Penelitian ini membahas penggunaan teori feminis dalam menganalisis dan mendekonstruksi representasi perempuan di media sosial. Media sosial sebagai ruang publik baru memberikan kesempatan bagi perempuan untuk membentuk identitas dan citra diri mereka sendiri. Namun, representasi yang muncul sering kali masih terjebak dalam pola-pola patriarkis, stereotip gender, dan objektifikasi. Melalui pendekatan dekonstruktif berbasis teori feminis, penelitian ini mengkaji bagaimana makna-makna tentang perempuan dikonstruksi, dipertahankan, dan dapat diurai kembali untuk membuka peluang representasi yang lebih beragam dan memberdayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendekonstruksi representasi perempuan yang ditampilkan di berbagai platform media sosial melalui pendekatan teori feminis. Secara khusus, penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi bagaimana media sosial membentuk dan mereproduksi citra serta peran perempuan dalam masyarakat digital kontemporer. Dengan menggunakan kerangka pemikiran feminis—baik dari perspektif feminisme liberal, radikal, maupun post-struktural—penelitian ini akan menganalisis konten- konten visual, verbal, dan simbolik yang memuat representasi perempuan, serta mengkaji bagaimana representasi tersebut mencerminkan relasi kuasa patriarkal, stereotip gender, dan hegemoni budaya populer. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa meskipun media sosial memiliki potensi sebagai sarana pembebasan, ia tetap menjadi arena pertempuran wacana antara reproduksi nilai-nilai tradisional dan upaya emansipasi perempuan. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan kritis dalam melihat dinamika representasi perempuan di era digital untuk mendorong perubahan sosial menuju kesetaraan gender.