally, tourism has caused issues with congestion and waste management, exacerbated by inadequate infrastructure. Community responses fall between Doxey's Apathy and Annoyance stages, reflecting economic acceptance mixed with fatigue from saturation. Through the lens of the CCF, limited financial and environmental capital restrict sustainability, while strong social cohesion supports resilience. These findings underscore the need for inclusive and community-driven tourism management strategies to ensure long-term sustainability and local well-being.