Ferdinan Fankari
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RESPON IBU HAMIL TERHADAP PROMOSI PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Sidabutar, Manginar; Ferdinan Fankari; Monika Liwun
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus687

Abstract

mengalami perubahan selama kehamilan, yaitu perubahan fisiologis dan perubahan hormonal. Perubahan fisiologis dan perubahan hormonal tidak hanya mempengaruhi kesehatan umum, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mulut ibu hamil seperti peradangan gusi (gingivitis), peradangan jaringan periodontal (periodontitis) dan gigi berlubang (karies gigi ). Tindakan pencegahan pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara rutin melakukan kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut, menambal gigi yang berlubang, mencabut gigi yang sisa akar, dan dibersihkan karang giginya. Untuk itu diperluhkan upaya promosi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku pada ibu hamil tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Tujuan : untuk mengetahui respon ibu hamil terhadap promosi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui respon ibu hamil terhadap promosi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Populasi Penelitian: Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan ke Puskesmas Oebobo sebanyak . Sampel Penelitian:  Menggunakan total sampling yaitu Ibu hamil yang berkunjung melakukan pemeriksaan pada hari dilakukan penelitian sebanyak 50 orang. Hasil Penelitian: Menunjukan bahwa 2% ibu hamil berkunjung ke poli gigi setelah dilakukan promosi, 6,25% ibu hamil menambal gigi yang berlubang setelah dilakukan promosi, 0% ibu hamil yang mencabut gigi yang sisa akar, 0% ibu hamil yang dibersihkan karang giginya. Kesimpulan: Respon ibu hamil terhadap promosi kesehatan mulut negatif.
GAMBARAN DAMPAK PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN TUSUK GIGI TERHADAP KONDISI JARINGAN PERIODONTAL PADA MASYARAKAT RT 026 KELURAHAN LILIBA Simamora, Friska; Ferdinan Fankari; Rosa Virginia P. Kaha
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus694

Abstract

Kebersihan gigi dan mulut adalah keadaan yang menunjukkan bahwa di dalam mulut seseorang bebas dari kotoran seperti debris, plak, dan calculus. Pemeliharaan kesehatan gigi dapat dilakukan melalui upaya menggosok gigi yaitu dua kali sehari pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur. Tusuk gigi merupakan alat bantu untuk membersihkan gigi sebelum ditemukannya sikat gigi. Bentuk tusuk gigi yang tidak sesuai dengan anatomis gusi dan gigi, justru akan menyebakan luka dan pendarahan bagi gusi. Tusuk gigi yang tidak steril juga dapat menimbulkan infeksi pada rongga mulut. Kebiasaan menusuk gigi yang digunakan untuk membersihkan gigi dapat menyebabkan radang gusi (gingivitis) dan pendalaman sulkus gingival. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat usia penggunaan tusuk gigi, tingkat pengetahuan penggunaan tusuk gigi dan mengidentifikasi gambaran dampak penggunaan tusuk gigi terhadap kondisi jaringan periodontal pada masyarakat Rt 026  Kelurahan Liliba. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian desktiptif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan menggunakan kuesioner dan melakukan pemeriksaan langsung menggunakan format CPITN. Dalam penelitian ini yang di teliti adalah tingkat usia, pengetahuan penggunaan tusuk gigi, dampak penggunaan tusuk gigi pada masyarakat. Kesimpulan: Responden yang paling banyak menggunakan tusuk gigi berusia 36-45 tahun dan tingkat penahuan masyarakat tentang dampak penggunaan tusuk gigi sebagian besar dalam kriteria buruk 86%, dan kondisi jaringan periodontal dampak penggunaan tusuk gigi berupa poket dangal sebanyak 35%.
Penggunaan Audiovisual Dalam Mengurangi Rasa Cemas Anak Yang Takut Ke Fasilitas Kesehatan Mulut Manginar Sidabutar; Ferdinan Fankari; Kristina Hendrika
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 6 (2025): Juni 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1289

Abstract

Latarbelakang: Kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk menentukan status kesehatan anak. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia sebesar 57,6%. Prevalensi anak usia 5-9 tahun yang berobat ke dokter gigi sebesar 17,8%. Tingginya angka anak yang tidak berobat ke dokter gigi salah satunya disebabkan oleh kecemasan dental. Prevalensi kecemasan anak terhadap perawatan gigi dan mulut di Indonesia mencapai 22%. Kecemasaan saat perawatan gigi menyebabkan perlawanan oleh anak pada saat dokter gigi melakukan prosedur perawatan, sehingga konsentrasi dokter terahlikan karena adanya rasa cemas dan takut pada anak. Perilaku menghindari perawatan pada gigi anak dapat berkelanjutan sehingga anak memiliki persepsi yang menakutkan terhadap dokter gigi. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas penggunaan audiovisual sebagai alat terapi untuk membantu anak-anak mengatasi rasa cemas anak  saat berkunjung ke fasilitas kesehatan gigi. Metode: Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Ekperimen (eksperimen semu). Metode quasi eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian yang tujuannya membagi dua kelompok menjadi kelompok konrol dan kelompok intervensi untuk mengetahui tentang bagaimana penggaruh penggunaan boneka tanggan dalam mengatasi rasa takut anak. Hasil Penelitian: Sebanyak 78% responden (39 anak) merasa cemas ke fasilitas kesehatan mulut sebelum diberikan media audiovisual dan sebanyak 22% responden (11 anak) merasa sangat cemas ke fasilitas kesehatan mulut sebelum diberikan media audiovisual. Sebanyak 76% responden (38 anak) masih merasa cemas ke fasilitas kesehatan mulut setelah diberikan media audiovisual dan sebanyak 24% responden (12 anak) tidak lagi cemas ke fasilitas kesehatan mulut setelah diberikan media audiovisual.
Gambaran Penggunaan Media Boneka Tangan Dalam Mengatasi Rasa Takut Anak Sidabutar, Manginar; Ferdinan Fankari; Helena Faustina Muko Hayon
Journal of Scientific Interdisciplinary Vol. 2 No. 6 (2025)
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jsi1409

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan efektivitas penggunaan media boneka tangan sebagai strategi edukasi untuk mengurangi rasa takut anak terhadap perawatan gigi dengan desain quasi experiment yang membagi responden ke dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Mekanisme penelitian dilakukan melalui observasi langsung sebelum dan sesudah intervensi, menggunakan daftar tilik berisi lima indikator ketakutan, dengan sumber data primer berupa hasil pengamatan terhadap 38 siswa SD Inpres Naimata yang ditentukan melalui purposive sampling. Intervensi diberikan selama enam hari melalui aktivitas bermain peran menggunakan boneka tangan, sedangkan kelompok kontrol tidak menerima perlakuan apa pun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, 68% anak berada pada kategori takut dan 32% sangat takut; setelah intervensi terjadi penurunan ketakutan dengan 37% anak tidak takut dan tidak ada lagi kategori sangat takut, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ditemukan perubahan tingkat ketakutan. Temuan ini menunjukkan bahwa boneka tangan efektif sebagai media distraksi dan edukasi yang mampu menciptakan suasana aman, menyenangkan, serta membantu anak memahami prosedur perawatan gigi tanpa rasa cemas. Nilai kebaruan penelitian ini terletak pada penerapan media boneka tangan sebagai intervensi perilaku yang sederhana, murah, dan sesuai karakteristik psikologis anak sekolah dasar untuk mengatasi ketakutan pada konteks pelayanan kesehatan gigi. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa media boneka tangan dapat menjadi alternatif metode promosi kesehatan yang aplikatif bagi guru, orang tua, dan tenaga kesehatan dalam mendukung keberhasilan pendidikan kesehatan gigi di lingkungan sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan.