Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AN ANALYSIS OF ILLOCUTIONARY SPEECH ACTS IN INSTAGRAM POSTS AND COMMENTS BY THIRD-SEMESTER ENGLISH EDUCATION STUDENTS Sigalingging, Grace Joy; Tampubolon, Sahlan; Siahaan, Sahat Taruli
Dharmas Education Journal (DE_Journal) Vol 1 No 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Dharmas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56667/dejournal.v1i2.533

Abstract

This Research Aimed To See The Analysis Of Illocutial Speech Act On Instagram Posts And Comments Of Third Semester English Education Students At Hkbp Nommensen. After analyzing the illocutionary acts in the Instagram posts and comments of third-semester English Education students at Nommensen HKBP University, the following conclusions can be drawn: The illocutionary speech acts found in the data include assertives, directives, and expressives. The data was collected from the Instagram accounts of third-semester English Education students, that is, @Icaafrianisitorus, @givalentine_, @novia.as.564, and @cristina_nelvana. Each account focused on different topics. For example, one account focused on emotional expression and social identity, while another emphasized self-confidence and self-validation. Students use assertive acts to express their thoughts, present factual information, and share personal perspectives. Directive acts are employed to influence others' behavior, such as offering advice, making invitations, and encouraging participation in activities. Expressive acts reflect the speaker's emotional state and are used to convey feelings such as gratitude, encouragement, congratulations, and welcome. No commissive or declarative speech acts were found in the data.The most dominant type of illocutionary act found in the data is expressive. This type of speech act is used the most frequently, indicating that students primarily use Instagram for emotional expression, maintaining social connections, and strengthening interpersonal relationships. The prevalence of expressive acts emphasizes the affective nature of their digital communication, focusing on emotional support, social bonding, and self-expression. The absence of commissive and declarative speech acts is likely due to Instagram’s informal and personal nature as a platform, which does not require formal commitments or declarations.In conclusion, this study demonstrates that social media serves as more than just an information-sharing tool; it is a dynamic space for self- expression, emotional connection, and identity formation. The students’ linguistic choices reflect their inclination toward fostering interpersonal relationships, strengthening social bonds, and engaging in meaningful interactions rather than simply exchanging factual content. This highlights the evolving nature of digital communication, where social media platforms facilitate both personal expression and community engagement.
Eksplorasi Lingkungan Sebagai Sarana Pembelajaran Literasi Dan Numerasi Bagi Anak-Anak Di Desa Wonosari Silaban, Bajongga; Sitorus, Chica Ro Maito; Sigalingging, Grace Joy; Manurung, Sartika; Tambunan, Sriyana Anjelia
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.5918

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak melalui eksplorasi lingkungan dengan mengoperasikan kembali rumah baca. Kegiatan ini berangkat dari kebutuhan masyarakat akan akses pembelajaran yang lebih baik bagi anak-anak, khususnya dalam membaca, menulis, dan berhitung melihat belum tersebarnya fasilitas sekolah tempat anak-anak untuk belajar. Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode partisipatif, di mana masyarakat bersama tim PkM saling berkolaborasi dalam pelaksanaan program, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Program literasi dan numerasi dilakukan melalui pengajaran dengan menerapkan strategi berdiferensiasi lingkungan belajar pada jenjang pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama. Berdasarkan hasil pembelajaran dengan mengeksplorasi lingkungan yang menyenangkan diperoleh rata-rata peningkatan kemampuan literasi dan numerasi masing-masing sebesar 23,75% dan 30% dari jumlah peserta yang mengikutinya. Selain itu, tim PkM juga melakukan observasi ke-16 dusun guna memahami lebih dalam kondisi sosial ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada beberapa orang warga menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dengan variasi jenis tanaman, sehingga sebagian anak-anak harus ikut serta membantu orangtuanya. Hal ini berdampak dengan rendahnya frekuensi kehadiran anak-anak mengikuti kegiatan literasi dan numerasi yang dilaksanakan pada sore hari. Apresiasi warga desa Wonosari terhadap kegiatan kegiatan literasi dan numerasi sangat baik, dan berdampak positif terhadap peningkatan minat dan kesadaran anak-anak dalam baca dan angka yang dapat berguna pada kehidupan sehari-hari.