Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING THE USE OF SUPPLEMENTS OR VITAMINS IN STUDENTS OF ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA Situmorang, Irsyad Baihaqi; Angkat, Chairunissa T. D. E.; Nasution, Mutiara; Pohan, Dhea Afriza; Wahyudi, Wahyudi
HEARTY Vol 13 No 3 (2025): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i3.20026

Abstract

The use of supplements and vitamins has become part of the modern lifestyle, including among university students, as an effort to maintain health, increase endurance, and complement daily nutritional needs. This study aims to investigate the various internal and external factors that influence the use of supplements and vitamins by students at the State Islamic University of North Sumatra (UINSU). The method used in this study is a quantitative approach with a cross-sectional research design. Samples were taken by simple random sampling method from active students, taking into account predetermined inclusion and exclusion criteria, and the sample size was determined based on the Slovin formula. Data were collected using a questionnaire covering aspects of knowledge about nutrition, eating habits, physical activity, health conditions, peer influence, and exposure to the media. Data were analyzed descriptively and analytically using the chi-square (χ²) test with a significance level of p < 0.05. The results of this study indicate that the most influential factor in the use of supplements and vitamins is the appearance factor, in the statistical test results obtained P Value 0.012 or (<0.05) which means that the appearance factor shows a significant relationship to the use of supplements and vitamins. Conclusion: the most influential factor in the use of supplements and vitamins is the appearance factor, while the other two factors, namely the knowledge factor, there is no relationship between knowledge and the frequency of taking vitamins, and the exposure factor is also not related to the frequency of taking vitamins.
Analisis Faktor Gaya Hidup Terhadap Kejadian Dispepsia Pada Masyarakat Desa Sei Rejo, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai Angkat, Chairunnisa T D E; Pohan, Dhea Afriza; Jannah, Raudhatul; Noor, Raudha Jasmine
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 2 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss2.1862

Abstract

Dispepsia merupakan gangguan pencernaan umum yang dapat dipengaruhi oleh faktor gaya hidup seperti pola makan, aktivitas fisik, merokok, dan stres. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor gaya hidup tersebut dengan kejadian dispepsia pada remaja di masyarakat Desa Sei Rejo, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang ini dilakukan terhadap 368 responden yang dipilih secara acak sederhana. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan (p=0,063), olahraga (p=0,290), merokok (p=0,136), atau stres (p=0,832) dengan kejadian dispepsia. Temuan ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain, seperti jenis makanan, kualitas tidur, kesehatan mental, atau riwayat medis, mungkin berperan lebih signifikan dalam memengaruhi timbulnya dispepsia. Kesimpulannya, faktor-faktor gaya hidup yang diteliti tidak memengaruhi dispepsia secara signifikan pada populasi ini. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengeksplorasi variabel tambahan guna memperkuat strategi pencegahan berbasis bukti.
COST OF ILLNES TERAPI DIABETES MELLITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DENGAN KOMPLIKASI NEUROPATI DIABETIKUM Wahyudi, Wahyudi; Angkat, Chairunnisa T D E; Pohan, Dhea Afriza; Luthfiansyah, Faiz Agung; Nasution, Mutiara; Marunduri, Ridho Afdal
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.28293

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah jenis penyakit yang tidak dapat ditularkan, penyakit ini bertanggung jawab atas sejumlah besar masalah kesehatan dan memiliki tingkat kematian dan kesakitan tertinggi secara global. Diabetes melitus tipe 2 adalah situasi dimana kondisi metabolik mengalami ciri hiperglikemik, hal ini dikarenakan berkurangnya sensitivitas sel terhadap insulin (resistensi insulin) dan menurunnya produksi insulin. Komplikasi terjadi ketika terjadi peningkatan kadar glukosa darah terhadap seseorang dengan diagnosis menderita diabetes tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalisis cost of illness (COI) pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan dengan Komplikasi Neuropati Diabetikum. Penelitian kuantitatif ini dilaksanakan pada April/Mei 2023 dengan pengambilan data secara retrospektif di rumah sakit universitas Sumatera Utara Medan. Anilisis cost of illness meliputi biaya obat, jasa dokter, pemeriksaan laboratorium, tindakan medis, dan biaya administrasi. Data karakteristik dan diagnosa pasien di peroleh dari sistem informasi rumah sakit, sedangkan biaya terapi pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) diperoleh dari bagian keuangan rumah sakit Universitas Sumatera Utara. Pengambilan Simple random sampling digunakan untuk mengumpulkan 38 pasien T2DM yang memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki proporsi yang sama dari 38 peserta (masing-masing 50 persen). Mayoritas responden berusia 61-70 tahun (42,10%). Total biaya rata-rata/ pasien/tahun adalah sebagai berikut: biaya obat Rp 3.109.340,21, jasa dokter Rp 1.847.368,42, pemeriksaan laboratorium Rp 474.947,37, tindakan medis Rp 39.473,68, dan biaya administrasi Rp 292.105,26. Kesimpulan penelitian ini adalah biaya terapi DMT2 yang terbesar adalah biaya obat (Rp 3.109.340,21) dan biaya terkecil adalah biaya medis (Rp 39.473,68)