Kristina Hendrika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penggunaan Audiovisual Dalam Mengurangi Rasa Cemas Anak Yang Takut Ke Fasilitas Kesehatan Mulut Manginar Sidabutar; Ferdinan Fankari; Kristina Hendrika
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 6 (2025): Juni 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1289

Abstract

Latarbelakang: Kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk menentukan status kesehatan anak. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia sebesar 57,6%. Prevalensi anak usia 5-9 tahun yang berobat ke dokter gigi sebesar 17,8%. Tingginya angka anak yang tidak berobat ke dokter gigi salah satunya disebabkan oleh kecemasan dental. Prevalensi kecemasan anak terhadap perawatan gigi dan mulut di Indonesia mencapai 22%. Kecemasaan saat perawatan gigi menyebabkan perlawanan oleh anak pada saat dokter gigi melakukan prosedur perawatan, sehingga konsentrasi dokter terahlikan karena adanya rasa cemas dan takut pada anak. Perilaku menghindari perawatan pada gigi anak dapat berkelanjutan sehingga anak memiliki persepsi yang menakutkan terhadap dokter gigi. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas penggunaan audiovisual sebagai alat terapi untuk membantu anak-anak mengatasi rasa cemas anakĀ  saat berkunjung ke fasilitas kesehatan gigi. Metode: Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Ekperimen (eksperimen semu). Metode quasi eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian yang tujuannya membagi dua kelompok menjadi kelompok konrol dan kelompok intervensi untuk mengetahui tentang bagaimana penggaruh penggunaan boneka tanggan dalam mengatasi rasa takut anak. Hasil Penelitian: Sebanyak 78% responden (39 anak) merasa cemas ke fasilitas kesehatan mulut sebelum diberikan media audiovisual dan sebanyak 22% responden (11 anak) merasa sangat cemas ke fasilitas kesehatan mulut sebelum diberikan media audiovisual. Sebanyak 76% responden (38 anak) masih merasa cemas ke fasilitas kesehatan mulut setelah diberikan media audiovisual dan sebanyak 24% responden (12 anak) tidak lagi cemas ke fasilitas kesehatan mulut setelah diberikan media audiovisual.