Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keragaman Jenis Lalat Pengganggu pada Kuda di Istana Kepresidenan Cipanas Zaman, Syifa Faujiah; Siagian, Tetty Barunawati; Wijaya, Surya Kusuma; Nuriman, Trian Gustiana
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 7 No 2 (2025): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2025.7.2.15595

Abstract

Kuda merupakan jenis mamalia pemakan rumput yang cukup berperan penting dalam kehidupan manusia sejak bertahun-tahun yang lalu. Permasalahan yang sering terjadi pada kuda, yaitu akibat infestasi ektoparasit. Salah satu ektoparasit yang dapat menimbulkan permasalahan kesehatan pada kuda, yaitu lalat. Lalat merupakan ektoparasit sebagai vektor penyakit dari agen virus, bakteri, protozoa, dan telur cacing. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi jenis-jenis lalat pengganggu pada kuda serta mengevaluasi faktor lingkungan yang mendukung keberadaannya. Penelitian ini dilakukan selama 1 minggu. Lalat ditangkap menggunakan perangkap lem kertas dan secara manual dilakukan dengan cara mengambil atau menangkap lalat secara langsung pada setiap bagian tubuh kuda. Lem kertas dipasang di lingkungan sekitar kandang kuda, area paddock, dan area umbaran. Waktu penangkapan lalat pada pukul 08.00 pagi sampai 15.00 sore. Lalat yang terperangkap dalam lem kertas dieuthanasi menggunakan alkohol dan disimpan dalam pot sampel yang berisi alkohol 70% hingga pemeriksaan. Semua sampel kemudian dibawa ke laboratorium stable kuda Istana Cipanas untuk diamati dan diidentifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi. Hasil sampel yang telah diidentifikasi selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kepadatan lalat yang dinyatakan sebagai kelimpahan nisbi dan dominasi spesies. Lalat pengganggu yang ditemukan di stable kuda Istana Kepresiden Cipanas, yaitu Musca domestica 53, 31%, Chrysomya megacephala 4,61%, Sarcophaga sp. 0,01%, dan Tabanus sp. 0,04%. Lalat pengganggu yang paling dominan adalah jenis lalat Musca domestica. Keberadaan lalat ini erat kaitannya dengan suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan manajemen kebersihan yang kurang baik, sehingga mempengaruhi tingginya populasi lalat di stable kuda Istana Kepresidenan Cipanas. Kata kunci : Kuda, lalat penggaggu, Musca domestica
STUDY OF THE EFFECTIVENESS OF ENVIRONMENTAL ENRICHMENT ON LONG-TAILED MONKEYS (Macaca fascicularis) WITH ABNORMAL BEHAVIOR Zaman, Syifa Faujiah; Siagian, Tetty Barunawati; Saputro, Suryo
BIOMA : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 14 No. 2 (2025): October 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi, FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ec91sa91

Abstract

Macaca fascicularis merupakan salah satu jenis primata penghuni hutan yang memiliki arti penting bagi kehidupan di alam. Pemeliharaan Macaca fascicularis secara eks situ dalam kandang individu sering kali memicu perilaku abnormal pada Macaca fascicularis. Oleh karena itu, diperlukan pengayaan lingkungan untuk meminimalisir perilaku abnormal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas program pengayaan ekologi dalam menurunkan perilaku abnormal pada Macaca fascicularis. Pengamatan perilaku dilakukan terhadap 4 ekor Macaca fascicularis yang berperilaku abnormal dengan jumlah jantan 3 ekor dan betina 1 ekor menggunakan metode focal animal sampling. Pengamatan perilaku dimulai tanpa pengayaan, kemudian diberikan perlakuan pengayaan berupa puzzle ball, dan feeding tube yang berisi wortel dan kacang panjang. Setiap pengamatan dilakukan selama 2 minggu, dengan frekuensi pengamatan sebanyak 2 kali sehari selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku dominan Macaca fascicularis sebelum diberikan pengayaan, menunjukkan perilaku abnormal, istirahat, dan agonistik. Perilaku setelah diberikan pengayaan puzzle ball dan feeding tube yaitu mencari makan, makan, dan perilaku abnormal. Efektivitas kedua pengayaan tersebut dibuktikan dengan uji repeated measure ANOVA yang memiliki hasil (Sig. 0,007 < 0,05). Artinya terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dalam mengurangi perilaku abnormal pada Macaca fascicularis. Berdasarkan hasil penelitian, pengayaan lingkungan dapat membantu mengurangi perilaku abnormal dan meningkatkan kesejahteraan Macaca fascicularis di penangkaran.