Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah kondisi umum pada pria lanjut usia yang sering membutuhkan Transurethral Resection of the Prostate (TURP) sebagai pengobatan utama. Namun, komplikasi pasca TURP, seperti retensi urin, dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian retensi urin pada pasien pasca TURP. Sebuah penelitian cross-sectional dilakukan untuk menguji hubungan antara usia, durasi operasi, jenis operasi, dan durasi kateterisasi dengan kejadian retensi urin. Hasil dari penelitian ini adalah dari 90 responden, sebagian besar pasien yang mengalami retensio urin berusia >50 tahun (53,3%), menjalani operasi yang berlangsung selama >120 menit (57,8%), dan menjalani kateterisasi selama >6 hari (50%). Analisis bivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara faktor-faktor ini dan retensi urin (p <0,05). Analisis regresi logistik mengidentifikasi jenis pembedahan sebagai faktor risiko yang paling berpengaruh (OR = 3,605, p = 0,003). Usia, durasi pembedahan, jenis pembedahan, dan durasi kateterisasi secara signifikan berkontribusi terhadap retensi urin pasca-TURP. Temuan ini menggarisbawahi perlunya peningkatan strategi manajemen pasca operasi untuk meminimalkan komplikasi dan meningkatkan hasil akhir pasien.