Sifilis merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh Spirochaete Treponema Pallidum. Peningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang sifilis dapat melakukan tindakan pencegahan yang efektif untuk menghindari penularan sifilis. Penyuluhan tentang infeksi menular seksual Sifilis telah dilakukan di Puskesmas Makkasau Makassar. Sebelum memulai materi penyuluhan, dilakukan dengan pengisian kuisoner awal (Pre-Test), dilanjutkan pemaparan materi penyuluhan dan sesi diskusi/tanya jawab dengan peserta penyuluhan dan yang terakhir pengisian kuisioner evaluasi (Post-Test). Hasil pengisian kuisioner awal dan akhir dianalisis dengan uji normalitas Saphiro-Wilk dan uji Wilcoxon Rank Test. Penyuluhan diikuti oleh 45 orang. Kegiatan ini mendapatkan respon dan feedback positif dari masyarakat dengan memperhatikan dan dengan memberikan pertanyaan dan peserta tampak paham dan puas dengan penjelasan-penjelasan yang telah diberikan. Pengetahuan masyarakat meningkat signifikan setelah penyuluhan dengan nilai p < 0,05. Namun masih ada hambatan atau kendala yang dihadapi saat penyuluhan yaitu adanya keterbatasan waktu penyuluhan bersamaan dengan jam pelayanan di Puskesmas Makkasau, baik kegiatan pelayanan didalam gedung serta pelayanan luar gedung. Kata kunci: Kesadaran masyarakat, Penyuluhan, Sifilis. ABSTRACT Syphilis is a sexually transmitted infection caused by Spirochaete Treponema Pallidum. Increasing public awareness and knowledge about syphilis can help carry out effective preventive measures to avoid the transmission of syphilis. Counseling about sexually transmitted infections of Syphilis has been carried out at the Makkasau Makassar Health Center. A Pre-Test was conducted before the counseling started by filling out the initial questionnaire, followed by the presentation of counseling material and discussion/question and answer sessions with counseling participants, and finally filling out an evaluation questionnaire (Post-Test). The results of filling out the initial and final questionnaires were analyzed by the Saphiro-Wilk normality test and the Wilcoxon Rank Test. The counseling was attended by 45 people. This activity received positive responses and feedback from the community by paying attention and by giving questions and participants seemed to understand and be satisfied with the explanations that had been given. Community knowledge increased significantly after counseling with a p < 0.05. However, there are still obstacles faced during counseling, namely the limited counseling time along with service hours at the Makkasau Health Center, both service activities inside the building and services outside the building. Keywords: Public awareness, Education, Syphilis.