Digital financial literacy is an important skill for micro-entrepreneurs in dealing with the development of financial technology. However, many women entrepreneurs in the Samarinda City Joint Business Group (KUBe) still have a limited understanding of online transactions, digital financial recording, and security in using financial applications. This service program aims to improve digital financial literacy for five women entrepreneurs in KUBe through hands-on practice-based training and mentoring. The method used is participatory action research, which consists of four main stages: problem identification, training implementation, mentoring, and evaluation of results. The results of the service showed a significant improvement in various aspects of digital financial literacy. Participants' understanding of financial literacy increased by 68%, while skills in using digital payment applications increased by 122%. Awareness of online transaction security also increased by 115%, and business financial records increased by 86%. This increase shows that hands-on training is effective in improving participants' skills in managing digital transactions. The sustainability of this program is realized by the formation of a digital community to support participants in applying financial technology consistently. The results of this service are expected to be a model for other women's business groups in increasing economic independence through the use of digital financial technology. With increased digital financial literacy, women entrepreneurs can optimize online transactions, expand markets, and improve their economic welfare. ABSTRAK Literasi keuangan digital merupakan keterampilan penting bagi pengusaha mikro dalam menghadapi perkembangan teknologi keuangan. Namun, banyak pengusaha perempuan di Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Kota Samarinda yang masih memiliki pemahaman yang terbatas mengenai transaksi online, pencatatan keuangan digital, dan keamanan dalam menggunakan aplikasi keuangan. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital bagi lima pengusaha perempuan di KUBe melalui pelatihan dan pendampingan berbasis praktik langsung. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan partisipatif, yang terdiri dari empat tahap utama: identifikasi masalah, pelaksanaan pelatihan, pendampingan, dan evaluasi hasil. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam berbagai aspek literasi keuangan digital. Pemahaman peserta terhadap literasi keuangan meningkat sebesar 68%, sementara keterampilan dalam menggunakan aplikasi pembayaran digital meningkat sebesar 122%. Kesadaran akan keamanan transaksi online juga meningkat sebesar 115%, dan pencatatan keuangan bisnis meningkat sebesar 86%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa pelatihan langsung efektif dalam meningkatkan keterampilan peserta dalam mengelola transaksi digital. Keberlanjutan program ini diwujudkan dengan pembentukan komunitas digital untuk mendukung peserta dalam menerapkan teknologi keuangan secara konsisten. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat menjadi model bagi kelompok usaha perempuan lainnya dalam meningkatkan kemandirian ekonomi melalui pemanfaatan teknologi keuangan digital. Dengan meningkatnya literasi keuangan digital, para pengusaha perempuan dapat mengoptimalkan transaksi online, memperluas pasar, dan meningkatkan kesejahteraan ekonominya.