Tamu Ama, Ferdinandus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN PENDIDIKAN KRISTEN DALAM MEMBANGUN SPIRITUALITAS DAN KEDEWASAAN ANAK MUDA DI ERA DISRUPSI Tamu Ama, Ferdinandus; Lumingas, Gloria Gabriel; Arifianto, Yonatan Alex
Metanoia Vol 7 No 2 (2025): Metanoia Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/metanoia.v7i2.180

Abstract

Era disrupsi ditandai dengan perubahan besar akibat inovasi dan kemajuan teknologi yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, budaya, Pendidikan, dan ekonomi. Kondisi ini memberikan tantangan bagi remaja milenial, seperti gaya hidup hedonis, tekanan sosial, dan krisis identitas. Akibatnya, banyak anak muda mengalami kecemasan dan lemahnya karakter rohani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka. Data diperoleh dari berbagai sumber tertulis, seperti buku dan jurnal, untuk memahami peran Pendidikan Agama Kristen dalam membentuk spiritualitas dan kedewasaan anak muda di era disrupsi. Pendidkan Agama Kristen berperan penting dalam membentuk karakter yang mencerminkan nilai-nilai Kristiani, terutama dalam lingkungan keluarga sebagai unit sosial terkecil. Di tengah kemajuan teknologi digital, anak-anak sangat rentan terhadap pengaruh negative, seperti penyalahgunaan media sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan peran aktif orang tua, gereja, dan Lembaga Pendidikan dalam memberikan bimbingan rohani. Pendidikan Agama Kristen bukan hanya penyampaian pengetahuan iman, tetapi juga sarana pembentukan karakter dan spiritualitas yang kokoh. Dengan kerja sama antara keluarga, gereja, dan sekolah, anak muda dapat dibimbing menjadi pribadi yang beriman, bijaksana, dan mampu menghadapi tantangan zaman. Pendidikan Agama Kristen menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi yang memiliki kedewasaan iman di tengah era disrupsi.
Cyber Church : Between Innovation and Tradition in Christian Ministry in The Digital Age Tamu Ama, Ferdinandus; Mujiyono, Akris
International Journal of Christian Education and Philosophical Inquiry Vol. 2 No. 3 (2025): July : International Journal of Christian Education and Philosophical Inquiry
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidkan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ijcep.v2i3.330

Abstract

The development of digital technology has significantly changed various aspects of life, including the religious sphere. Cyber Church has emerged as an innovation that allows churches to reach a broader congregation through digital media without relying on physical gatherings. This study aims to analyze the concept of Cyber Church, the role of technology in transforming church worship and ministry, its impact on congregational spiritual growth, and the integration of digital innovation with traditional church values. The research employs a qualitative method with a literature review approach, drawing from various journal articles and academic books. The findings reveal that Cyber Church provides significant opportunities for churches to engage with the digital generation while posing challenges in maintaining spiritual depth and personal interactions within faith communities. Furthermore, the integration of technology with church traditions is crucial to ensuring that digital innovation does not replace the essence of fellowship, which has long been the foundation of the church. Thus, this study asserts that Cyber Church should be understood as a complementary tool rather than a replacement for conventional church ministry.
Perspektif Biblis tentang Teologi Kemiskinan dan Implementasinya dalam Pelayanan Gereja terhadap Ketidakadilan Sosial Tamu Ama, Ferdinandus; Lumingas, Gloria Gabriel
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2025): Didasko: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2025 (Still in Progress
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v5i2.200

Abstract

The theology of poverty stems from the belief that God is on the side of the poor and oppressed, and demands that His people bring justice to the world. This study shows that it is not enough for the church to simply preach the gospel verbally; it is also called to live out God's love through concrete actions that address social injustice. Reality shows that poverty is not merely an economic problem, but is related to social, cultural, and systemic structures that are imbalanced. The purpose of this study is to analyse the biblical perspective on the theology of poverty and to examine its implementation in church ministry as a prophetic and transformative effort in responding to social injustice. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it is concluded that the biblical basis of the theology of poverty shows God's concern for the poor, oppressed, and marginalised. In the context of church ministry, the dimension of the theology of poverty requires the church to not only play a spiritual role but also to face the challenges of social injustice with a prophetic attitude. Therefore, contextual and transformative implementation strategies are needed so that the church can bring God's love, justice, and solidarity into the lives of the community.AbstrakTeologi kemiskinan berangkat dari keyakinan bahwa Allah berpihak pada orang miskin dan tertindas, serta menuntut umat-Nya untuk menghadirkan keadilan di tengah dunia. Penelitian ini, gereja tidak cukup hanya memberitakan Injil secara verbal, tetapi juga dipanggil untuk menghidupi kasih Allah melalui tindakan nyata yang menyentuh persoalan ketidakadilan sosial. Raslitas menunjukkan bahwa kemiskinan bukan sekedar masalah ekonomi, melainkan terkait dengan struktur sosial, budaya, dan sistem yang timpang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perspektif biblis tentang teologi kemiskinan serta mengkaji implementasinya dalam pelayanan gereja sebagai upaya profetis dan transformatif dalam menanggapi ketidakadilan sosial. Menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature, maka disimpulkan bahwa landasan biblis teologi kemiskinan menunjukkan kepedulian Allah yang berpihak kepada orang miskin, tertindas, dan terpinggirkan. Dalam kerangka pelayanan gereja, dimensi teologi kemiskinan menuntut gereja untuk tidak hanya berperan secara spiritual, tetapi juga menghadapi tantangan ketidakadilan sosial dengan sikap profetis. Oleh karena itu, diperlukan strategi implementasi yang kontekstual dan transformatif, sehingga gereja mampu menghadirkan kasih, keadilan, dan solidaritas Allah dalam kehidupan masyarakat.