Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis complex yang bersifat tahan asam sehingga sering dikenal dengan BTA (Basil Tahan Asam). Data TBC Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2021 sebanyak 4.798 kasus, tahun 2022 sebanyak 7.628 kasus dan tahun 2023 sebanyak 9.535 kasus. Kota Kupang adalah penyumbang kasus tertinggi sebanyak 1.253 kasus dan Puskesmas Oebobo 171 kasus, sedangkan data bulan januari hingga juni 2024 terdapat 84 kasus TB paru positif. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara faktor (pengetahuan, kepadatan hunian, personal hygiene pencegahan TB, riwayat kontak penderita, dan perilaku merokok) dengan kejadian tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskemas Oebobo. Lokasi penelitian ini adalah Puskesmas Oebobo, dilakukan pada bulan Agustus-September 2024. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi penelitian terbagi antara kasus (seluruh pasien yang menderita tuberkulosis paru bulan Januari-Mei 2024) dan kontrol (orang tidak menderita tuberkulosis paru sebanyak 4.018 orang). Teknik penentuan sampel kasus (simple random sampling) dan sampel kontrol (metode individual matching) menggunakan rumus lemeshow dengan jumlah sampel 126 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo adalah personal hygiene (p value 0,000< 0,05), riwayat kontak penderita (p value 0,000<0,05), dan perilaku merokok (p value 0,002<0,05). Variabel yang tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo adalah pengetahuan (p value 0,060>0,05) dan kepadatan hunian ( p value 0,528 > 0,05). Disarankan bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan pribadi (personal hygiene), memahami cara peneluran TB, serta tidak merokok. Kata Kunci: Tuberkulosis, Personal Hygiene Pencegahan TB, Riwayat Kontak, Perilaku merokok.