Pengelolaan sampah organik di sekolah menjadi salah satu indikator penting dalam mewujudkan pendidikan berkelanjutan dan penanaman jiwa cinta lingkungan volume sampah organik yang tinggi di SMK X Bungah menuntut adanya solusi berbasis partisipasi siswa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa dalam mengelola sampah organik melalui penerapan teknologi lubang resapan biopori dan komposter. Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD), yang memungkinkan siswa mengidentifikasi masalah, merumuskan solusi, dan mempraktikkan langsung teknologi tersebut. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test serta observasi keterampilan praktik. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa sebesar 78%, keterampilan praktik 82%, dan penurunan volume sampah organik di lingkungan sekolah. Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan transfer pengetahuan, tetapi juga keberhasilan membangun kemampuan psikomotorik. Siswa tidak sebatas memahami teori, tetapi juga mampu menghasilkan produk nyata yang dapat langsung dimanfaatkan di lingkungan sekolah. Program ini diharapkan dapat menjadi model implementasi pendidikan lingkungan berbasis aksi di sekolah kejuruan, keberhasilan program menjadi peluang untuk integrasi pembentukan tim lingkungan sekolah, serta pengembangan kemitraan dengan pemerintah desa dalam mewujudkan pengelolaan sampah terpadu dan berkelanjutan.